73 Persen Pemilih Muda di 2029, Parpol Berebut Suara Generasi Milenial dan Z

Ringkasan Berita:

• Sekitar 73 persen pemilih pada Pemilu 2029 berasal dari kalangan milenial dan Gen Z, menjadikan mereka kekuatan dominan dalam demokrasi Indonesia. 
• Partai-partai politik pun berlomba menarik simpati mereka lewat pendekatan digital dan isu yang relevan.
• Partai Rakyat Indonesia (PRI) menegaskan komitmennya menggandeng generasi muda melalui program seperti Sekolah Politik Rakyat dan Hasta Cipta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2029 diprediksi akan menjadi panggung utama bagi generasi muda, dengan sekitar 73 persen pemilih berasal dari kalangan milenial dan Gen Z.

Angka ini menjadikan mereka sebagai kekuatan dominan dalam demokrasi Indonesia, mendorong partai politik berlomba-lomba merebut hati dan suara anak muda melalui pendekatan digital, isu relevan, dan ruang partisipasi yang lebih terbuka.

Salah satu yang melakukan pendekatan ke anak muda adalah Partai Rakyat Indonesia (PRI).

Sekretaris Jenderal PRI Aditya Yusma menegaskan komitmen Partai Rakyat Indonesia untuk menggandeng generasi muda, khususnya kalangan milenial, agar lebih melek politik dan aktif berpartisipasi dalam memperkuat demokrasi nasional.

“Partai Rakyat Indonesia ini adalah bentuk nyata dari apa yang telah kami lakukan sebelumnya dalam mendukung Presiden Prabowo Subianto,” ujar Aditya.

"Dulu kami berjuang sebagai relawan, kini kami hadir dalam wadah politik. Kami ingin belajar dan mengajak generasi muda untuk terlibat, karena semakin tinggi kesadaran berpolitik, maka semakin baik pula kualitas demokrasi bangsa,".

Pernyataan itu disampaikan saat acara peresmian gedung baru PRI di Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh Menteri Agama Dr. H. Nazarudin Umar dan Ketua Umum PRI M. Nazarudin.

Partai Rakyat Indonesia resmi berdiri pada 8 Agustus 2025, tanggal yang dipilih karena bertepatan dengan simbol angka 08 — merujuk pada Presiden Prabowo Subianto yang merupakan presiden ke-8 Republik Indonesia.

Lebih lanjut, Aditya menyampaikan bahwa PRI siap mendukung seluruh program pemerintahan Presiden Prabowo, termasuk melalui pelaksanaan program prioritas seperti Hasta Cipta dan Sekolah Politik Rakyat sebagai wadah kaderisasi generasi muda.

“Kami ingin menghadirkan kaderisasi baru melalui Sekolah Politik Rakyat — tempat belajar politik yang baik, santun, dan berorientasi pada kepentingan rakyat,” tambahnya.

Sementara itu, M. Nazarudin selaku Ketua Umum PRI menegaskan bahwa partainya memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program-program pemerintah.

“Partai Rakyat Indonesia jelas mendukung semua program Presiden Prabowo, mulai dari bidang kesehatan, penguatan pesantren, hingga penghapusan utang nelayan. Harapan kami, demokrasi Indonesia semakin baik, rakyat sejahtera, dan negara semakin maju,” ujarnya.

Turut memberikan sambutan, Menteri Agama Dr. Nazarudin Umar menyampaikan dukungannya terhadap semangat dan niat baik Partai Rakyat Indonesia yang dinilai memiliki program pro-rakyat.

“Niat yang suci seperti ini perlu kita dukung. Saya selaku Menteri Agama mendoakan semoga bangsa Indonesia semakin makmur dan sejahtera. Misi yang dibawa oleh Partai Rakyat Indonesia sangat bagus, semoga dapat terwujud untuk kemenangan rakyat,” ujar Dr. Nazarudin.

Ia menegaskan bahwa meskipun sebagai pegawai negeri tidak dapat terlibat dalam kegiatan politik praktis, namun Kementerian Agama tetap menjadi payung bagi seluruh elemen bangsa tanpa memandang latar belakang partai.

Peresmian gedung baru PRI ini menjadi langkah awal partai dalam memperluas kiprahnya di kancah politik nasional, dengan semangat kolaborasi, pendidikan politik, dan kesejahteraan rakyat sebagai fondasi utamanya.