Selasa, 30 September 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 7, 8 Kurikulum Merdeka: Yang Lebih Penting dari Aku

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs halaman 7, 8 pada buku Kurikulum Merdeka dalam Bab 1: Demi Keluarga, teks Yang Lebih Penting dari Aku.

Buku Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs halaman 7, 8 pada buku Kurikulum Merdeka dalam Bab 1: Demi Keluarga, teks Yang Lebih Penting dari Aku. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs halaman 7, 8 pada buku Kurikulum Merdeka.

Sejumlah soal muncul dalam buku Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 7, 8 Kurikulum Merdeka dalam Bab 1: Demi Keluarga.

Pada halaman 7 buku Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka, siswa diminta menemukan ide pokok dan ide pendukung dalam teks Yang Lebih Penting dari Aku.

Sementara di halaman halaman 8 buku Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka, siswa juga diminta menjawab 8 pertanyaan berdasarkan teks Yang Lebih Penting dari Aku.

Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs halaman 7,8 pada buku Kurikulum Merdeka:

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 7 Kurikulum Merdeka

Kini tugas kalian adalah menentukan ide pokok dan ide pendukung paragraf-paragraf dalam teks "Yang Lebih Penting dari Aku".

Jawaban:

- Paragraf: 2

Letak ide pokok: Awal paragraf.

Ide pokok: Aku benar-benar tidak ingin di sini

Ide pendukung: Terlihat orang dengan berbagai penampilan mondar-mandir lantas duduk, lalu berdiri dalam diam. Wajah-wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas. Kapan ini semua berakhir? Tengah malam begini, seharusnya aku bisa duduk santai di rumah, baca, atau main game. Sejak sore, aku ingin minta izin pulang. It's impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang saat seluruh keluarga berkumpul.

- Paragraf: 4

Letak ide pokok: Awal paragraf.

Ide pokok: This is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Akan kutegur mereka.

Ide pendukung: Seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya. Kemarahan tiba-tiba memenuhi dadaku. Aku berdiri sambil mengentakkan kaki. Derit nyaring kursi besi tua membuat beberapa orang menoleh.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan