Kurikulum STEAM di Sampoerna Academy, Bawa Pendekatan Modern yang Membentuk Siswa Kreatif dan Berpikir Kritis
sekolah Sampoerna Academy mengadopsi kurikulum pembelajaran STEAM yang mengintegrasikan ilmu Sains, Teknologi, Rekayasa, Seni, dan Matematika.
Penulis:
Fathia
Editor:
Sheila Respati
Parapuan.co - Di era digital yang terus berkembang, sistem pendidikan juga harus ikut beradaptasi agar siswa memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Untuk itu, sekolah Sampoerna Academy mengadopsi kurikulum pembelajaran STEAM yang mengintegrasikan lima disiplin ilmu, yaitu Sains (science), Teknologi (technology), Teknik (engineering), Seni (art), dan Matematika (mathematics).
Melalui proyek-proyek interaktif, siswa tidak hanya belajar konsep akademis, tetapi juga cara berpikir logis dan kreatif dalam menyelesaikan tantangan di dunia nyata.
Apa itu STEAM?
Metode pembelajaran STEAM menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam satu metode. Pembelajaran membantu siswa melihat keterkaitan antarbidang ilmu dan memahami cara menggunakannya untuk menyelesaikan tantangan di dunia nyata.
Keunggulan metode pembelajaran STEAM
Berikut beberapa keunggulan dari metode STEAM yang diterapkan di Sampoerna Academy.
- Mengasah kemampuan berpikir kritis
Metode STEAM melatih siswa untuk menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang, mengevaluasi informasi secara obyektif, serta menyusun argumen logis sebelum mengambil keputusan.
- Mendorong kreativitas dan inovasi
Gabungan antara sains dan seni dalam pendekatan STEAM memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan solusi yang tidak hanya fungsional, tetapi juga inovatif.
Mereka didorong untuk bereksperimen dan mencoba ide-ide baru tanpa khawatir gagal, serta berpikir secara kreatif dan out of the box.
Baca Juga: Fokus Ajarkan Anak Usia Dini Soal Keberagaman, Sampoerna Academy Lakukan Ini
- Mendorong literasi teknologi
Melalui program STEAM, siswa diperkenalkan dengan pemrograman, robotika, desain digital, dan teknologi modern lainnya.
Dengan pengetahuan ini, mereka menjadi lebih siap menghadapi dunia yang semakin otomatis dan berbasis data.
- Mempersiapkan karier di masa depan
Industri masa depan, seperti teknologi, rekayasa, desain kreatif, dan kecerdasan buatan, membutuhkan individu yang terbiasa berpikir kritis, kreatif, dan mahir dalam teknologi.
Sumber: Parapuan
Kronologis Kasus Siswa Tikam Guru di Pasangkayu Sulbar: Pelaku Bawa Badik Cari Selingkuhan Pacarnya |
![]() |
---|
70 Alasan Masuk OSIS 2025 yang Cerdas dan Penuh Semangat Kepemimpinan |
![]() |
---|
Prabowo Terima Surat Mengharukan dari Siswa Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
200 Siswa di NTT Keracunan MBG, Pimpinan DPR Minta BGN Perketat Supervisi |
![]() |
---|
Rendang Berbusa, 200 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan MBG, Kini Siswa Trauma Tolak MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.