Selasa, 12 Agustus 2025

Pendidikan Guru Penggerak

Jawaban Modul 3.2 Guru Penggerak: Kesimpulan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Simak jawaban dari pertanyaan di modul 3.2 Guru Penggerak: Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews.com/Canva
Simak jawaban dari pertanyaan di modul 3.2 Guru Penggerak: Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya? 

Kekuatan atau potensi sumber daya yang ada di sekolah sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat mengimpelementasikan kekuatan tersebut melalui konsep 7 modal utama yang terdapat di sekolah:

  • modal manusia
  • modal fisik
  • modal sosial
  • modal finansial
  • modal politik
  • modal lingkungan/alam
  • modal agama dan budaya.

Pengelolaan 7 modal utama oleh pemimpin pembelajaran sebagai aset/kekuatan sekolah. 

Pemimpin pembelajaran juga harus dapat memanfaatkan pendekatan berfikir dalam pengelolaan asset. 

Di antaranya Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) adalah melihat dengan cara pandang negatif, memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.

Sementara Pendekatan Berbasis Aset (Asset-Based Thinking) adalah memusatkan pikiran pada kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Jawaban alternatif: 

Pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya adalah seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengenali, menggali, menganalisis, dan memetakan potensi sumber daya/aset utama baik di daerah maupun di sekolah. Ia mampu  mendukung komunitas agar dapat memanfaatkan dan memberdayakan seluruh sumber daya aset-aset tersebut secara optimal.

Dalam memetakan sumber daya tersebut, pemimpin pembelajaran harus menerapkan pendekatan berbasis aset, yakni berfokus pada aset dan kekuatan sehingga akan melihat segala sesuatu dengan sudut pandang positif, bukan pendekatan berbasis masalah yakni fokus pada masalah yang akhirnya akan menggunakan cara pandang negatif.

SMP (sebutkan nama sekolah) merupakan salah satu sekolah yang berfokus pada peningkatan karakter dan prestasi murid baik akademik maupun non-akademik. Ratusan kejuaraan diraih dalam setiap tahunnya oleh peserta didik dalam berbagai lomba. 

Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu memetakan aset yang ada di sekolah, baik biotik maupun abiotik. Kemudian dari peta tersebut untuk bisa menjadi dasar pengambilan langkah berikutnya untuk memaksimalkan potensi murid, guru, maupun sekolah.

Adapun cara mengimplementasikan pengelolaan sumber daya di kelas, misalnya:

  • Memaksimalkan minat dan potensi murid untuk mengikuti lomba.

Setiap awal tahun pelajaran, guru memetakan bakat dan minat murid, sehingga guru dapat menyiapkan diferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid. Selain itu, dapat mengoptimalkan untuk memotivasi murid mengikuti berbagai perlombaan.

  • Menggunakan sarana prasarana yang tersedia secara efektif dan efisien

Di sekolah seluruh murid belajar menggunakan iPad, sehingga pembelajaran sudah digitalisasi pada kegiatan pembelajaran maupun asesmen. 

Sekolah juga telah menyediakan internet yang memadai untuk kegiatan tersebut, sehingga pembelajaran dengan digitalisasi dapat berjalan dengan baik.

  • Mengoptimalkan kolaborasi guru dan murid dalam melaksanakan suatu kegiatan.

Memaksimalkan barang-barang yang ada sebelumnya, maupun lingkungan kelas untuk menunjang pembelajaran dan menghias kelas agar kelas menjadi nyaman dan menyenangkan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan