Tetap Gaya di Atas Tunggangan Retro
Mempertahankan konsep retro adalah panduan Rama Pribadi Manggabarani dalam merombak tunggangan besinya. Makanya, dengan kemampuannya
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasriyani Latif
MEMODIFIKASI sepeda motor Honda Scoopy, mesti berhati-hati. Jika "kelewatan" bisa saja menghilangkan kesan jadul-nya. Umumnya, pemilik Scoopy yang berniat modif, memang ingin menambah performa motor tanpa harus menghilangkan ciri khas retro pada tunggangannya.
Mempertahankan konsep retro adalah panduan Rama Pribadi Manggabarani dalam merombak tunggangan besinya. Makanya, dengan kemampuannya memodifikasi motor, Rama lebih fokus bermain di warna motor berikut penambahan sedikit aksesoris dan ubahan kaki-kaki motor.
Penerapan konsep fashion dipilihnya untuk mendukung penampilan retro modern tunggangannya. Jadi, meski jadul, tampilan yang dihasilkan tetap gaya.
Bagian yang paling menonjol pada ubahan di konsep ini adalah warna yang menyelimuti bodi motor. Untuk urusan pemilihan kelir, dirasa cukup tampil dengan perpaduan hijau stabillo dengan hitam.
"Boleh dikata saya adalah orag pertama di Makassar yang melakukan dico di Scoopy. Karena dulu saya inden motornya. Pas keluar, saya langsung modif untuk menampilkan sesuatu yang beda," katanya.
Pemilihan warna yang begitu sederhana memang menjadi tujuan anggota klub Scoopy Kota Daeng (scootada). "Sengaja biar warnanya tidak terlalu ramai. Yang penting maksudnya tercapai dan ubahan tetap menonjol," katanya kepada Tribun, Kamis (3/11/2011).
Untuk aksesoris, Rama hanya bermain di bagian handle rem, spion variasi, stan kaki variasi, serta jok variasi. Sementara bagian kaki-kaki motor, penggunaan ban jenis FDR dan velg jari-jari chrome turut mendukung ubahan tunggangannya.