Selasa, 4 November 2025

PDIP Kuliti Alasan Budi Arie Tinggalkan Jokowi, Singgung Kekhawatiran Jadi Tersangka Judol

PDIP singgung soal Budi Arie yang ingin cari aman dalam kasus judi online, sehingga ia memilih bergabung ke Gerindra demi bantuan hukum

Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
KOPERASI DESA - Budi Arie Setiadi yang saat itu masih menjadi Menteri Koperasi, berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Jakarta, Kamis (14/8/2025). PDIP singgung soal Budi Arie yang ingin cari aman dalam kasus judi online, sehingga ia memilih bergabung ke Gerindra demi bantuan hukum 

Ringkasan Berita:
  • Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi menyatakan diri akan mendukung Presiden Prabowo Subianto dengan masuk ke Partai Gerindra.
  • Rencana ingin gabung ke Partai Gerindra telah disampaikan Budi Arie kepada para relawan.
  • PDIP menilai, langkah ini dilakukan Budi Arie agar dirinya aman terhindar dari kasus judol

TRIBUNNEWS.COM - Sikap yang mengejutkan ditunjukkan Ketua Umum Projo (organisasi pendukung Jokowi), Budi Arie Setiadi, saat pelaksanaan Kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11/2025). 

Sebagai garda terdepan Jokowi, Budi Arie kini seolah berbalik badan setelah menyatakan diri akan mendukung Presiden Prabowo Subianto dengan masuk ke Partai Gerindra.

Padahal, selama dua periode Jokowi (2014-2024) berturut, Budi Arie sangat vokal dalam mendukung Jokowi.

Dalam momen tersebut, Budi Arie menyatakan bahwa logo Projo yang bergambar siluet wajah Jokowi akan segera diganti.

Lantas benarkah Budi Arie bersama Projo mulai menarik dukungan dari Jokowi karena menganggap kekuatan benteng politiknya melemah setelah lengser?

PDIP Nilai Budi Arie Cari Aman

Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean menilai, manuver Budi Arie dari Jokowi ke Prabowo adalah bentuk kekhawatirannya soal kasus judi online (judol).

Langkah Budi Arie ini memperlihatkan dirinya ingin mencari jalan aman untuk menghindar dari masalah tersebut.

"Rencana beralihnya Saudara Budi Ari Projo ke Gerindra kita memaknainya dalam dua hal. Yang pertama bahwa Projo dalam hal ini pribadinya Budi Arie ingin mencari perlindungan secara politik dan secara hukum, karena biar bagaimanapun saat ini Budi Arie statusnya di kepolisian terkait dengan judi online masih panas-panas seperti panas-panas kopi di pagi hari."

"Karena satu langkah saja (keliru), Budi Arie pasti tersangka, karena di pengadilan kita sudah mendengar bagaimana dakwaan Jaksa juga menyebut nama Budi Arie berkali-kali dan para saksi juga menyebut namanya. Maka saya punya keyakinan kalau sampai Budi Arie tidak mendapat perlindungan politik dan perlindungan hukum, dia akan dijadikan tersangka," ungkap Ferdinand dikutip dalam tayangan Kompas Tv, Minggu (2/11/2025)

Hal lain yang disoroti Ferdinand, Budi Arie ingin bisa terus eksis di dunia perpolitikan.

Baca juga: Budi Arie Setiadi Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo, Ini Rincian Harta Kekayaannya, Capai Rp103,8 M

Ferdinand menjelaskan, saat ini keadaan Jokowi semakin kritis karena ditinggal oleh banyak kawan. 

"Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi yang dulu bersama-sama dengan dia sekarang pergi meninggalkan Jokowi."

"Sebentar lagi Jokowi akan sendirian, ada yang pergi karena kepentingan politik, ada juga yang pergi karena bermasalah secara hukum, seperti (Immanuel Ebenezer) alias Noel dan Silvester Matutina mereka loyalisnya Jokowi sekarang kan hilang karena perkara hukum, karena pidana yang mereka lakukan," lanjut Ferdinand.

Oleh karena itu, Projo ingin mendapat dukungan politik untuk terus eksis.

"Nah, kalau sekarang pergeseran Projo ini ya kita melihat dalam dua hal tadi. Pertama adalah projo ingin mendapat keuntungan politik, mendapat keuntungan dari posisinya berada di kekuasaan, maka mereka pun akan berubah merubah logonya, mengganti dari siluet Jokowi nanti."

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved