Program Makan Bergizi Gratis
Pimpinan Komisi IX DPR Minta Tim Investigasi Keracunan Makan Bergizi Gratis Libatkan Unsur Sipil
Legislator PDIP itu berharap tim investigasi keracunan itu bisa melibatkan masyarakat sipil agar dapat menilai program MBG secara objektif
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, menyambut rencana Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi keracunan makan bergizi gratis (MBG).
Adapun tim tersebut dinisiasi untuk menangani rentetan kasus dugaan keracunan makanan MBG.
Baca juga: Ada Ribuan Kasus Keracunan, Puan hingga Said Abdullah Minta Pemerintah Evaluasi Total Program MBG
“Karena tentunya kami ingin mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya keracunan massal di beberapa titik di Indonesia,” kata Charles kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).
Legislator PDIP itu berharap tim investigasi keracunan itu bisa melibatkan masyarakat sipil agar dapat menilai program MBG secara objektif
“Mungkin melibatkan tenaga kesehatan, ahli gizi dan lain sebagainya. Secara umum ya, kembali lagi, kami mendukung ada tim investigasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) akan membentuk tim investigasi guna menyelidiki menu hingga dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut. Pasalnya, BGN menilai belum tentu semua makanan yang bermasalah menyebabkan keracunan.
Baca juga: Polemik Dapur MBG di DPR, Charles Honoris: Siapa Pun Boleh Ikut Asal Profesional
“Saya diberikan tugas (dari) Pak Kepala (Kepala BGN Dadan Hindayana) di bidang investigasi. Ini terkait dengan karena yang ramai sekarang adalah kasus dugaan (keracunan MBG). Saya sebut dugaan karena belum tentu semua yang bermasalah adalah keracunan,” kata Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang menanggapi kasus keracunan didugan karena MBG, Selasa (23/9/2025)
“Saya akan membentuk tim investigasi untuk hal yang diduga keracunan dan juga tim investigasi di bidang menu makanan atau dapur," ujarnya.
Kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi sorotan nasional sejak awal 2025. Berikut ringkasan lengkapnya:
Jumlah dan Sebaran Kasus
- Total korban: Lebih dari 5.600 siswa dan guru mengalami gejala keracunan.
- Wilayah terdampak: Puluhan kota/kabupaten di 17 provinsi, dengan Jawa Barat sebagai daerah paling parah.
Contoh kasus:
- Garut: 194 siswa keracunan setelah makan ayam woku dan tempe orek.
- Baubau dan Banggai Kepulauan: Puluhan siswa dirawat akibat makanan basi atau terkontaminasi.
Tim Investigasi dan Evaluasi - Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi khusus yang dipimpin oleh Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang.
- Tim terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan tenaga medis, bertugas memeriksa bahan baku, proses memasak, dan sampel makanan dari dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
- Tujuannya: memberikan second opinion sebelum hasil resmi dari BPOM keluar.
Penyebab Utama Keracunan
Menurut berbagai lembaga, penyebab keracunan meliputi:
- Higienitas makanan yang buruk
- Suhu penyimpanan tidak sesuai
- Kontaminasi silang dari petugas
- Alergi penerima manfaat
- Distribusi makanan yang terlambat atau tidak layak konsumsi
Program Makan Bergizi Gratis
Legislator PDIP Tak Sepakat MBG Dihentikan Sementara Meski Banyak Siswa Keracunan |
---|
Puluhan Mobil Ambulans Bolak Balik Angkut Korban Diduga Keracunan MBG di Bandung Barat |
---|
Selain di Blora, Sekolah di Sleman DIY Diminta Rahasiakan Jika Ada Siswa Keracunan MBG |
---|
Cegah Penyelewengan Dana MBG, Presiden Prabowo Instruksikan Penyajian Telur Hanya Direbus & Diceplok |
---|
Kronologis 301 Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG: Daging Ayam Disebut Bau dan Berbulu |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.