Bahasa Isyarat Perlu Dipelajari Semua Orang Agar Tidak Ada Lagi Diskriminasi
Setiap orang perlu belajar bahasa isyarat agar komunikasi bisa terhubung antara teman dengar dengan penyandang tulis.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Choirul Arifin
Masalahnya serupa, tidak ada orang yang mengerti atau bisa berbahasa isyarat. Akibatnya, banyak sekali kerentanan atau diskriminasi berlapis yang sering kali dialami komunitas tuli.
"Pertama ketika menjadi seorang tuli sudah didiskriminasikan. Kedua ketika dia perempuan tuli. Belum tentu semuanya didapatkan haknya. Belum lagi ada segregasi pendidikan, kemudian perbedaan lainnya," tutur Nissi.
Sehingga, salah satu hak tuli seperti kemudahan berkomunikasi harus diberikan.
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah hak yang harus terpenuhi. Contohnya, menyesuaikan kebutuhan setiap individu tersebut. Termasuk memberikan bahasa isyarat untuk komunitas tuli," tutupnya.
Sosok Maria Yohana Esti Wijayati, Soroti Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer |
![]() |
---|
Di Balik Laporan Polisi Rayen Pono, Ingin Buktikan Ahmad Dhani Tak Kebal Hukum |
![]() |
---|
Tunjukkan Kepercayaan Diri, Cara Cinta Laura Hadapi Diskriminasi |
![]() |
---|
Perempuan Kepala Keluarga Masih Alami Diskriminasi, PEKKA Dorong Pengakuan dan Pemberdayaan |
![]() |
---|
Fatma Gus Ipul Sebut Bahasa Isyarat sebagai Jembatan Komunikasi dengan Teman Tuli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.