Jumat, 14 November 2025

Resmikan Layanan Immunotherapy di RSPPN Soedirman, Darah Menhan Sjafrie Diambil 40 cc

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin meresmikan layanan Immunotherapy di (RSPPN) Panglima Besar Soedirman Jakarta.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Gita Irawan
Menteri Pertahanan - Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan dokter Terawan usai peresmian layanan Immunotherapy (Imunoterapi) Nusantara dan Digital Subtraction Angiography (DSA) di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman Jakarta pada Senin (10/11/2025). Sjafrie mengaku telah mencoba layanan yang diresmikannya tersebut. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin meresmikan layanan Immunotherapy (Imunoterapi) Nusantara dan Digital Subtraction Angiography (DSA) dr Terawan di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman Jakarta pada Senin (10/11/2025).

Usai meresmikan dua layanan tersebut, Sjafrie menunjukkan plester kecil di lengannya dan mengatakan darahnya baru saja diambil sebanyak 40 cc.

Sjafrie mengatakan nantinya darah tersebut akan diproses selama 7 hari di laboratorium untuk kemudian disuntikkan kembali ke tubuhnya.

Hal itu disampaikannya usai meresmikan layanan Immunotherapy Nusantara dan DSA (Digital Subtraction Angiography) di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Jakarta pada Senin (10/11/2025).

"Saya kebetulan diminta untuk mencoba, diambil darah 40 cc, kemudian diolah di laboratorium. Kemudian nanti setelah 7 hari baru disuntikkan kembali. Semoga ini bisa memberi berkah pada kita semuanya, kesehatan, untuk bisa melanjutkan tugas kita," ujar Sjafrie.

Sjafrie mengatakan layanan Immunotherapy Nusantara dan DSA di RSPPN Panglima Besar Soedirman tersebut tidak hanya untuk kepentingan TNI.

Akan tetapi, kata dia, untuk seluruh masyarakat.

Sjafrie juga membuka peluang layanan tersebut dapat juga dilakukan di rumah sakit-rumah sakit TNI di daerah ke depannya.

"Yang jelas ilmunya (imunoterapi dan DSA) ini dimiliki oleh anak bangsa, oleh Pak Terawan dan ini ada rumah sakit pusat. Tentunya akan berkembang dengan kaderisasi yang dilakukan oleh dokter Terawan, akan berkembang ke rumah sakit-rumah sakit TNI yang ada di daerah," pungkas Sjafrie.

Sementara itu, Terawan berterimakasih Sjafrie telah meresmikan pelayanan Imnunotherapy Nusantara dan juga DSA di RSPPN Panglima Besar Soedirman.

Ia mengatakan mulai hari ini layanan baik immunotherapy maupun DSA tersebut telah siap dinikmati masyarakat.

"Jadi ini semua sudah ready untuk dilakukan pelayanan pada masyarakat," tutur Terawan.

Sebelumnya, Sjafrie tiba di RSPPN Panglima Besar Soedirman Jakarta pukul 13.04 WIB.

Kedatangannya disambut oleh Penasihat Khusus Bidang Kesehatan Presiden RI dr Terawan Agus Putranto.

Sjafrie juga tampak menyalami Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang menyambutnya.

Sjafrie dan sejumlah pejabat negara kemudian masuk ke dalam sebuah ruangan.

Di dalam ruangan tersebut, dr Terawan menyampaikan penjelasannya terkait Imunoterapi Nusantara dan DSA selama sekira 30 menit.

Sjafrie lalu melanjutkan kegiatannya dengan meninjau layanan Immunotherapy Nusantara dan DSA di RSPPN Panglima Soedirman.

Usai meninjau kegiatan itu, Sjafrie lantas meresmikan layanan Immunotherapy Nusantara dan DSA di RSPPN Panglima Besar Soedirman dengan melakukan penandatanganan prasasti.

Sejumlah pejabat yang terpantau hadir di antaranya Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, dan Sekjen Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo.

Apa Itu Imunoterapi dan DSA?

Diberitakan sebelumnya, dr Terawan menjelaskan immunoterapi adalah layanan kesehatan yang berbasis pada teknologi sel dendritik autologous yang artinya menggunakan sel yang berasal dari darah sendiri.

Hal itu telah menjadi terobosan dalam memodulasi respons kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit, termasuk namun tidak terbatas pada Covid-19, Hepatitis B, infeksi HIV, dan berbagai jenis kanker.

Keamanan dan efikasi metode tersebut juga diklaim terbukti melalui penelitian ilmiah.

Hal itu sempat dijelaskannya pada saat peresmian Layanan Immunotherapy Nusantara by Terawan pada Selasa (26/3/2024) lalu,

Selain itu, dr Terawan juga pernah memaparkan makalah berjudul ‘Making Immunotherapy in Low Resources Settings (Indonesia and Timor Leste)’ saat menjadi pembicara kuliah tamu (guest lecture) di Harvard Medical School (Sekolah Kedokteran Harvard) di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS) pada Senin (31/3/2025)

Ia menjelaskan Immunotherapy Nusantara dikembangkan sebagai terapi yang menggunakan sistem imun tubuh untuk melawan penyakit, termasuk infeksi dan kanker. 

Ia menjelaskan terapi tersebut dikembangkan menggunakan bahan-bahan yang ada di Indonesia. 

Sedangkan DSA sendiri kerap diasosiasikan dengan praktik layanan kesehatan yang disebut-sebut sebagai "cuci otak" ala dr Terawan yang sempat ramai dibincangkan publik beberapa tahun lalu.

Baca juga: Menhan: Semua Awak Media Gratis Berobat di RSPPN Panglima Besar Soedirman Mulai 5 Oktober 2025

Praktik itu diklaim mampu memberikan perubahan kondisi terhadap pasien stroke ke arah yang lebih baik.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved