Sabtu, 20 September 2025

Rektor UI Heri Hermansyah Jelaskan Soal Dana Abadi, Sumbangan dari Wisudawan Bersifat Sukarela

Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah, menjelaskan pentingnya pengembangan dana abadi (endowment fund).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-inlihat foto Rektor UI Heri Hermansyah Jelaskan Soal Dana Abadi, Sumbangan dari Wisudawan Bersifat Sukarela
Universitas Indonesia
DANA ABADI - Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M. Eng., IPU hadir pada Forum Rektor Universitas BRICS+ yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Juni 2025 di Rio de Janeiro, Brasil.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah, menjelaskan pentingnya pengembangan dana abadi (endowment fund).

Dana abadi ini, kata Heri, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. 

"Kami berfokus pada pengumpulan, pengelolaan, dan pemanfaatan dana abadi. Seluruh universitas terkemuka di dunia memiliki dana abadi yang besar. Hasil pengelolaan dana abadi dimanfaatkan untuk peningkatkan kualitas Tri Dharma UI, modernisasi fasilitas pendukung pendidikan dan penelitian, serta beasiswa bagi mahasiswa," ujar Heri melalui keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

Dana abadi UI dihimpun dari berbagai sumber, seperti alumni, donatur, hingga kemitraan strategis dengan industri maupun lembaga filantropi. 

Dana pokok akan dijaga tetap utuh, sementara hasil pengelolaannya dipakai untuk membiayai program universitas.

Sementara itu, Direktur Humas, Media, Pemerintah dan Internasional UI, Arie Afriansyah, mengatakan kontribusi wisudawan bukanlah satu-satunya sumber. 

"Sumbangan dari wisudawan maupun orang tua wisudawan bersifat sukarela. UI juga membuka peluang kerja sama dengan mitra strategis untuk memperkuat dana abadi," katanya.

"Dana ini digunakan mulai dari pengembangan riset hingga membantu mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial. Bahkan, jika memungkinkan, UI akan memberikan beasiswa penuh,” tambahnya.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang menampilkan Rektor UI Heri Hermansyah, mendapat teriakan "Zionis" saat memperkenalkan program dana abadi.

Kejadian itu berlangsung di Balairung UI pada Kamis (11/9/2025), ketika kampus menggelar prosesi wisuda.

Zionis adalah istilah untuk merujuk pada pengikut atau pendukung Zionisme.

Sebuah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan dan mendukung tanah air bagi orang Yahudi di wilayah Palestina, yang dikenal sebagai Tanah Israel.

Lantas, apa yang menyebabkan peristiwa itu terjadi? Berikut Tribunnews sajikan ulasannya.

Minta Sumbangan untuk Dana Abadi UI

Peristiwa tersebut berawal saat Prof Heri Hermansyah naik ke atas mimbar dan memperkenalkan penggalangan Dana Abadi UI kepada wisudawan dan mahasiswa baru.

Dikutip dari laman resmi UI, Dana Abadi UI merupakan inisiatif strategis untuk mendukung pelaksanaan tridarma perguruan tinggi berupa pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat serta menyediakan beasiswa bagi mahasiswa yang membutuhkan serta mendukung berbagai program pengembangan sivitas akademika.

Prof Heri dalam kesempatan itu, menyampaikan sejumlah pesan terkait dana abadi UI.

"Ya, kita juga sama seperti para wisudawan. Saya alumni UI, saya cinta UI. Kita akan membesarkan UI semampunya kita sumbang."

"Para orang tua juga, para orang tua silakan keluarkan HP-nya ya," ucap Rektor UI sambil mengeluarkan handphone.

Namun, para hadirin justru meneriaki kata ‘zionis’ kepada Rektor UI tersebut.

"Zionis, zionis, zionis," sorak hadirin menggema di Balairung.

Klarifikasi UI

Direktur Humas, Media, Pemerintah dan Internasional Universitas Indonesia, Prof. Arie Afriansyah, S.H., MIL., Ph.D., memberikan klarifikasinya.

Prof Arie, kepada Tribunnews, menjelaskan, sesi tersebut sebenarnya merupakan sesi perkenalan kepada para wisudawan dan orangtua wisudawan bahwa UI memiliki Dana Abadi.

"Dana Abadi itu dikelola untuk kepentingan sivitas akademika, mulai dari pengembangan riset hingga membantu para mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial untuk menyelesaikan studinya."

"Bahkan, jika sudah memungkinkan, UI akan memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa UI yang memang sesuai kategorinya nanti," jelasnya saat dikonfirmasi Tribunnews, pada Jumat (12/9/2025).

Baca juga: Usai Viral Disoraki Zionis, Rektor UI Heri Hermansyah Unggah Foto Bersama Dubes Palestina untuk RI

Kehadiran Tokoh Pro-Israel

Universitas Indonesia sempat menjadi sorotan tajam usai menghadirkan Peter Berkowitz sebagai pembicara utama dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana 2025. 

Kehadiran Berkowitz di Balairung UI, Depok, pada Sabtu, 23 Agustus 2025, langsung menuai protes dan kritik, khususnya di media sosial. 

Polemik mencuat setelah akun X @kastratofe mengunggah kritik tajam terhadap undangan UI tersebut. 

"Universitas Indonesia mengundang Peter Berkowitz; seorang zionis dan pembela genosida Israel, sebagai pembicara di Orientasi Program Pascasarjana UI 2025," tulis akun itu.

Unggahan tersebut viral dan mendapat beragam respons, sebagian besar mempertanyakan keputusan UI. 

Berkowitz dikenal sebagai akademisi yang vokal membela Israel. 

Jejak rekamnya memperlihatkan pandangan politik yang kerap berpihak pada kebijakan militer Israel, bahkan tidak jarang mengecam dukungan terhadap Palestina yang berkembang di lingkungan akademis internasional.

Pihak UI kemudian memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terkait hal ini.

Berikut poin-poinya dikutip dari Instagram @univ_indonesia:

1. Universitas Indonesia (UI) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif.

2. UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang terus memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel. UI mendukung penuh Kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu.

3. Kami memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut. Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang.

4. Bagi UI, orasi yang disiapkan dalam kegiatan tersebut semata-mata bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur institusi terkemuka di dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, Alumni terkemuka MIT di Indonesia) adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait.

Baca juga: Alasan Mahasiswa UI Desak Purbaya Mundur dari Jabatan Menkeu Padahal Baru Satu Hari Dilantik

5. Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik. Orasi selengkapnya dari kedua tokoh dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak dalam kanal resmi YouTube Universitas Indonesia di mana isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan.

6. Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati- hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan.

7. Dalam kesempatan ini, Ul juga dengan tegas menyatakan akan terus berkomitmen sesuai dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam menghapus penjajahan dan akan melakukan perbaikan dalam semua lini tata kelola universitas untuk menjamin iklim kebebasan akademik dan demokrasi terus terawat dengan baik.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan