Kendaraan Listrik
Pemerintah China Turun Tangan Atasi Perang Harga Mobil Listrik
Regulator pasar Tiongkok menyerukan upaya untuk memperbaiki secara menyeluruh persaingan yang tidak bersifat voluntary.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM - Perang harga murah untuk mobil listrik di China kian memanas. Situasi ini memanas dalam Forum Otomotif Chongqing 2025, ketika eksekutif dari BYD dan Geely saling serang secara terbuka.
Perselisihan ini menyoroti ketegangan yang terus meningkat dalam industri kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) Tiongkok, akibat perang harga yang semakin agresif dan menyusutnya margin keuntungan.
Akibat masih memanasnya suhu perselisihan, awal bulan ini pejabat pemerintah bertemu dengan para eksekutif industri otomotif untuk mendesak diakhirinya strategi penjualan yang menyebabkan kerugian dan pemotongan harga yang agresif, menurut laporan Carscoops.
Baca juga: Tiga Tantangan Produsen Mobil Listrik Taklukkan Pasar RI yang Sudah Dikuasai Merek Jepang
Para pejabat mendesak adanya regulasi mandiri di seluruh industri. Regulator pasar Tiongkok juga menyerukan upaya untuk memperbaiki secara menyeluruh persaingan yang tidak bersifat voluntary.
Sederhananya, pemerintah Tiongkok ingin para pembuat mobilnya menjadi dewasa dan bertindak seperti orang dewasa yang bertanggung jawab.
Wakil Presiden Eksekutif BYD Stella Li mengatakan kepada Bloomberg, persaingan harga EV saat ini jelas terasa sangat ketat dan memprediksi akan ada langkah konsolidasi antar pembuat mobil.
"Ini adalah persaingan yang sangat ekstrem dan ketat. Tidak, ini tidak berkelanjutan," ungkap Li dikutip dari Carscoops, Selasa (17/6/2025).
Kabarnya, perang harga menjadi penyebab kapitalisasi pasar BYD telah turun sekitar 22 miliar dolar AS dalam beberapa minggu terakhir.
Namun, jika berhasil menyingkirkan persaingan dari perusahaan-perusahaan kecil, pangsa pasarnya kemungkinan akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.
Meski begitu, ekspansi global BYD tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Pada Mei 2025, produsen mobil itu menjual lebih banyak mobil di Eropa daripada Tesla setelah penjualannya melonjak 169 persen dari April 2024, sedangkan penjualan Tesla anjlok 49 persen.
BYD tidak hanya menjual lebih banyak mobil di Eropa, tetapi juga menyiapkan lebih banyak pilihan mesin. Pada bulan April, perusahaan itu mengatakan akan meluncurkan setidaknya dua mobil plug-in hybrid baru di Eropa tahun ini.
Kendaraan Listrik
Klaim Mampu Tempuh Jarak Hingga 470 Km, VinFast VF 6 Bidik Konsumen Perkotaan |
---|
Siap Saingi Tesla, Produsen Baterai EV CATL Rambah Bisnis Robotaxi |
---|
Satu Lagi Brand Mobil China Mulai Produksi EV di Purwakarta Jawa Barat |
---|
700 Ribu Ojol Beralih ke Motor Listrik, Subsidi BBM Bisa Dihemat Rp4,6 Triliun Setahun |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.