Rabu, 29 Oktober 2025

Prabowo Diklaim Sudah Tahu Gibran Tak Lulus SMA, Rismon Minta Wapres Dimakzulkan

Rismon Sianipar mengklaim Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak lulus SMA.

|
Penulis: Febri Prasetyo
Kolase Tribunnewas dan Tribun Solo/Ahmad Syarifudin
WACANA PEMAKZULAN GIBRAN – (Kiri) Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan (kanan) Rismon Sianipar dan kawan-kawannya di Kota Solo, (27/10/2025), meminta Gibran dimakzulkan. 
Ringkasan Berita:
  • Rismon Sianipar mengklaim Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak lulus SMA.
  • Rismon dan kawan-kawannya ingin memakzulkan Gibran.
  • Selain itu, Rismon meminta mantan Presiden Joko Widodo diadili.

TRIBUNNEWS.COM - Pakar forensik digital Rismon Sianipar mengklaim Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak lulus SMA.

Klaim itu disampaikan oleh Rismon di Kota Solo, Senin, (27/10/2025). Pada momen itu Rismon turut didampingi oleh pakar telematika Roy Suryo yang juga meragukan keabsahan ijazah Gibran.

Menurut Rismon, Gibran tidak lulus SMA karena hanya belajar sampai kelas 1 SMA di SMA Orchid Park Secondary School, Singapura.

“Dia tidak lulus SMA. Itu terkonfirmasi di Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (disingkat Dikdasmen) hanya mereka tidak berani konferensi pers di luar,” ujar Rismon dikutip dari Tribun Jateng.

“Dia hanya memiliki satu rapor 1 tahun. Sementara syarat penyetaraan ijazah yang ditetapkan oleh Dikdasmen adalah raport 3 tahun."

Lalu, Rismon meyakini Prabowo sudah mengetahui bahwa Gibran yang menjadi wakilnya itu tidak lulus SMA.

“Jadi ini sebenarnya Pak Prabowo Subianto saya yakin sudah tahu. Cuma pekerjaan Pak Prabowo Subianto akan lebih ringan ketika kami ekspos ini. Ketika kita desak, saya yakin Pak Prabowo Subianto juga menunggu pergerakan rakyat,” katanya menjelaskan.

Pakar forensik itu berkata dia dan kawan-kawannya ingin memakzulkan Gibran.

“Karena seberapa besar sih keinginan rakyat untuk Gibran ini diturunkan, ya ayo kita bersama-sama. Kalau kalian mengeluh, 'Bang saya jauh', saya pun jauh. 'Bang saya nggak ada duit', ya saya pun ngumpulin duit. Ayo kita ketemu,” katanya.

Kemudian, Rismon meminta Diskdasmen segera mencabut surat keterangan penyetaraan ijasah SMA yang diterbitkan pada Agustus 2019.

Dia juga mempertanyakan ijazah SMA yang digunakan Gibran untuk mendaftar program diploma di University Technology of Sidney (UTS), Australia.

Baca juga: Seruan Adili Jokowi dan Makzulkan Gibran Rakabuming Raka, Rismon Sianipar: Memaksakan Anak

“Itu jelas, itu surat keterangan palsu, surat keterangan tidak prosedural. Pernahkah ada presiden seperti ini sebelum dan sesudah Gibran? Ini adalah satu kasus, satu-satunya kasus di mana penyetaraan ijazah dilakukan hanya membutuhkan satu tahun rapor. Ditambah kuliah di UTS Collage itu syaratnya adalah lulus SMA. Pertanyaannya ijazah SMA apa yang dipakai oleh Gibran untuk mendaftarkan diploma di UTS?” tanya dia.

Menurut Rismon, pendidikan Gibran perlu diselidiki. Sayangnya, menurut dia, DPR tidak memiliki nyali untuk melakukan hal itu,

"Gibran, sekali lagi, tidak punya ijazah SMA. Karena hanya satu tahun di Orchid Park Secondary School. Maka S1-nya di MDIS Singapura otomatis gugur,” katanya.

“Gibran layak dimakzulkan, saya mengharapkan sesegera mungkin. Karena mereka ini dari Solo harusnya teman-teman dari Solo yang bersuara lebih keras karena mereka tidak mewakili orang Solo. Orang Solo pun ditipu sama seperti saya tahun 2014 yang ditipu oleh Jokowi."

Adapun pendidikan menengah dan pendidikan tinggi Gibran yang tercantum di Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) sebagai berikut.

  • (setara SMA), Orchid Park Secondary School Singapore, tahun 2002-2004
  • (setara SMA), University of Technology Sydney (UTS) Insearch di Australia, tahun 2004-2007
  • (Sarjana atau S1), Management Development Institute of Singapore (MDIS), tahun 2007-2010

Program UTS Insearch di Australia yang ditempuh Gibran ini menjadi polemik. Rekan Rismon, Roy Suryo, mengatakan program tersebut lebih mirip kursus singkat yang berlangsung selama enam bulan, bukan seperti pendidikan formal setara SMA secara penuh.

Apalagi, program UTS Insearch yang ditempuh Gibran juga ditulis dengan periode tiga tahun.

Rismon minta Jokowi diadili

Baca juga: Gaya Subhan Palal di Persidangan Ijazah Gibran: Pakai Kaca Mata Hitam Karena Bahaya

Selain meminta Gibran dimakzulkan, Rismon juga menyerukan ayah Gibran, mantan Presiden Ri Joko Widodo (Jokowi), diadili.

Menurut Rismon, Jokowi pantas diadili tidak hanya karena ijazahnya yang diduga palsu, tetapi juga karena memaksakan Gibran untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden meskipun mengetahui bahwa anaknya belum lulus SMA.

“Mengadili Jokowi karena memaksakan anaknya, di samping ijazahnya yang sudah kami teliti," ujar Rismon.

"Dia tahu anaknya tidak pernah lulus SMA, tapi tetap dipaksakan seolah-olah lulus. Saat itu dia presiden dan memanfaatkan kekuasaannya untuk memuluskan Gibran agar memenuhi syarat menjadi cawapres,” katanya.

(Tribunnews/Febri/Rizkianingtyas/Tribun Jateng/Ardianti WS)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Rismon dan Roy Suryo Sebut Gibran Nggak Lulus SMA: Pak Prabowo Sudah Tahu Ijazah Dia Palsu

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved