BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Waspadai Banjir, Longsor, dan Angin Kencang

Ringkasan Berita:

• BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem sepekan ke depan di berbagai wilayah Indonesia karena adanya potensi bencana hidrometeorologi 
• Peningkatan curah hujan dipicu oleh interaksi kompleks dinamika atmosfer, termasuk keberadaan Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), serta gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator.
• Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, mewaspadai hujan lebat kategori SIAGA di sejumlah provinsi

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda berbagai wilayah di Indonesia selama sepekan ke depan.

Peningkatan curah hujan yang signifikan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor atmosfer berskala besar hingga lokal. 

Di antaranya adalah keberadaan Siklon Tropis FUNG-WONG di timur Laut Filipina, yang meskipun tidak langsung melintasi Indonesia, turut memperkuat pembentukan awan hujan dan peningkatan kecepatan angin di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, dan Papua bagian utara.

Selain itu, aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO) yang sedang berada pada fase aktif di kawasan maritim Indonesia, serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator, turut memperbesar peluang terbentuknya awan konvektif yang memicu hujan lebat di berbagai daerah.

Wilayah-Wilayah yang Perlu Meningkatkan Kewaspadaan

BMKG memperkirakan pada periode 10–12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, serta sejumlah provinsi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Sementara itu, hujan dengan kategori lebat hingga sangat lebat (status SIAGA) diperkirakan melanda wilayah seperti Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan sebagian besar wilayah Papua.

Mengutip dari laman bmkg.go.id, potensi angin kencang juga diprediksi terjadi di beberapa wilayah seperti Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat. 

Kondisi ini dapat membahayakan aktivitas luar ruang, terutama di daerah pesisir dan dataran tinggi.

Prakiraan Lanjutan 13–16 November 2025

Memasuki pertengahan bulan, cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlanjut. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Semarang, Selasa 11 November 2025: Sebagian Wilayah Hujan Petir

Hujan lebat–sangat lebat diprediksi terjadi di Bengkulu, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi Selatan, serta wilayah pegunungan Papua.

Wilayah lain seperti Riau, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Maluku juga berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. 

Angin kencang masih mungkin terjadi di Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, dan DKI Jakarta.

Periode 14 – 17 November 2025

Pada periode ini, cuaca di Indonesia masih didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. 

Namun, intensitas hujan sedang perlu diwaspadai di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, seluruh Sulawesi, seluruh Maluku, serta hampir seluruh wilayah Papua.