Sabtu, 27 September 2025

Mengintip Astros II MK 6, Peluncur Roket 4 Awak Berkecepatan Tembak 16 Detik Milik TNI AD

Astros II MK 6 hasil pabrikan Brazil, dengan mesin dari Cheko, yang didatangkan ke Indonesia sekitar tahun 2015.

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
TNI FAIR - Peluncur roket Astros II MK 6 dipamerkan dalam TNI FAIR dalam rangka HUT ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025). Alutsista milik TNI Angkatan Darat (AD) ini berkecepatan tembak 16 detik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artillery Saturation Rocket System (Astros) II MK 6 merupakan satu dari beberapa alat utama sistem senjata (alutsista) yang dipamerkan dalam TNI Fair jelang HUT ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).

Alat peluncur roket milik Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 10 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) ini tampak menyita perhatian pengunjung TNI Fair 2025.

Baca juga: Drone Tempur Quadcopter Bikinan Dalam Negeri Jadi Primadona di TNI AD Fair 2025

Praka Dicky Candra dari Batalyon Armed 10/Bradjamusti yang bertugas menjaga Astros II MK 6 mengatakan, alat peluncur roket tersebut dibawa oleh truk 6x6 AV-LMU yang dapat melaju hingga 110 kilometer per jam.

Hal itu tak terlepas dari mesin diesel Air-Cooled V8 yang disematkan sebagai mesin penggeraknya.

Baca juga: Drone Kamikaze hingga RCWS Buatan Anak Bangsa Ikut Mejeng dalam Pameran Alutsista TNI di Monas

Adapun Astros II MK 6 berbobot sekitar 24 ton apabila tanpa muatan amunisi dan 28 ton dengan amunisi penuh.

"Daya kecepatannya kurang lebih 110 kilometer per jam. Jelajahnya paling jauh 600 kilometer pada kecepatan 80 kilometer per jam. Mesin turbo diesel," kata Praka Dicky, saat ditemui Tribunnews.com, Minggu.

Dicky mengatakan, Astros II MK 6 hasil pabrikan Brazil, dengan mesin dari Cheko, yang didatangkan ke Indonesia sekitar tahun 2015.

Alat peluncur roket ini biasanya digunakan untuk pertemuran darat ke darat, dengan kecepatan tembak 16 detik.

Ia menjelaskan, Astros II MK 6 bisa menggunakan beberapa jenis amunisi, di antaranya 32 butir amunisi SS 30, 16 butir amunisi SS 40, dan 4 butir SS 80.

"Dan biasa kami latihan pakai amunisi SS 09 bisa 32 butir," jelasnya.

Kemudian, kata Dicky, saat digunakan untuk bertugas, truk AV-LMU dapat membawa sebanyak empat orang, di antaranya satu pengemudi, satu komandan pucuk, dan dua orang pelayan roket.

Sementara itu, ia menjelaskan, untuk memuat amunisi-amunisi, proses pemuatannya dilakukan oleh kendaraan lain, berupa krane untuk mengangkat kontainer berisi amunisi.

Dalam pertempuran, kata Dicky, amunisi harus disimpan ditempat teduh. Hal itu mengharuskan jarak Astros II MK 6 dengan krane pemuat amunisi tidak terlalu jauh.

"Kita paling cepat 10 menit reload (muat ulang amunisi). Kita amunisi tidak bisa ditempat yang panas, harus tempat yang dingin. Amunisi itu harus ditempat teduh. Jadi saat pengisian baru (amunisi) naik ke atas. Itu juga saat misalkan ada perang, (krane) standby, dekat, enggak terlalu jauh," jelasnya.

Baca juga: Ajak Anak Lihat Pameran Alutsista TNI di Monas Jakpus, Warga: Kenang-kenangan Kalau Sudah Dewasa

Dikutip dari laman tniad.mil.id, Astros II memiliki Fire Control Unit (AV-UCF) sebagai pengendali dan pengontrol terhadap masing-masing baterai saat penembakan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan