Sabtu, 4 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

PKS Nilai Akar Demo Akhir Agustus karena Beratnya Beban Hidup Masyarakat

Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf nilai gelombang protes di akhir Agustus 2025 lalu mencerminkan keresahan masyarakat akibat beratnya beban hidup.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
AKSI MAHASISWA - Mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus terlibat bentrok dengan polisi saat demonstrasi di sekitar Jalan Semanggi Jakarta dekat Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025). Aksi demonstrasi itu untuk mendesak kepolisian menghukum pelaku anggota Brimob yang melindas pengendara ojek online Affan Kurniawan hingga tewas menggunakan rantis. Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf menilai gelombang protes yang terjadi di akhir Agustus 2025 lalu mencerminkan keresahan masyarakat akibat beratnya beban hidup. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf menilai gelombang protes yang terjadi di akhir Agustus 2025 lalu mencerminkan keresahan masyarakat akibat beratnya beban hidup. 

“PKS memandang, bahwa akar permasalahan dari gejolak sosial yang terjadi adalah masih terjadinya kesenjangan ekonomi, beratnya beban hidup yang dialami oleh masyarakat," kata Muzzammil dalam pidatonya pada Musyawarah Nasional (Munas) VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (28/9/2025) malam. 

"Itu semua disebabkan salah satunya yang disebut Pak Prabowo sebagai praktik serakahnomics yang harus kita lenyapkan di Indonesia ini,” sambungnya. 

Ia menambahkan, praktik “serakahnomics” yang disebut-sebut menjadi penyebab akar masalah tampak nyata di lapangan.

Mulai dari permainan stok, akal-akalan harga, hingga rente yang hanya menguntungkan segelintir orang. 

Dampaknya, beras dan minyak menjadi langka, UMKM terjepit, keluarga berpenghasilan rendah terpukul, hingga kesempatan kerja bagi anak muda semakin terbatas.

Baca juga: Survei Terbaru Sebut Mayoritas Publik Nilai Koruptor Terlibat Kerusuhan Demo Agustus 2025

“Marilah kita jadikan gelombang protes masyarakat belakangan ini sebagai momentum introspeksi nasional, reformasi politik, dan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan negara baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif, termasuk di dalamnya TNI, Polri, Kejaksaan, MA,” ujarnya.

 

Demo Besar-besaran Akhir Agustus 2025 di Indonesia

Tanggal utama demo besar-besaran : 25–29 Agustus 2025

Demo terjadi di Jakarta, Medan, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan kota-kota lain

Aksi solidaritas juga muncul di Malaysia, Jerman, Australia, AS, dan Belanda

Sejumlah pengunjuk rasa bersitegang dengan aparat saat melakukan aksi di Jalan Pejompongan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Unjuk rasa menolak tunjangan anggota DPR berakhir ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pengunjuk rasa bersitegang dengan aparat saat melakukan aksi di Jalan Pejompongan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Unjuk rasa menolak tunjangan anggota DPR berakhir ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pemicu utama:

Kenaikan tunjangan anggota DPR RI

Kesenjangan ekonomi dan sosial

Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

PHK massal dan daya beli masyarakat yang melemah

Tuntutan demonstran:

Penghapusan tunjangan DPR

Evaluasi kebijakan ekonomi

Reformasi aparat keamanan

Transparansi anggaran negara

Baca juga: LEMPARAN Bangkai Tikus hingga Hujan Batu Jadi Kode Dimulainya Demo Ricuh di Mapolda Jateng   

Dampak dan Korban:

Korban jiwa    9 orang tewas

Luka-luka    500 orang

Ditangkap    3.400 orang

Tersangka    959 orang (664 dewasa, 295 anak)

Hilang    44 orang (1 belum ditemukan)

Satu di antara korban tewas adalah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob di Pejompongan

Demo akhir Agustus 2025 menjadi salah satu momen paling krusial dalam sejarah demokrasi Indonesia pasca-reformasi. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved