Kamis, 28 Agustus 2025

BTS ARMY Indonesia Lawan Stigma Negatif Fandom K-Pop dengan Kampanye Kesehatan Mental

Penggemar K-Pop sering mendapatkan ujaran kebencian karena dedikasi mereka. Namun, BTS ARMY Indonesia mencoba untuk melawan stigma negatif tersebut.

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-07-02 15:01:10 

Baca Juga: Sukses Besar, BTS Berani Langgar Stereotip Gender dan Ciptakan Pesonanya Sendiri

"Pada tahun 2018 saat BTS baru saja memenangkan nominasi Top Social Artist di Billboard Music Award 2017, mengalahkan pemenang berturut-turut Justin Bieber, euforia ARMY sangatlah besar," cerita Sharon.

"Tapi tidak bisa dipungkiri, banyak haters yang memberikan komentar jahat seperti hasil award itu hasil kecurangan, voting yang dibayar dan lain-lain, yang ternyata membuat beberapa ARMY merasa sedih," kenangnya.

"Di tanggal 8 Februari 2018, founder kami, ARMY asal Prancis berinisiasi membentuk komunitas yg bisa saling support dan berbagi di ruang aman," ucap Sharon lebih jauh.

Pada tanggal 22 Februari 2018, ARMY Indonesia pun ikut membentuk AHC dan langsung mendapatkan respons positif.

Memanfaatkan ilmu psikologi yang didapatnya selama kuliah, Sharon membuka layanan mendengarkan cerita ARMY.

"Saya dan teman-teman AHC memiliki latar belakang psikologi dan mewujudkan proyek kami dengan menjadi pendengar yang baik bagi ARMY yang bercerita," ungkap Sharon.

AHC juga mengubah stigma bahwa fandom K-Pop hanya untuk anak-anak dan remaja.

Tidak hanya berusia remaja, relawan yang bekerja di AHC banyak yang merupakan orang dewasa dengan latar belakang pendidikan psikologi dan dapat mendengarkan segala masalah ARMY.

Baca Juga: Ed Sheeran Dikonfirmasi Berpartisipasi dalam Lagu BTS Mendatang

Selain menjadi teman bercerita ARMY, AHC Indonesia punya beberapa kegiatan lainnya yang tujuannya ingin meningkatkan kesadaran mental juga meneruskan pesan-pesan positif dari BTS.

Mereka sering mengadakan seminar dan juga diskusi terkait kesehatan mental, podcast yang menceritakan pengalaman dalam penyembuhan, dan juga berkolaborasi dengan komunitas ARMY lainnya untuk membuat acara pameran seni, donasi, dan kegiatan sosial.

Selain itu, AHC menjadi wadah bagi Sharon dan para relawan untuk saling mendukung dan meraih mimpi bersama.

"Kita jadi banyak belajar hal baru, berkembang bareng, sharing value, dan tentunya healing satu sama lain," ucap Sharon.

Sharon mengungkap bahwa perjalanan AHC tidak mudah walaupun masih terhitung komunitas baru.

Halaman
123
Sumber: Parapuan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan