Sabtu, 13 September 2025

Beri Ketenangan di Perjalanan, Begini Pentingnya Punya Asuransi Kendaraan

Tingkat literasi asuransi di Indonesia masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya pengaduan masyarakat ke OJK

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
dok.
Direktur Utama BRI Insurance Fankar Umran, mengatakan selama ini masyarakat memang lebih menyadari ke asuransi jiwa atau kesehatan, namun tidak untuk asuransi rumah dan kendaraan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tingkat literasi asuransi di Indonesia masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya pengaduan masyarakat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dibandingkan dengan negara tetangga, tingkat literasi dan kepesertaan asuransi di Indonesia relatif rendah. Namun meski begitu, pertumbuhan dari premi asuransi setiap tahun cukup signifikan.

“Dari OJK ada kewajiban perusahaan asuransi wajib melakukan literasi, tetapi tidak mudah menjangkaunya,” kata CEO BRI Insurance (BRINS) Fankar Umran di acara talkshow di Instagram, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, luasnya Indonesia dengan penduduk tersebar, lanjut dia, menjadi salah satu kendala untuk literasi asuransi.

Baca juga: Asuransi Jiwa Ini Edukasi Gen Milenial Melalui Web Serial

Dia menjelaskan, BRINS banyak melakukan kampanye baik melalui media webinar, cetak, TV untuk memberikan literasi kepada masyarakat. Fankar bahkan kerap memberikan edukasi di tempat-tempat seperti kafe untuk menyasar generasi muda. “Karena asuransi itu perlu diketahui sejak dini,” ujar dia.

Fankar mengatakan, selama ini masyarakat memang lebih menyadari ke asuransi jiwa atau kesehatan, namun tidak untuk asuransi rumah dan kendaraan. “Mereka membayangkan kalau kendaraannya rusak, maka bawa ke bengkel sendiri menggunakan biaya sendiri,” ujar dia.

Padahal, lanjut Fankar, mereka belum tau benefit atau keuntungan berasuransi. “Asuransi itu kita membayar premi sekecil-kecilnya untuk manfaat sebesar-besarnya.”

Dia mencontohkan, jika memiliki rumah Rp 1 miliar, maka asuransi yang dibayarkan sekitar Rp 600 ribu – Rp 1 juta setahun. “Kalau asuransi tidak ada, terjadi gempa atau kebakaran, maka mengganti uang Rp 1 miliar itu banyak,” ujar Fankar.

Baca juga: Punya Asuransi untuk Non-Keluarga Inti Juga Penting, Ini Alasannya

Sementara untuk kendaraan, BRI Insurance telah meluncurkan produk asuransi sepeda motor terbaru yaitu Asuransi Mikro Motorku.

Menurut Fankar, setidaknya terdapat tiga risiko yang mungkin terjadi pada para pengendara motor yang bisa dijamin dengan Asuransi Mikro Motorku, yakni kerugian akibat sepeda motor dicuri atau rusak total akibat kecelakaan, kemudian kecelakaan diri pengendara, dan tanggung jawab hukum pihak ketiga.

Menurutnya, Asuransi Mikro Motorku akan melindungi pemilik atau pengendara akibat sepeda motornya dicuri dengan paksaan atau kekerasan dan tidak ditemukan dalam kurun waktu 30 hari sejak tanggal kejadian.

“Ini juga mencakup ketika sepeda motor mengalami kerusakan total akibat benturan, tabrakan, tergelincir, terperosok yang menyebabkan kerugian dan atau biaya perbaikan 100 persen dari harga kendaraan.”

Kemudian, lanjut dia, perlindungan untuk kecelakaan diri pada saat mengendarai motor yang mengakibatkan meninggal dunia atau cacat tetap keseluruhan akibat kecelakaan yang mengakibatkan luka badan yang dapat ditentukan oleh Ilmu Kedokteran.

Fankar mengatakan, saat ini meskipun membawa kendaraan hati-hati, namun ada saja orang yang tidak hati-hati.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan