Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
Duduk Perkara Purbaya dan Hasan Nasbi Saling Jawab Kritik soal ‘Obok-Obok’ Kementerian Lain
Purbaya dan Hasan Nasbi adu jawaban persoalan pemerintahan, Menkeu diminta tak campuri urusan kementerian lain
"Jadi ada plus minus, sekarang kita fokusnya melaksanakan program pemerintah dengan efektif atau ingin mengintertain (menghibur) publik dengan tontonan dari pemerintah. Silakan pilihannya yang mana, saya kan bukan orang pemerintahan lagi," ungkap Hasan Nasbi.
Jawaban Purbaya
Setelah mendengar kritik itu, Purbaya menjawabnya dengan santai.
Saat ditemui awak media di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Senin (27/10/2025), Purbaya menegaskan dirinya tak berniat masuk dan mencampuri urusan kementerian lain.
Adapun fokus pembahasannya adalah seputar penerapan anggaran belanja di suatu kementerian.
Itu pun, kata Purbaya, atas izin dan permintaan dari Presiden Prabowo Subianto.
Purbaya mengatakan tak akan berani melangkahi aturan jika itu bukan atas perintah Prabowo.
"Kan saya nggak pernah komentari kementerian lain, 'hey kementerian ini program kamu jelek'. Saya datang ke kementerian lain untuk membantu ayo kita percepat belanja anggarannya, kira kira begitu," jawab Purbaya dikutip dari Kompas Tv.
Purbaya ingin agar ekonomi Indonesia segera tumbuh naik 5,5 persen.
Untuk itu, dirinya mendatangi kementerian agar penyerapan belanja anggaran dapat berjalan lancar.
"Tujuannya adalah anggarannya cepat terserap. Saya butuh pertumbuhan ekonomi naik 5,5 persen. Jadi semuanya harus belanja," ungkap Purbaya.
Dalam sebuah wawancara, Purbaya menegaskan setiap kebijakan yang ia ambil selalu dikomunikasikan dengan Prabowo.
Ia tidak peduli dengan pihak lain, termasuk tokoh-tokoh senior seperti Luhut Binsar Pandjaitan hingga Bahlil Lahadalia melemparkan kritikan kepadanya.
Purbaya menegaskan bahwa seluruh langkahnya sebagai Menkeu hanya mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya hanya bertanggung jawab ke RI-1, yang lain saya nggak peduli," tegasnya dalam sebuah talk show di Jakarta baru-baru ini.
Purbaya menyebut bahwa kepercayaan publik bisa menurun drastis jika ekonomi memburuk, dan hal ini bisa berujung pada krisis nasional.
Sehingga, ia menunjukkan gaya kepemimpinan yang tegas, fokus dan berani menghadapi resiko.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.