Tangguh dan Dicintai Rakyatnya, Ini 6 Teladan Kepemimpinan Ratu Elizabeth II
Memimpin selama 70 tahun, sosok Ratu Elizabeth II adalah pemimpin yang dicintai rakyatnya. Inilah 6 teladan kepemimpinan Sang Ratu.
Penulis:
Dinia Adrianjara
Parapuan.co - Sebagai salah satu pemimpin kerajaan yang telah mengabdi hingga puluhan tahun, wafatnya Ratu Elizabeth II tentu menjadi duka bagi banyak orang.
Ia meninggal dunia di usia 96 tahun pada Kamis (8/9/2022), setelah memimpin Kerajaan Inggris selama tujuh dekade.
Naik takhta sejak tahun 1952, Ratu Elizabeth II telah membawa Kerajaan Inggris melalui berbagai perubahan sosial.
Selama jadi Ratu Kerajaan Inggris, ia telah melalui 15 kali masa pergantian perdana menteri.
Mulai dari Winston Churchill hingga Liz Truss yang baru saja terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru.
Puluhan tahun menjadi Ratu Inggris, tentu saja pemilik nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary ini telah meninggalkan banyak legasi dan teladan.
Salah satunya lewat caranya menjadi seorang pemimpin perempuan, yang tangguh namun tetap ramah dan dicintai rakyatnya.
Lantas, seperti apa pelajaran kepemimpinan yang bisa kita ambil dari sosok mendiang Ratu Elizabeth II?
Simak selengkapnya seperti dilansir PARAPUAN dari Forbes.
Baca Juga: Gantikan Putri Diana, Kate Middleton Diwarisi Gelar Princess of Wales
1. Melayani untuk Memimpin
Kawan Puan, Ratu Elizabeth II dikenal dengan sosok pemimpin yang mempunyai moto: melayani untuk memimpin.
Penulis The Leadership Book, Neil Jurd OBE, mengatakan gaya kepemimpinan Ratu Elizabeth II adalah fokus ke luar, pada orang lain, dan pada tujuan.
Jurd menyoroti bagaimana Sang Ratu mendedikasikan hidupnya untuk orang lain, sejak ia masih berusia muda.
"Saya mendapat hak istimewa untuk bertemu dengannya baru-baru ini.
"Hal paling mengejutkan adalah bagaimana dia meluangkan waktu untuk terhubung dengan banyak orang, dengan sikapnya yang ramah dan sabar," ungkap Jurd.
2. Tangguh Melewati Ketidakpastian
Selama kepemimpinannya, Ratu Elizabeth II telah mengalami perang dan damai, masa booming dan resesi, pandemi global, skandal keluarga, dan masalah pribadi.
Tahun lalu, ia kehilangan suaminya Pangeran Philip, beberapa bulan sebelum pangeran berulang tahun ke-100.
Baca Juga: Mengenang Kehidupan Putri Diana Sebelum Jadi Anggota Kerajaan Inggris
Namun demikian, Ratu tetap kembali bekerja beberapa hari setelah kematian sang suami.
“Selama 70 tahun terakhir, Ratu telah mengalami perubahan ekstrim dan ketidakpastian dan menunjukkan bagaimana memimpin dengan ketahanan,” catat Gemma Leigh Roberts, pendiri platform pelatihan The Resilience Edge, dan penulis Mindset Matters.
3. Menjalani Tujuan Hidup
Tak seperti kebanyakan dari kita, Ratu Elizabeth II tak sedang dalam 'misi' untuk menemukan tujuan hidupnya.
Ia sangat menyadari tujuan hidupnya sejak pamannya, Edward VIII, turun takhta pada tahun 1936.
Hal ini pun terlihat dalam segala hal yang dilakukan Sang Ratu misalnya dalam memimpin parlemen, menjamu presiden, atau menyapa para pemimpin masyarakat.
"Ratu Elizabeth II telah memahami dan menjalani tujuan hidupnya dengan keteguhan sejak saat dia dimahkotai.
"Terlepas dari masalah, keadaan, dan kehidupan pribadinya. Ia tak berkompromi dan terus mengabdi pada tujuannya; institusi kerajaan, keluarga, dan kewajiban pada rakyat," ujar Psikolog Klinis, Anna Eliatamby.
Baca Juga: Mengenal Zara Tindall, Cucu Tertua Ratu Elizabeth II yang Hobi Berkuda
4. Membangun Citra Diri
Ratu Elizabeth II adalah salah satu sosok yang paling dikenal di seluruh dunia.
Dia juga dikenal karena selera berpakaiannya yang cerdas dan khas.
Selama 70 tahun memimpin, dia melakukan pekerjaan luar biasa untuk membentuk citra diri lewat caranya bertindak, dari tutur kata, dan apa yang ia kenakan.
"Jika ingin menjadi pemimpin yang otentik, kita harus melihat ke sisi internal (ke dalam diri) dan eksternal (bagaimana penampilan kita di mata orang)" ungkap penulis Puting the Heart Back to Business, Eudora Pascall.
5. Berkolaborasi
Mungkin banyak orang berpikir bahwa menjadi Ratu artinya adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang perempuan.
Namun kenyataannya, menjadi seorang pemimpin kerajaan adalah bagaimana berkolaborasi dengan sebuah tim.
"Ratu dikelilingi dengan banyak penasihat. Dia tidak menjalankan perannya sendiri.
Baca Juga: Mengenal Sosok Perdana Menteri Baru Inggris Liz Truss yang Gantikan Boris Johnson
"Dia berkolaborasi dengan orang-orang di sekitarnya, membuat keputusan dengan tim, dan berbagi tanggung jawab dengan anggota keluarga," kata pengusaha dan penulis Be a Lion, Terry Blackburn.
Ia mengatakan seorang pemimpin seperti Ratu Elizabeth II memiliki keterampilan dan pengalaman bekerja tim, demi mencapai hal-hal besar.
6. Memperhatikan Kesehatan Mental
Sang Ratu terkenal karena sikap tabahnya, namun tak berarti bahwa dia menganggap remeh kesejahteraan mental.
Mark Simmonds, pendiri lembaga pelatihan kreativitas GENIUS YOU, percaya bahwa Ratu menjaga kesehatan mentalnya sendiri.
Yakni dengan cara menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya.
“Dengan tetap sibuk dan terus belajar, neurotransmiter Ratu terus berdetak,” kata Simmonds.
“Dan ini diperkuat oleh fakta bahwa pekerjaan yang dia lakukan memiliki tujuan dan makna," tambahnya.
Nah Kawan Puan dari enam teladan kepemimpinan Ratu Elizabeth II inilah, ia mendapatkan rasa hormat di seluruh dunia.
Naik takhta di usia muda, justru membuat Sang Ratu menunjukkan kedewasaan, karakter, tekad, dan komitmen tertinggi.
Kualitas kepemimpinannya juga yang telah membawanya ke posisi tersebut, dan juga menjadi ratu yang paling lama memerintah di dunia. (*)
Baca Juga: Lirik Berubah Setelah Ratu Elizabeth II Meninggal, Ini Makna Lagu God Save The Queen