Kamis, 6 November 2025

Mengenang Persahabatan Menag Nasaruddin Umar dengan Paus Fransiskus hingga Ziarah ke Makam di Roma

Menolak lupa momen manis dan haru persahabatan antara Menteri Agama Nasaruddin Umar dengan Paus Fransiskus hingga ziarah ke makam di Roma.

Tangkapan Layar Youtube/IST
ZIARAH MAKAM PAUS FRANSISKUS - Menolak lupa momen manis dan haru persahabatan antara Menteri Agama Nasaruddin Umar dengan Paus Fransiskus hingga ziarah ke makam di Roma. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menolak lupa persahabatan antara Menteri Agama Nasaruddin Umar dengan Paus Fransiskus.

Momen ini kembali terkenang setelah baru-baru ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar berziarah ke makam Paus Fransiskus, di Basilika St. Maria Maggiore, Roma, Senin (27/10), pagi pukul 09.00

Di Basilika St. Maria Maggiore, Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat izin khusus untuk bisa mendekat ke makam

Bahkan, meletakkan rosario warna biru-hijau, di pusara Paus Fransisus.

Sebelumnya Paus Fransiskus memiliki momen manis dan paling bersejara saat berkunjung ke Indonesia. 

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar: Saya Kok Bisa Emosional Kalau Bicara Tentang Paus Fransiskus

Momen tersebut adalah pertemuan pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus dengan Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar yang kini jadi Menteri Agama. 

Sri Paus dan Nasaruddin Umar saling bersalaman saat hendak berpisah usai acara bersama tokoh-tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9/2024).

Tak berhenti sampai di situ, Nasaruddin Umar tampak mengecup dahi Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus membalasnya dengan mencium tangan Imam Masjid Istiqlal itu.

Keakraban dua pemuka agama itu diabadikan dalam foto dan tersiar di banyak media nasional maupun internasional.

 

Momen Haru Menteri Agama Nasaruddin Umar Ziarah dan Meletakkan Rosario di Makam Paus Fransiskus 

Menteri Agama Nasaruddin Umar berziarah ke makam Paus Fransiskus, di Basilika St. Maria Maggiore, Roma, Senin (27/10), pagi pukul 09.00

Di Basilika St. Maria Maggiore, Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat izin khusus untuk bisa mendekat ke makam

Bahkan, meletakkan rosario warna biru-hijau, di pusara. 

Tidak semua orang,  menurut petugas jaga bahkan seorang kardinal pun, diperkenankan mendekat ke nisan Paus Fransiskus

Tetapi, Menteri Agama dan Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono diperbolehkan mendekat dan menyentuh pusaranya.

Sementara para peziarah, harus puas berdiri dalam antrean sekitar dua meter dari makam. 

MAKAM PAUS FRANSISKUS - Menteri Agama Nasaruddin Umar berziarah ke makam Paus Fransiskus, di Basilika St. Maria Maggiore, Roma pada Senin (27/10/2025).
MAKAM PAUS FRANSISKUS - Menteri Agama Nasaruddin Umar berziarah ke makam Paus Fransiskus, di Basilika St. Maria Maggiore, Roma pada Senin (27/10/2025). (ist)

Makam itu sangat sederhana; dalam sebuah "ruang masuk ke dinding" dan hanya bertuliskan "Franciscus." Tidak ada pertanda lain, kecuali salib.

"Saya sangat bersyukur dan terharu, bersama Pak Dubes, diperbolehkan mendekat ke makam. Bahkan mengusapnya," kata Menteri Agama Nasaruddin Umar penuh haru.

Usai ziarah ke makam Paus Fransiskus, Nasaruddin Umar didampingi Dubes LBBP RI untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono menuju ke Basilika St. Petrus, Vatikan.

Untuk diketahui Menteri Agama berada di Roma dalam rangka menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio. 

Pertemuan ini juga dihadiri Wapres RI  ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla.

 

Persahabatan Menteri Agama Nasaruddin Umar dengan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus yang berpulang pada tanggal 21 April 2025, adalah sahabat Menteri Agama Nasaruddin Umar

Hubungan mereka bukan sekadar diplomatik. Keduanya menjalin hubungan personal yang kuat. 

Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar pernah menerima langsung kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Jakarta. 

Di tempat itu, mereka menandatangani Deklarasi Istiqlal, pada 5 September 2024. 

Ketika Paus Fransiskus bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan para pemimpin agama yang lain, seperti mengulang sejarah peristiwa di Abu Dhabi. 

Di kota itu Paus Fransiskus bertemu Imam Besar Al Azhar, Cairo, Mesir, Ahmed el-Tayed. Di kota itu mereka menandatangani Document on Human Fraternity for World Peace and Common Coexistence atau Dokumen Abu Dhabi.

Melihat dan merasakan tanggapan masyarakat Indonesia saat itu, di Masjid Istiqlal Paus Fransiskus mengatakan, "Sono felice di trovarmi qui, nella piu grande Moschea dell'Asia, insieme a tutti voi. Saluto il Grande Imam e lo ringrazio per le parole che mi ha rivolto.... Saya senang berada di sini, di masjid terbesar di Asia Tenggara, bersama Anda semua.....

Pada waktu itu, Paus Fransiskus juga mengunjungi Terowongan Silaturahim. Terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral St. Maria Asumpta itu dibangun atas gagasan Nasaruddin Umar yang saat itu menjabat sebagai Imam Besar, jabatan yang masih diemban hingga saat ini.

Kata Paus saat berada di mulut Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan kompleks Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, "Tugas kita, membantu semua orang melewati terowongan menuju terang." 

Terowongan Silaturahim itu adalah simbol yang bermakna, dua tempat ibadah agung tidak hanya berhadapan tapi juga berhubungan. Memberikan pengalaman persaudaraan, ziarah, berjalan bersama menuju Allah dengan saling mengasihi, bersaudara.

Maka inilah terowongan lambang persaudaraan...lewat terowongan umat beriman berjalan, bertemu sebagai saudara, dan berjalan bersama menuju terang.

 

Basilica St Petrus Vatikan

Menteri Agama juga mengunjungi Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Basilika St. Petrus adalah basilika utama Gereja Katolik Roma. Sejarah Basilika Santo Petrus ini, panjang.

Pembangunan dimulai pada abad ke-4 ketika Kaisar Konstantinus memutuskan untuk membangun sebuah basilika tempat Rasul Petrus dimakamkan. Pembangunan basilika tersebut selesai pada tahun 329. Gereja ini digunakan untuk perayaan Misa, sebagai pemakaman beratap, dan sebagai ruang  pemakaman para  paus (di bawah basilika). 

Pada tahun 1506, Paus Julius II memulai pembangunan basilika baru (yangg sekarang berdiri) untuk menggantikan basilika yang sudah ada, dengan menugaskan arsitek utama zaman Renaisans Donato Bramante. Lalu dilanjutkan seniman agung zaman itu: Rafael Sanzio,  Michelangelo dan Bernini.

Di tengah  ratusan peziarah Yubelium, Menteri Nasaruddin Umar menikmati dan menggagumi keindahan basilika dengan fresko-fresko dan patung-patung yang sangat indah. Ia mendapat penjelasan  tentang berbagai hal mengenai Basilika St. Maria Maggiore dari Basilika St. Petrus, Dubes RI untuk Takhta Suci.

Basilica St Petrus Vatikan
Basilica St Petrus Vatikan (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

 

Momen Indah Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal: Nasaruddin Umar Cium Kening Paus

Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) dalam usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.

Pada pukul 09:45 waktu setempat, Kardinal Kevin Farrel, Camerlengo Vatikan, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus.

“Pada pukul 07:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke Rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ungkap Kardinal Kevin Farrel seperti dikutip dari Vaticannews, Senin (21/4/2025).

Paus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli pada Jumat (14/2/2025), setelah menderita pneumonnia.

Setelah 38 hari di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya

PAUS FRANSISKUS - Tangkapan layar YouTube EWTN yang diambil pada Rabu (23/4/2025) menunjukkan Pemindahan jenazah Paus Fransiskus, yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, pada hari Rabu, 23 April 2025, dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu (23/4/2025), pagi.
PAUS FRANSISKUS - Tangkapan layar YouTube EWTN yang diambil pada Rabu (23/4/2025) menunjukkan Pemindahan jenazah Paus Fransiskus, yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, pada hari Rabu, 23 April 2025, dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu (23/4/2025), pagi. (Tangkapan layar YouTube EWTN)

Paus Fransiskus memiliki momen manis saat berkunjung ke Indonesia. Momen tersebut adalah pertemuan pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus dengan Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar menjadi paling bersejarah.

Sri Paus dan Nasaruddin Umar saling bersalaman saat hendak berpisah usai acara bersama tokoh-tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9/2024).

Tak berhenti sampai di situ, Nasaruddin Umar tampak mengecup dahi Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus membalasnya dengan mencium tangan Imam Masjid Istiqlal itu.

Keakraban dua pemuka agama itu diabadikan dalam foto dan tersiar di banyak media nasional maupun internasional.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko merinding menyaksikan momen yang luar biasa ditunjukkan Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar. "Kalau saya melihat foto itu, mau berkaca-kaca ini, speechless," ujar Joko saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Jumat (6/9/2024).

Paus Fransiskus juga sempat menyampaikan pidato di hadapan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta setelah meneken Deklarasi Istiqlal. 

Dalam pidatonya yang puitis dan penuh pesan ini, Sri Paus menyatakan kekagumannya terhadap toleransi beragama yang berlangsung di Indonesia dan bagiamana toleransi itu disimbolkan dalam Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Gereja Katedral dengan Istiqlal.

Paus juga secara langsung menyebut "Bhinneka Tunggal Ika" yang sontak disambut senyum dan riuh tepuk tangan hadirin.

Paus berpesan supaya keragaman ini tidak dinodai dengan paksaan atas dogma satu sama lain dan berharap agar penghargaan terhadap keyakinan masing-masing tidak jatuh dalam fundamentalisme yang keras.

Kedatangan Paus disambut dengan irama Marawis dan diberi penjelasan oleh Nasaruddin Umar mengenai terowongan yang dibangun pada tahun 2022.

“Terowongan Silaturahim ini menghubungkan dua rumah ibadah. Di dalamnya terdapat banyak simbol-simbol artistik dan indah yang melambangkan toleransi beragama,” kata Nasaruddin Umar.

Baca juga: Pidato Perdana Paus Leo XIV: Ucapkan Terima Kasih pada Paus Fransiskus hingga Tekankan Perdamaian

Sepanjang jalan, Paus Fransiskus pun terkesan dengan keberadaan terowongan itu, hingga ia menegaskan pentingnya peran umat beragama dalam membangun toleransi.

 "Kita kaum beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda, memiliki sebuah tugas membantu semua orang melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang," ujar Paus.

 "Di akhir perjalanan kita akan mampu mengenal dalam diri mereka yang berjalan di samping kita, seorang saudara-seorang saudari yang dengannya kita dapat saling mendukung dalam kehidupan satu sama lain,” sambung Paus.

Paus Fransiskus kemudian mengakhiri pidatonya dengan harapan agar komunitas di Indonesia semakin terbuka terhadap dialog antar umat beragama dan menjadi simbol perdamaian.

 

Sosok Nasaruddin Umar

Sosok Nasaruddin Umar adalah figur ulama, akademisi, dan pejabat publik yang dikenal luas karena pemikiran Islam progresif dan peran aktifnya dalam lintas sektor keagamaan dan pendidikan.

Nama lengkap: Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.

Lahir: 23 Juni 1959, Bone, Sulawesi Selatan

Jabatan saat ini: Menteri Agama RI ke-25 (sejak 21 Oktober 2024) di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto

Jabatan lain: Imam Besar Masjid Istiqlal sejak 2016

FORUM PERDAMAIAN DUNIA - Menteri Agama RI sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., saat menghadiri pembukaan Pertemuan Internasional untuk Perdamaian Dunia (International Meeting for Peace) di Roma, Minggu (26/10/2025) waktu setempat.
FORUM PERDAMAIAN DUNIA - Menteri Agama RI sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., saat menghadiri pembukaan Pertemuan Internasional untuk Perdamaian Dunia (International Meeting for Peace) di Roma, Minggu (26/10/2025) waktu setempat. (Istimewa)

Latar Belakang Akademik

Pendidikan Islam sejak Madrasah Ibtidaiyah hingga PGA di Pesantren As’adiyah

Sarjana dari UIN Alauddin Makassar

Master dan Doktor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Studi lanjut di McGill University (Kanada), Leiden University (Belanda), Paris-Sorbonne (Prancis), dan Georgetown University (AS)

Nasaruddin Umar dikenal sebagai pembaharu pemikiran Islam, terutama dalam isu gender dan keadilan sosial. Dia pendiri organisasi dialog antarumat beragama, Dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama (2011–2014) dan Dirjen Bimas Islam. Dia aktif dalam diplomasi keagamaan, termasuk penandatanganan Deklarasi Istiqlal bersama Paus Fransiskus pada 2024

 

Tangis Diam Seorang Sahabat

Kabar wafatnya Paus Fransiskus tak hanya mengguncang umat Katolik di seluruh dunia, tapi juga meninggalkan duka mendalam di hati Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar.

Bagi Nasaruddin, kepergian Paus bukan sekadar kehilangan seorang pemimpin agama dunia, melainkan sahabat sejati dalam perjuangan lintas iman.

"Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan," ujar Nasaruddin melalui pernyataan tertulis, Senin (21/4/2025).

Persahabatan antara dua tokoh lintas agama ini tak hanya bersifat simbolik.

Pada kunjungannya ke Indonesia tahun lalu, Paus Fransiskus sempat menginjakkan kaki di Masjid Istiqlal Jakarta,—simbol toleransi dan kerukunan di tengah keberagaman Indonesia, pada 5 September 2024.

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin Umar mengenalkan kepada Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal adalah rumah besar bagi kemanusiaan.

Di sana, bersama Nasaruddin yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, mereka menandatangani Deklarasi Istiqlal, yang menyerukan perdamaian dan solidaritas global.

"Baru saja (Paus Fransiskus) telah mengunjungi Indonesia, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pernyataan bersama yang sangat mengglobal," kata Nasaruddin.

"Semoga kerjasama kita, Indonesia dan Vatikan, serta wasiat yang telah dirintis Paus Fransiskus dapat kita tindaklanjuti sebagaimana yang telah disepakati,” tambahnya.

Dalam ingatannya, sosok Paus Fransiskus begitu bersahaja. Tak segan mendengarkan, bahkan dalam sunyi sekalipun. Dialog mereka melampaui diplomasi, menyentuh sisi terdalam sebagai sesama manusia yang percaya bahwa iman seharusnya menyatukan, bukan memecah.

Kini, saat kabar wafat Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell di Vatikan, duka itu tak hanya terasa di gereja dan katedral, tapi juga di ruang-ruang doa umat beragama lain, termasuk Masjid Istiqlal.

"Tentu doa kita, semoga yang mulia mendapat tempat yang layak di sisi-Nya sesuai dengan kebajikan yang telah dilakukannya," kata Nasaruddin.

JENAZAH PAUS FRANSISKUS - Tangkapan layar YouTube Vatican News yang diambil pada Selasa (22/4/2025) menunjukkan Kardinal Camerlengo Kevin Farrell memimpin upacara penetapan kematian dan penempatan jenazah mendiang Paus Fransiskus dalam peti jenazah, yang berlangsung pada Senin malam di kapel Casa Santa Marta. Dalam gambar tersebut, Paus tampak mengenakan jubah kepausan berwarna merah dan sebuah rosario yang diletakkan di tangannya, simbol iman dan pengabdian yang ia pegang teguh sepanjang masa kepemimpinannya.
JENAZAH PAUS FRANSISKUS - Tangkapan layar YouTube Vatican News yang diambil pada Selasa (22/4/2025) menunjukkan Kardinal Camerlengo Kevin Farrell memimpin upacara penetapan kematian dan penempatan jenazah mendiang Paus Fransiskus dalam peti jenazah, yang berlangsung pada Senin malam di kapel Casa Santa Marta. Dalam gambar tersebut, Paus tampak mengenakan jubah kepausan berwarna merah dan sebuah rosario yang diletakkan di tangannya, simbol iman dan pengabdian yang ia pegang teguh sepanjang masa kepemimpinannya. (Tangkapan layar YouTube Vatican News)

Kepada umat Katolik di seluruh dunia, Nasaruddin mengajak untuk mengenang Paus bukan hanya dalam tangis, tapi juga dalam semangat meneruskan warisannya: membangun jembatan, bukan tembok.

"Sekali lagi kami semuanya, keluarga besar Kementerian Agama dan segenap warga bangsa Indonesia mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus,” tutupnya.

Diberitakan, pemimpin Katolik dunia, Paus Fransiskus, meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat.

Kabar duka ini diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci.

“Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell dalam sebuah pernyataan.

(tribun network/thf/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Momen Haru Menteri Agama Nasaruddin Umar Ziarah dan Meletakkan Rosario di Makam Paus Fransiskus

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenang Momen Indah Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal: Nasaruddin Umar Cium Kening Paus

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Nasaruddin Umar, Menteri Agama Viral Usai Pernyataan Kontroversi Soal Guru, Kini Minta Maaf

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved