Minggu, 21 September 2025

Pandemi Berdampak Pada Perempuan, Indonesia Dorong 3 Isu Kesehatan untuk Masa Depan

Pembahasan “exit plan” untuk menghadapi risiko pandemi di masa depan tersebut penting untuk dilakukan. Khususnya, bagi perempuan dan anak-anak.

Penulis: Fathia Yasmine
Editor: Sheila Respati
G20 WOMEN'S EMPOWERMENT KICK-OFF MEETING  

Parapuan.co – Memegang Presidensi G20, Indonesia memiliki peluang besar dalam mendorong isu-isu untuk menyelesaikan persoalan transnasional. Salah satunya adalah isu kesehatan pasca pandemic Covid-19.

Sebagai informasi, Indonesia diumumkan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) yang diselenggarakan setiap setahun sekali pada Desember 2021. Konferensi ini akan dihadiri oleh negara-negara anggota Group of Twenty. KTT G20 sendiri akan berlangsung pada November 2022.

Menjelang KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali, sejumlah forum dan pertemuan awalan telah diselenggarakan. Pada pertemuan-pertemuan tersebut, Indonesia telah mendorong tiga hal penting untuk terkait pemulihan dan ketahanan sistem kesehatan global di masa depan.

Mengutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (26/6/2022), tiga isu tersebut adalah membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi mekanisme verifikasi sertifikat vaksin digital Covid-19, dan strategi pemerataan sarana serta prasarana kesehatan untuk antisipasi pandemi.

Baca Juga: Harian Kompas Gelar Talkshow, Bahas Peran Perusahaan dalam Presidensi G20 Indonesia

Ketiganya telah dibahas dalam pertemuan antara menteri-menteri kesehatan negara anggota G20 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam pembangunan ketahanan sistem kesehatan global, dana perantara atau Financial Intermediary Fund (FIF) digalang untuk mengatasi risiko pandemi di masa depan. Dana tersebut akan menjadi modal dalam penelitian patogen yang penyebarannya berpotensi berkembang menjadi wabah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam  G20 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG), memaparkan bahwa dana FIF telah terkumpul 1,28 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,2 triliun. Indonesia berkontribusi sebesar 50 juta dollar AS atau sekitar Rp 781 miliar dalam penggalangan dana FIF.

Sementara terkait mekanisme verifikasi sertifikat vaksin Covid-19 secara digital, dalam pertemuan Health Working Group (HWG), negara-negara anggota G20 sepakat membuat direktori yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Jadi Tahun Kebangkitan Pariwisata, Ini 5 Pilar Aksi Tourism Working Group G20

Untuk menjamin pemerataan sarana dan prasarana kesehatan, negara anggota G20 berupaya menjamin pemerataan distribusi vaksin hingga alat kesehatan untuk mengantisipasi situasi pandemi di masa depan.

Pembahasan “exit plan” untuk menghadapi risiko pandemi di masa depan tersebut penting untuk dilakukan. Khususnya, bagi perempuan dan anak-anak. Pasalnya, pandemi Covid-19 memberi dampak kesehatan yang cukup serius bagi perempuan dan anak-anak.

Pada beberapa forum awalan sebelum KTT G20 di Bali, dibahas pula kesenjangan akses perempuan dan anak-anak selama masa pandemi Covid-19. Salah satunya disinggung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada Desember 2021.

Halaman
123
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan