Setahun Pemerintahan Prabowo dan Gibran
Prabowo Dinilai Perlu Evaluasi 7 Menteri Plus Kepala BGN, Voxpol: Masih Ada yang Jadi Beban
Menurut Pangi setidaknya ada delapan kementerian/lembaga yang perlu dievaluasi pada momen setahun Prabowo memimpin, termasuk BGN.
Ringkasan Berita:
- Lembaga Voxpol Research and Consulting menilai tujuh kementerian dan BGN perlu dievaluasi dalam satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran
- Momen ini dinilai tepat bagi Prabowo untuk evaluasi total Kabinet Merah Putih
- Selain Voxpol, Celios juga merilis 10 pos kementerian yang terburuk dalam satu tahun pertama Prabowo-Gibran
TRIBUNNEWS.COM - Founder sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai sejumlah pos di kabinet Prabowo Subianto perlu dievaluasi pada momen satu tahun pemerintahan.
Pangi menilai, dalam periode singkat ini sejumlah capaian patut diapresiasi, namun banyak pula target yang masih jauh dari harapan.
Sehingga momen ini dilai pas bagi Prabowo melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kabinet Merah Putih.
"Menteri bukan sekadar pembantu presiden, tapi juga penentu keberhasilan program dan janji politik presiden kepada rakyat."
"Faktanya, masih ada menteri yang justru menjadi beban, bukan solusi," ungkapnya kepada Tribunnews, Selasa (21/10/2025).
Menurut Pangi, Prabowo harus berani menggunakan hak prerogatifnya secara tegas dan tepat.
Menteri yang selama satu tahun tidak menunjukkan hasil nyata harus segera dicopot.
"Negara tidak butuh pejabat yang hanya sibuk pencitraan, asal setor muka, atau sekadar memberikan kabar gembira tanpa kerja nyata," ungkapnya.
Pos yang Perlu Dievaluasi
Menurut Pangi, setidaknya ada delapan kementerian/lembaga yang perlu dievaluasi pada momen setahun Prabowo memimpin, yaitu:
- Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni
- Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
- Menteri Perumahan dan Permukiman: Maruarar Sirait
- Menteri Pariwisata: Widiyanti Putri Wardhana
- Menteri Dalam Negeri: M. Tito Karnavian
- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Yandri Susanto
- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Nusron Wahid
- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN): Dadan Hindayana
Pangi mengatakan, program-program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, layanan kesehatan gratis, subsidi upah, swasembada pangan, dan pelayanan haji, tidak boleh diserahkan kepada orang yang salah.
"Program ini adalah 'janji super premium' presiden kepada rakyat dan menteri terkait harus siap bertanggung jawab penuh atas keberhasilannya," ungkap Pangi.
Baca juga: Kepala BGN: Kabinet Merah Putih Lulus di Tahun Pertama, dapat Nilai 8 dari Presiden Prabowo
Menurutnya, menteri harus loyal kepada presiden dan rakyat, bukan kepada kepentingan pribadi atau kelompok.
"Bila ada konflik kepentingan, sebaiknya mundur saja. Pemerintah butuh sosok berintegritas, berkompetensi, dan paham penderitaan rakyat."
"Menteri yang jadi beban, apalagi yang sudah tiga kali diingatkan, tidak layak dipertahankan. Reshuffle bukan untuk balas budi, tapi untuk menyelamatkan kinerja pemerintahan dan menjaga kepercayaan rakyat," tegasnya.
Pangi juga mengatakan reshuffle juga harus dilakukan secara objektif, bukan karena kedekatan atau power sharing maupun like or dislike.
"Satu tahun sudah cukup kesempatan yang diberikan untuk menilai siapa yang bekerja, siapa yang sekadar numpang jabatan. Jika reshuffle dilakukan dengan tepat, Presiden Prabowo akan memiliki tim yang solid untuk menuntaskan janji-janji besarnya kepada rakyat," ungkapnya.
10 Kementerian Terburuk dalam 1 Tahun
Sementara itu lembaga riset bidang ekonomi dan kebijakan publik, Center of Economic and Law Studies atau Celios, merilis daftar 10 menteri dan kepala badan dengan kinerja terburuk dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Celios melakukan survei kinerja para menteri serta kepala badan selama satu tahun pemerintahan Prabow-Gibran berjalan.
Survei tersebut melibatkan sejumlah pakar dan ahli kebijakan publik.
Dalam rapor Celios, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mendapat nilai paling rendah, yakni minus 151 poin.
Bahlil menempati posisi pertama dalam daftar menteri dengan kinerja terburuk versi survei Celios.
Di urutan kedua ada Kepala BGN Dadan Hindayana. Ia mendapat nilai minus 81 poin.
Berikut daftar 10 menteri serta kepala badan berkinerja terburuk dan harus di-reshuffle menurut survei yang dilakukan Celios:
1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia (-151 poin)
2. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana (-81 poin)
3. Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai (-79 poin)
4. Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni (-56 poin)
5. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (-36 poin)
6. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana (-34 poin)
7. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (-22 poin)
8. Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko (-14 poin)
9. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto (-10 poin)
10. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid (-7 poin).
Celios menegaskan bahwa data tersebut merupakan suara dari masayakat.
"Evaluasi setahun pemerintahan adalah peluang untuk introspeksi, dan hanya pemerintahan yang berpihak pada rakyat yang berani memanfaatkannya," tulis Celios dalam laporannya, dikutip Tribunnews, Senin (20/10/2025).
Melihat rendahnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan dalam tahun pertama Prabowo-Gibran, reshuffle kabinet dinilai menjadi langkah korektif yang tidak bisa ditunda.
"Evaluasi publik terbaru bahkan secara eksplisit menempatkan 10 menteri dengan kinerja terburuk, yang bukan hanya dinilai gagal bekerja, tetapijuga menjadi beban politik dan moral bagi Prabowo," tulis Celios.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Rakli Almughni)
Setahun Pemerintahan Prabowo dan Gibran
| Konsistensi dan Ketegasan: Cermin Penguatan Hukum di Tahun Pertama Presiden Prabowo |
|---|
| Rapor Setahun Prabowo-Gibran, ICW Soroti MBG: Cerminan Politik Patronase, Pengadaan Tak Transparan |
|---|
| Dua Menteri Non-Parpol Unggul di Survei Kinerja Lingkaran Strategis, Ini Hasil 6 Lembaga Lain |
|---|
| Catatan Kritis Setahun Prabowo-Gibran, ICW: 6 Pejabat Terseret Korupsi, Cerminan Abai Rekam Jejak |
|---|
| Satu Tahun Prabowo-Gibran, Partai Buruh Singgung Gelombang PHK Meningkat dan Korupsi di Kemnaker |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.