Ekspansi, Jaringan SPKLU Terra Charge Tembus 250 Lokasi
Terra Charge kini mengoperasikan 250 titik pengisian dengan 300 unit charger yang tersebar di Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) asal Jepang, Terra Charge, terus memperluas jaringan SPKLU untuk kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Data terbaru, perusahaan kini mengoperasikan 250 titik pengisian dengan 300 unit charger yang tersebar di Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Terra Charge mengklaim menjadi penyedia jaringan SPKLU swastavterbesar di Indonesia saat ini.
Chief Executive Officer (CEO) Terra Charge Indonesia Go Suzuki bilang, dalam enam bulan terakhir, pihaknya melayani 50 ribu sesi pengisian daya EV.
Menurut dia, terus bertambahnya jaringan SPKLU ini menunjukkan meningkatnya permintaan pengguna kendaraan listrik terhadap infrastruktur pengisian daya yang mudah diakses dan andal.
"Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060. Mencapai lebih dari 250 lokasi dengan 300 unit charger adalah pencapaian penting bagi kami, dan ini baru permulaan,” kata dia dikutip Jumat (26/9/2025).
Ke depan, pihaknya akan fokus pada penyediaan DC Fast Charging di pusat perbelanjaan besar di Jakarta.
“Dengan fast charging, pengguna kendaraan listrik bisa mengisi daya dalam waktu singkat sambil beraktivitas, misalnya berbelanja. Hal ini menjawab kebutuhan efisiensi waktu dan kenyamanan,” ujarnya.
Selain di pusat perbelanjaan, pihaknya juga mengincar lokasi dengan mobilitas tinggi seperti kawasan perkantoran, hotel dan apartemen.
Pemilihan lokasi itu didasarkan pada kebutuhan pengguna yang berbeda, mulai dari pengisian harian dengan waktu lebih panjang hingga pengisian cepat ketika sedang bepergian.
"Dengan strategi ini, perusahaan berupaya menjangkau lebih banyak pengguna di titik-titik yang dekat dengan aktivitas sehari-hari," ucap dia.
Go Suzuki menambahkan Terra Charge menerapkan dua jenis solusi pengisian. Pertama, AC charger berkapasitas 22 kW yang ditujukan untuk pengisian reguler di hunian dan perkantoran.
Kedua, DC charger dengan kapasitas lebih dari 100 kW untuk mendukung mobilitas tinggi di pusat komersial.
Baca juga: Pertumbuhan Kendaraan Listrik Perlu Diimbangi Pemerataan SPKLU
Kombinasi ini dirancang agar pengguna kendaraan listrik memiliki pilihan sesuai kebutuhan sekaligus memberi nilai tambah bagi pemilik properti yang ingin menyediakan fasilitas ramah lingkungan.
Seiring dengan itu,pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di Indonesia juga memperkuat urgensi ekspansi Terra Charge. Data distribusi Battery Electric Vehicle (BEV) dari pabrik ke diler pada Agustus 2025 tercatat tumbuh 16,7 persen daripada bulan sebelumnya.
Baca juga: Pertama di Indonesia, PLN Resmikan SPKLU Center di Rest Area 38B Tol Jagorawi, Siap Layani Pemudik
"Tren ini mendorong Terra Charge terus memperluas layanan dan menghadirkan solusi yang berfokus pada pengguna sekaligus mendukung transisi menuju mobilitas berkelanjutan di Indonesia," ujar Go Suzuki.
Sumber: Kontan
10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia: Indonesia Nomor Satu |
![]() |
---|
Sudah Dibuka di Bangkok, CATL Layani Perbaikan Baterai Mobil Listrik |
![]() |
---|
Generasi Muda Punya Peran Penting Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kemenperin Pacu Produksi IMIP untuk Penuhi Permintaan Global dan Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik |
![]() |
---|
Pertumbuhan Kendaraan Listrik Perlu Diimbangi Pemerataan SPKLU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.