Kamis, 25 September 2025

Pameran Seni Virtual Ghost Like Us, Hiburan 'Wisata' di Tengah Pandemi

Pameran seni rupa virtual Universal Iteration oleh Komunitas Salihara Art Center masih berlangsung. Ini dia pameran Ghost Like Us karya Riar Rizaldi.

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-08-08 23:00:46 

Parapuan.co - Pameran seni rupa virtual Universal Iteration oleh Komunitas Salihara Art Center masih berlangsung.

Setelah sukses menampilkan karya-karya dari tiga seniman/komunitas seni, kini saatnya pameran seni virtual menghadirkan karya seniman selanjutnya.

Seniman keempat yang ditampilkan karyanya adalah Riar Rizaldi, sutradara, seniman, musisi, dan kurator muda asal Bandung, yang saat ini tengah menempuh pendidikan doktor di City University, Hong Kong.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Segera Berakhir, Intip Kehidupan Atlet di Olympic Village nan Megah

Karya Riar Rizaldi yang dipamerkan di perhelatan seni media berkala daring ini berjudul Ghost Like Us.

Karya ini bisa diakses dan diapresiasi secara terbuka di situs https://galeri.salihara.org/ hingga 14 Agustus 2021.

Kurator Universal Iteration Bob Edrian menyebut Ghost Like Us sebagai esai sinematik pendek tentang perubahan politik-ekonomi dan teknologi yang mengubah bagaimana sinema horor Indonesia dikonsumsi dan diproduksi sejak tahun 1970-an.

“Sebagai kelanjutan perhelatan Universal Iteration, karya Ghost Like Us menjadi representasi spektrum karya seni media yang tidak hanya mengangkat ragam isu dan narasi, tetapi juga memantik pembicaraan terkait teknologi dan kesadaran internet itu sendiri,” ungkap Bob Edrian.

Dalam Ghost Like Us, nuansa mistik dalam penggambaran hantu-hantu “yang mengganggu” merupakan sebuah alternatif penaklukan kuasa dan pusat.


Bagaimana film-film horor Indonesia yang diproduksi dalam setiap dekade tidak hanya merepresentasikan perkembangan artistik dan teknologi media gambar bergerak, tetapi juga menandai pergeseran-pergeseran pemikiran dan situasi sosial-politik.

Sebagai upaya mengkaji implikasi kultural dan politik dalam pendekatan pedesaan terhadap sinema horor di Indonesia, Ghost Like Us menawarkan pendekatan essayistic yang mengkaji dinamika pedesaan-perkotaan dalam sinema horor dari rezim Orde Baru hingga munculnya genre horor terdekonstruksi yang ditemukan di gaya kino-pravda, Misteri Bondowoso. 

Berdasarkan kajian tersebut, film-esai ini mengajukan pertanyaan, yang terkenal dengan ungkapan Thomas Elsaesser, “kapan dan di mana sinema?” menurut relasi antara hauntology (lakuran dari haunting  dan ontology), otoritas-otonomi, dan aparatus sinematik.

Selain itu, menampilkan refleksi puitis horor, ideologi, evolusi sinema, dan pemikiran sinematik dalam memahami lanskap teknologi media saat ini di Indonesia dan Asia.

Halaman
12
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan