Ray Rangkuti: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perlu Dicopot
Pengamat Politik Ray Rangkuti mengatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu dicopot dari jabatannya.
TRIBUNNEWS.COM - Desakan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dicopot dari jabatannya semakin menguat.
Salah satunya Pengamat Politik, Ahmad Fauzy alias Ray Rangkuti, yang menegaskan pergantian pucuk pimpinan Polri menjadi bagian penting dari agenda reformasi kepolisian yang harus segera diwujudkan.
Ray Rangkuti merupakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang beraktivitas memantau pemilu, mengkritisi parlemen, serta memerangi korupsi.
Ray, yang juga dikenal sebagai eks aktivis reformasi 1998 dan salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), menyampaikan, menyoal pencopotan Kapolri sudah telah lama ia gaungkan.
“Kalau soal pencopotan Pak Listyo Sigit itu sudah lebih dari setahun saya berbicara soal ini, perlu diganti. Saya kira saya salah satu yang paling vokal berbicara soal pergantian Kapolri,” ujar Ray Rangkuti saat hadir dalam program diskusi virtual politik, Overview Tribunnews, Rabu (17/9/2025).
Ia menambahkan, sejak 2012, dirinya juga sudah menekankan urgensi reformasi institusi kepolisian.
Terbaru, ia mendapat informasi dari sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB), Presiden Prabowo Subianto tampaknya telah menyetujui pembentukan tim reformasi kepolisian.
Hal itu usai pelantikan Ahmad Dofiri, purnawirawan Polri, Eks Wakil Kapolri (Wakapolri) sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat dan Reformasi Kepolisian, Rabu.
“Mungkin menjadi indikasi bahwa pembentukan tim reformasi ini akan serius. Meskipun harus tetap dipantau karena menurut saya orang-orang di institusi Polri sendiri tidak terlalu senang dengan tuntutan reformasi ini,” jelasnya.
Ray menegaskan, pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit merupakan bagian penting dari langkah reformasi.
“Maka reformasinya adalah mengganti Pak Listyo Sigit,” tegasnya.
Baca juga: Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus
Desakan Pencopotan Kapolri
Adapun desakan pencopotan Kapolri mencuat dalam demonstrasi yang dipicu tragedi tewasnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polda Metro Jaya di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) lalu.
Insiden tersebut dinilai menjadi puncak dari pola brutalitas aparat kepolisian yang represif dan gagal direformasi di bawah kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo.
Namun, desakan agar Kapolri diganti menuai pro dan kontra.
Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan analisis terlebih dahulu untuk menentukan urgensi dicopotnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabow
Pengamat Politik Ray Rangkuti
Eksklusif
Overview Tribunnews
| Ketua RT Ungkap Kebiasaan Nikita Mirzani: Rajin Bayar Zakat, Pernah Bagi-bagi Uang untuk Ojol |
|
|---|
| Jelang Sidang Vonis di PN Jaksel, Rumah Nikita Mirzani Dijaga Ketat Tiga Pria Berbadan Tegap |
|
|---|
| VIDEO EKSKLUSIF Saat Tekanan Ekonomi dan Mental Membuat Orang Tua Lakukan Kekerasan Anak di Rumah |
|
|---|
| 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, CELIOS Sebut 3 Hal Harus Jadi Evaluasi |
|
|---|
| Suporter Tuding Kluivert Cuma Produk Marketing, Minta Pelatih Baru Timnas yang Paham Sepak Bola Asia |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.