Senin, 6 Oktober 2025

Rocky Gerung soal Urgensi Pertemuan Prabowo-Jokowi: Apakah Jokowi Mulai Gelisah soal Gibran & Bobby?

Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung menanggapi soal pertemuan Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, kemarin.

HO/Rusman
PERTEMUAN PRABOWO-JOKOEI - Presiden Prabowo Subianto makan malam bersama Presiden ke-7, Joko Widodo, di Omah Semar, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/11/2024). TRIBUNNEWS/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman. Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari soal pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Kertanegara Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM - Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari soal pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Kertanegara Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025) kemarin.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo itu dikabarkan berlangsung empat mata selama dua jam lamanya.

Menurut Rocky Gerung, pertemuan Jokowi dan Prabowo bukan hanya sekedar pertemuan atau silaturahmi biasa.

Pertemuan dua tokoh bangsa itu membuat banyak spekulasi berkembang di tengah publik

"Iya benar, akhirnya yang berkembang adalah spekulasi. Karena 2 jam pertemuan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi tidak ada sedikitpun  sinyal tentang apa sebetulnya isunya."

"Kita bisa duga dengan kuat bahwa tentu yang dibicarakan bukan sekedar kangen-kangenan tuh atau silaturahmi segala macam yang seperti yang biasa."

"Oh, Pak Jokowi berkunjung ke Pak Prabowo, Pak Prabowo berkunjung karena sahabat lama. Iya, persahabatan itu tentu saja bagus sekali untuk diperlihatkan."

"Tetapi kalau pertemuan antara dua tokoh tentu itu bukan pertemuan dua sahabat di dalam kondisi politik hari-hari ini kan," kata Rocky dalam tayangan video di kanal YouTube pribadinya Rocky Gerung Official, Minggu (5/10/2025).

Rocky menilai dengan pertemuan Jokowi dan Prabowo di Kertanegara kemarin, publik kemudian melihat apakah Jokowi mulai gelisah akan keadaan anak-anaknya.

Terutama soal Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wapres tapi banyak sekali isu negatif yang ditujukan padanya, mulai dari isu pemakzulan hingga ijazah palsu.

Lalu juga soal menantu Jokowi, Bobby Nasution yang menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, dan terus jadi sorotan imbas kebijakan-kebijakannya selama ini.

Baca juga: Isi Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Ayah Gibran Beri Masukan untuk ke Depan

Rocky pun mempertanyakan, apakah Gibran dan Bobby menjadi tema utama dalam pertemuan Jokowi-Prabowo kemarin.

"Jadi tetap orang mulai membaca apakah kegelisahan Pak Jokowi tentang keadaan anak-anaknya terutama Pak Gibran dan belakangan ada Pak Bobby Nasution yang adalah Gubernur Sumatera Utara."

"Itukah yang jadi tema utama sehingga ada urgensi Pak Prabowo menerima Pak Jokowi atau ada urgensi Pak Jokowi ingin bertemu dengan Pak Prabowo. Kan semua itu soal yang dengan mudah, apa namanya hermeneutic of suspicion kita, itu kecurigaan untuk mengetahui itu datang dari fakta-fakta itu."

"Nah, kita coba ulas itu mungkin di dalam upaya untuk memahami yang orang sebut nasibnya Jokowi sih apa sebetulnya ujungnya, nasibnya Pak Gibran apa, nasibnya Pak Bobby apa kan itu sudah jadi sesuatu kasus yang dibicarakan secara luas," terang Rocky.

Terlebih menurut Rocky, saat ini tekanan-tekanan dari luar yang diterima Jokowi semakin kuat.

Maka dugaan adanya kegelisahan yang dialami Jokowi ini juga makin menguat.

"Jadi tentu orang akhirnya pergi pada semacam dugaan yang makin masuk akal, bahwa pasti itu yang dibicarakan adalah soal keluarga Pak Jokowi yang mulai terlihat gelisah itu."

"Karena tekanan dari BEM, tekanan emak-emak, tekanan internasional untuk membuka sebetulnya korupsinya seberapa jauh sih yang melibatkan dinasti politik Pak Jokowi itu."

"Jadi ini yang saya anggap sebagai kecerdikan kita untuk membaca psikologi di belakang pertemuan-pertemuan politik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi kemarin," imbuh Rocky.

Baca juga: Temui Prabowo, Jokowi Dinilai Pertegas Afiliasi dengan PSI

Mensesneg Ungkap Pembicaraan Prabowo dan Jokowi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap isi pembicaraan dalam pertemuan antara Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut keduanya berbicara mengenai arah bangsa ke depan.

Pertemuan itu, kata Prasetyo, merupakan bagian dari silaturahmi antardua pemimpin nasional yang saling menghormati dan saling memberi masukan.

“Banyak. Yang pertama memang silaturahmi di antara dua pemimpin Presiden ke-7 dan Presiden ke-8,” ujar Prasetyo usai menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, pertemuan itu berlangsung sekitar dua jam dalam suasana santai sambil makan siang. 

Baca juga: Pengamat Nilai Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Tak Baik untuk Demokrasi, Mengapa?

“Kalau Pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang sowan atau mampir. Kebetulan Pak Presiden ke-7, Pak Jokowi, ada di Jakarta. Sudah, janjian ketemu waktunya makan siang,” katanya.

Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) itu menuturkan, selain menjadi ajang silaturahmi, keduanya juga membicarakan sejumlah persoalan kebangsaan dan arah pemerintahan ke depan.

“Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prasetyo menambahkan, diskusi antara dua presiden itu berjalan penuh keakraban dalam menjaga stabilitas nasional.

“Kurang lebih dua jam pertemuan di antara dua pemimpin,” pungkasnya.

Baca juga: Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara, Bertemu Hampir Dua Jam, Bahas Apa?

Jokowi Berkunjung ke Kertanegara

Presiden ke-7 RI Jokowi menyambangi kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025). 

Kedatangan Jokowi untuk menemui Presiden Prabowo.  Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengatakan bahwa Jokowi dan Prabowo bertemu empat mata.

"Pertemuan berlangsung 4 mata. Hanya Pak Presiden Prabowo dan Pak Jokowi," kata Syarif.

Perwira menengah Kepolisian tersebut mengatakan bahwa Jokowi bertemu Prabowo selama hampir dua jam, dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

"Pertemuan dimulai pukul 13.00. Hampir 2 jam," katanya.

Hanya saja, Syarif tidak menjelaskan apa isi pertemuan tersebut, termasuk topik apa yang dibicarakan keduanya. Usai pertemuan, Jokowi dan Prabowo melanjutkan agenda masing-masing.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved