Sabtu, 1 November 2025

Disebut Mahfud MD Takut Usut Dugaan Mark Up Whoosh, KPK: Penyelidikan Terus Berprogres

KPK jawab tudingan Mahfud MD yang menduga lembaga antirasuah itu takut mengusut dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

KOMPAS.com/Fristin Intan Sulistyowati
DUGAAN KORUPSI WHOOSH - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD. KPK jawab tudingan Mahfud MD yang menduga lembaga antirasuah itu takut mengusut dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). 
Ringkasan Berita:
  • KPK jawab tudingan Mahduf MD soal lembaganya takut mengusut dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
  • Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan proses hukum terkait dugaan korupsi tersebut masih berjalan.
  • Budi memastikan setiap tahapan penyelidikan dilakukan secara profesional dan tegas untuk menemukan dugaan peristiwa pidananya.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menduga lembaga antirasuah itu "takut" mengusut dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa proses hukum terkait dugaan tersebut masih berjalan.

"Penyelidikan perkara ini, saat ini masih terus berprogres," kata Budi kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).

Budi memastikan bahwa setiap tahapan penyelidikan dilakukan secara profesional dan tegas untuk menemukan dugaan peristiwa pidananya.

"Kita pastikan setiap stepnya, setiap tahapannya dilakukan dengan profesional, betul-betul firm untuk mencari dugaan peristiwa tindak pidananya. Bukti-bukti yang valid, petunjuk-petunjuk untuk mengungkap sehingga nanti bisa membuat terang perkara ini," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa proses hukum membutuhkan waktu dan KPK akan memberikan informasi perkembangan secara berkala sebagai bentuk transparansi.

Baca juga: Eks Penyidik KPK Ungkap 2 Hal yang Harus Ditelurusi soal Dugaan Korupsi Whoosh: Apa Mark Up Lahan?

Sebelumnya, Mahfud MD secara terbuka menduga KPK takut dalam menangani kasus ini, meskipun ia tidak merinci kepada siapa lembaga tersebut takut.

“Dugaan saya (KPK) takut. Entah takut pada siapa,” kata Mahfud dalam program Kompas Petang di Kompas TV, yang dikutip pada Selasa (28/10/2025).

Mahfud adalah salah satu tokoh yang menyoroti dugaan mark up (penggelembungan anggaran) proyek Whoosh

Dalam video di kanal YouTube-nya, Selasa (14/10/2025), ia membandingkan biaya proyek per kilometer di Indonesia yang mencapai 52 juta dolar AS, sementara di China hanya sekitar 17–18 juta dolar AS.

"Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat," ujar Mahfud kala itu.

Meskipun KPK telah memintanya melapor, Mahfud menyatakan enggan melapor secara resmi namun menegaskan siap jika dipanggil untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Ichsanuddin Noorsy Soal Polemik Whoosh: Kereta Cepat Itu Melayani Orang Kaya

Sementara itu, dugaan bahwa KPK "takut" juga ditanggapi oleh mantan pimpinan KPK periode 2015–2019, Saut Situmorang. 

Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan rusaknya sembilan nilai integritas KPK pasca-revisi UU KPK tahun 2019.

"Sembilan nilai di KPK yang dikenal itu doktrin pertama orang masuk KPK, nilai jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, berani, sederhana, adil, dan seterusnya. Itu nilai sudah enggak ada di sana. Lantas Anda mau mengharap apa?" kata Saut, Selasa (28/10/2025).

Saut mengamini penilaian bahwa KPK tidak serius dan mempertanyakan mengapa kasus Whoosh seolah dikecualikan, sementara banyak pihak lain dijerat menggunakan Pasal 2 dan 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Ia juga menyoroti anomali dalam proyek ini, khususnya perpindahan mitra dari Jepang, yang telah meneliti selama empat tahun, ke China.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved