Profil Rian Mahendra, Pernah Drop Out dari SMA, Kini Jadi Juragan Bus dengan 300 Armada
Selain menjalankan bisnis bus AKAP di trayek Pulau Jawa dan Madura, PO Haryanto juga menjadi operator bus pariwisata.
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Di bisnis transportasi, PT Haryanto Motor Indonesia dikenal sebagai perusahaan otobus yang melayani trayek antar kota antar provinsi di Pulau Jawa dan Madura, dari Merak di Banten, sampai Malang dan Sumenep di Jawa Timur.
Perusahaan ini mengendalikan operasinya dari Kudus, Jawa Tengah, dengan kantor cabang operasional di Tangerang dan di Bangak, Boyolali.
Selain menjalankan bisnis bus AKAP, PO Haryanto juga menjadi operator bus pariwisata.
Didirikan pada tahun 2002 oleh Haji Haryanto yang seorang pensiunan TNI, bisnis PO Haryanto kini semakin pesat dan trayek yang dilayaninya pun semakin berkembang.
Selain rute jarak jauh, PO ini juga melayani trayek bus AKAP rute menengah di kelas Patas seperti Pati-Kudus-Semarang-Solo-Jogja dan trayek Jakarta-Pekalongan dan sekitarnya.
Baca juga: Rajin Bersedekah, Kunci Sukses Haji Haryanto Jalankan Bisnis Transportasi Bus AKAP
Kini kendali operasional harian PO bus ini telah diserahkan Haji Haryanto kepada anak pertamanya, Rian Mahendra.
Rian dipercaya menjadi Direktur Operasional PO Haryanto, dan mengelola usaha ini bersama adik-adiknya dengan tetap di bawah supervisi langsung Haji Harryanto.
Baca juga: Mengenal Sosok Haji Haryanto, Pengusaha Bus AKAP dengan Hampir 300 Armada yang Rajin Santuni Yatim
Pria yang akrab disapa Mas Boy ini sebenarnya mulai ikut berkecimpung di bisnis transportasi bus AKAP membantu sang ayah sejak remaja.
Dia saat itu membantu menjual tiket bus di terminal sejak dia di bangku SD.
Drop Out dari Bangku SMA
Sempat mengenyam pendidikan pesantren pada tahun 1998 sampai 2003 di Pondok Alfalah Mojo, Kediri, Rian Mahendra pernah dikeluarkan dari bangku SMA yang membuatnya menjadi lulusan SMP.
Di tahun 2003 Haji Haryanto merintisi usaha PO Haryanto dengan 5 unit bus pada awalnya.
Saat itu PO Haryanto sedang merintis trayek bus AKAP dengan armada bus bekas kelas non AC.

Seiring perjalanan, Rian Mahendra mulai berkecimpung di bagian operasional dengan menangani trayek termasuk trayek trayek anyar yang baru dibuka berikut rute yang dilintasi , jalur agen hingga rekrutmen karyawan.