Galeri PTJJ UT 2025 Hadirkan UI GreenMetric National Meeting untuk Wujudkan SDGs di Kampus
Universitas Terbuka bertujuan menjadi kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga menggerakkan agenda keberlanjutan.
Penulis:
Muhammad Fitrah Habibullah
TRIBUNNEWS.COM - Universitas Terbuka (UT) kembali meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif sekaligus berkelanjutan melalui kegiatan Galeri PTJJ UT 2025 & UI GreenMetric National Meeting yang digelar pada Rabu (24/9/2025).
Ketua LPPM UT sekaligus Ketua Penyelenggara, Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D, mengatakan bahwa acara ini bukan sekadar pertemuan tahunan, melainkan wujud keseriusan UT terhadap agenda global.
“Hari ini kita menyelenggarakan dua event besar: UI Green Metric dan Galeri PTJJ UT. Ini adalah upaya Universitas Terbuka untuk mendukung SDGs dan mendorong inovasi. Kami menampilkan hasil riset dan inovasi, tidak hanya dari UT, tetapi juga dari perguruan tinggi serta institusi lain,” jelasnya.
Lebih jauh, Prof. Dewi mencontohkan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan UT dalam membangun kampus hijau.
“Kami menggunakan material daur ulang untuk kebutuhan acara, mengelola sampah menjadi kompos yang bermanfaat bagi lingkungan kampus dan rencana bisnis, serta memperkenalkan sepeda listrik di lingkungan UT untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil,” tambahnya.
Komitmen ini mendapat apresiasi langsung dari Dr. Vishnu Juwono, S.E., MIA, Ketua UI GreenMetric.
Menurutnya, UT telah memberi teladan nyata dalam implementasi prinsip keberlanjutan.
“Kami bahagia melihat komitmen Universitas Terbuka dalam mendukung Sustainability Campus. UT sudah menunjukkan langkah nyata dan kami berharap ini bisa menginspirasi universitas lain untuk segera bergabung dengan UI GreenMetric,” ujarnya.
Pemerintah pun menegaskan dukungan terhadap langkah UT. Perwakilan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. menilai bahwa inovasi yang dihadirkan UT sangat relevan dengan kebutuhan bangsa.

“Kami bangga dengan apa yang sudah dikembangkan UT, terutama dalam riset dan inovasi pendidikan terbuka serta jarak jauh. Teknologi seperti metaverse, IoT, hingga AI dalam pembelajaran adalah terobosan penting. Yang lebih membanggakan, semuanya berbasis dalam negeri, sehingga bisa meningkatkan aksesibilitas dan sustainability pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.
Pendidikan Tinggi, Inovasi Inklusif, dan Transformasi Digital
Pada kesempatan ini, UT turut menggelar forum kolaborasi berskala nasional yang mempertemukan akademisi, pemerintah, industri, komunitas, hingga media dalam satu ruang dialog dan inovasi.
Dari forum ini, disimpulkan bahwa pendidikan tinggi dapat diposisikan sebagai penggerak, inovasi sebagai penjamin keadilan sosial, sementara teknologi, khususnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi akselerator pencapaian. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria S.Fil., M.Sc., M.B.A, yang menyoroti peran krusial AI dalam dunia akademik.
“Artificial Intelligence begitu cepat dan kemampuannya makin beragam. Kita menyaksikan bagaimana dunia dihebohkan oleh inovasi yang muncul dengan hampir tiap bulan ada produk baru yang berbaur dengan AI,” ujarnya.
Meski begitu, Nezar menekankan bahwa AI bukanlah barang baru di dunia akademik. Evolusi terbaru justru hadir dari generative AI yang membuka peluang pemanfaatan lebih luas.
“Dari sudut mahasiswa, AI bisa membantu banyak hal, terutama yang positif, selama kita bisa menyikapi kehadiran AI dengan mindset yang positif dan menjadikan AI sebagai companion dalam memecahkan persoalan akademik,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa untuk mengembangkan AI, peran perguruan tinggi sangatlah sentral, khususnya dalam inovasi dan riset di sektor strategis.
Dalam konteks inilah UT hadir membawa refleksi yang sejalan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). Pencapaian SDGs, menurutnya, hanya dapat diwujudkan jika ada sinergi antara pendidikan tinggi, inovasi inklusif, dan transformasi digital.
Sistem PJJ sebagai Bagian dari Implementasi Prinsip Keberlanjutan
Dari sisi kontribusi keberlanjutan, Prof. Rahmat Budiman, PhD, Plt. Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis, menegaskan bahwa model pendidikan UT sendiri sudah berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
“Bayangkan jika 780 ribu mahasiswa UT harus commute ke kampus setiap hari, berapa banyak emisi karbon yang tercipta. Dengan model pendidikan jarak jauh, kita sudah mengurangi penggunaan energi fosil secara signifikan. Inilah bagian dari komitmen UT sebagai Green University,” jelasnya.
Prof. Rahmat juga menekankan bahwa pemeringkatan UI GreenMetric hanyalah dampak, bukan tujuan.
“Kalau kita konsisten menjaga lingkungan dalam semua aspek, maka hasilnya otomatis tercermin pada peringkat. Tapi yang utama adalah komitmen kita pada generasi mendatang. Kita hanya meminjam alam semesta ini dari anak-anak kita,” pungkasnya.
Antusiasme peserta tahun ini pun meningkat signifikan. Tercatat 53 perguruan tinggi ikut serta dalam forum ini, lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Bagi UT, hal ini menjadi bukti bahwa isu keberlanjutan makin relevan dan menjadi perhatian bersama di dunia pendidikan tinggi.
Dengan rangkaian kegiatan berupa diskusi inspiratif, pameran riset, hingga showcase teknologi hijau, Galeri PTJJ UT 2025 & UI GreenMetric National Meeting menegaskan posisi Universitas Terbuka sebagai motor perubahan. Sebuah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga menggerakkan agenda keberlanjutan bagi bangsa dan dunia.
Universitas Terbuka (UT)
Sustainable Development Goals (SDGs)
Nezar Patria
kampus hijau
artificial intelligence (AI)
Deepfake di RI Naik 550 Persen, Komdigi Minta Platform Digital Sediakan Fitur Pengecekan Konten |
![]() |
---|
Dies Natalis ke-41 UT: Komitmen untuk Hadirkan Pendidikan Berkualitas lewat Inovasi Tanpa Batas |
![]() |
---|
Dies Natalis ke-41, UT Perkuat Pendidikan Berkualitas lewat Inovasi Tanpa Batas |
![]() |
---|
Nezar Patria akan Ikuti Aturan soal Larangan Rangkap Jabatan, Kapan Mundur dari Komisaris Indosat? |
![]() |
---|
Wamenkomdigi Nezar Patria: Penutupan Fitur Live TikTok Bukan Instruksi Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.