Kamis, 28 Agustus 2025

Cerita Orang Tua dan Murid Usai Lulus dari SMA Pangudi Luhur Van Lith: Bersyukur, Ada Suka dan Duka

Van Lith telah menjadi tempat yang bukan hanya membentuk aspek akademis, tetapi juga karakter dan spiritualitas para siswa. 

Editor: willy Widianto
Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma
LULUSAN VAN LITH - Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Magelang, Jawa Tengah berfoto bersama usai menjalani prosesi Missio Canonica atau wisuda. Sebanyak 185 siswa terdiri dari 89 siswa laki-laki dan 96 siswa perempuan dinyatakan lulus dari sekolah asrama tersebut, Sabtu(12/4/2025). 

Laporan Gabriela Irvine Dharma​

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Prosesi Missio Canonica SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama Muntilan, Magelang, Jawa Tengah tahun ini kembali menjadi momen sakral penuh makna, menandai kelulusan 185 siswa dan siswi angkatan ke-32.

Baca juga: Workshop Penulisan SMA Pangudi Luhur St Yosef Solo: Menuangkan Pengalaman Terbaik dalam Tulisan

Terdiri dari 89 siswa laki-laki dan 96 siswa perempuan, mereka resmi diutus setelah tiga tahun menjalani pembentukan karakter, spiritualitas, dan intelektual secara menyeluruh. 

Rektor SMA Pangudi Luhur Van Lith, Br Yohanes Bosco Purwanto FIC ST menjelaskan bahwa prosesi Missio Canonica bukan sekadar upacara kelulusan biasa, melainkan tanda perutusan resmi bagi para Vanlithsian untuk membawa nilai-nilai yang telah mereka hayati selama menjalani pendidikan di Van Lith. 

"Tema Missio Canonica yang kami gunakan setiap tahun selalu sama, yakni 'Inilah aku, utuslah aku', diambil dari Yesaya 6:8. Tema ini bukan tanpa alasan. Setelah tiga tahun mereka dilatih dan dibina, kami berharap agar para Vanlithsian dapat menjadi pribadi- pribadi yang siap menjadi utusan. Utusan bukan hanya untuk tugas duniawi, tetapi utusan yang mampu mewartakan kabar  sukacita Tuhan dalam kehidupan sehari-hari," jelas Br. Purwanto, Sabtu(12/4/2025).

la menegaskan bahwa proses pembinaan selama tiga tahun tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, namun juga pada pembentukan spiritualitas dan karakter yang kokoh. 

"Mereka telah kami siapkan untuk menjadi kader rasul awam. Tidak cukup hanya berilmu, tetapi juga harus memiliki integritas, kepedulian sosial, dan iman yang hidup. Karena itulah Van Lith tidak hanya mencetak lulusan, tetapi membentuk pribadi," ujarnya. 

SISWA DAN ORANG TUA - Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Magelang, Jawa Tengah bersama orang tua bersama pengajar berfoto bersama usai menjalani prosesi Missio Canonica atau wisuda. Sebanyak 185 siswa terdiri dari 89 siswa laki-laki dan 96 siswa perempuan dinyatakan lulus dari sekolah asrama tersebut, Sabtu(12/4/2025).
SISWA DAN ORANG TUA - Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Magelang, Jawa Tengah bersama orang tua bersama pengajar berfoto bersama usai menjalani prosesi Missio Canonica atau wisuda. Sebanyak 185 siswa terdiri dari 89 siswa laki-laki dan 96 siswa perempuan dinyatakan lulus dari sekolah asrama tersebut, Sabtu(12/4/2025). (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

Br. Purwanto juga menyampaikan harapannya bagi lulusan Vanlithsian angkatan 32, Tweevenanta: Berlari Tanpa Batas, bahwa mereka nantinya mampu bersikap tangguh dan fleksibel dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan. 

"Kami ajarkan mereka untuk tetap mencari solusi saat menemui kendala. Bisa sendiri, bisa juga menggandeng orang lain. Kami ingin mereka menjadi pribadi yang tahan banting, tapi tetap penuh kasih. Itu makna sejati dari kader rasul awam," imbuhnya. 

Baca juga: Kenangan Penjaga Kantin SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Terhadap Mario Dandy: Asal Ngambil

la juga menekankan bahwa dalam perjalanan ke depan, para lulusan tetap perlu menjaga api Van Lith dalam diri mereka, yakni semangat pelayanan, semangat belajar, dan keberanian untuk bersuara bagi kebaikan bersama. 

Menutup pesannya, Br. Purwanto memberikan seruan hangat kepada seluruh lulusan angkatan 32.  “Tweevenanta, berlari tanpa batas. Semakin hari, berlarilah untuk mewartakan kabar sukacita Tuhan. Jangan lupa tetap berdoa, tetap semangat, dan terus kembangkan kreativitas kalian. Gunakan semua potensi yang kalian punya untuk menghadirkan bangsa yang bermartabat dan dunia yang lebih ramah bagi sesama dan lingkungan. Prosesi Missio Canonica bukanlah akhir dari perjalanan kalian, melainkan awal dari perutusan panjang yang akan kalian jalani sebagai bagian dari masyarakat, bangsa, dan gereja. Dengan bekal nilai-nilai luhur yang telah kalian hayati selama tiga tahun, kini kalian sudah siap melangkah, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi untuk dunia." jelasnya. 

Lulusan Van Lith

Dua lulusan Van Lith, Catherine (18) dan Bella (17) berbagi kesan mendalam mereka tentang hari-hari selama bersekolah di Van Lith.  "Perasaannya bangga banget," ungkap Bella yang mengaku tiga tahun di Van Lith membuatnya jadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

Hal senada juga dikatakan Catherine yang mengaku bersyukur bisa bersekolah di Van Lith. 

"Aku bersyukur, meskipun sempat kena poin, tapi semua proses ini tetap berkesan. Dari situ aku belajar jadi pribadi yang mandiri," ujarnya.

Berbicara mengenai momen tak terlupakan, Catherine mengaku bahwa momen yang paling membekas adalah saat acara farewell angkatan 32. 

"Itu baru kerasa banget keakraban dan kekompakannya. Kita saling rangkul, benar-benar solid," kenangnya. 

PROSESI MISSIO CANONICA - Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama Muntilan, Magelang, Jawa Tengah menjalani prosesi Missio Canonica, Sabtu(12/4/2025).
PROSESI MISSIO CANONICA - Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama Muntilan, Magelang, Jawa Tengah menjalani prosesi Missio Canonica, Sabtu(12/4/2025). (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

Sementara Bella menyebut momen paling berkesan justru terjadi saat OASE (Orientasi Asrama dan Sekolah).  "Dibimbing kakak kelas itu keras banget. Agak trauma sih, tapi justru itu yang paling membekas sampai sekarang,” katanya sambil tertawa kecil. 

Menjalani kehidupan berasrama selama tiga tahun tentu membawa suka dan duka tersendiri bagi para siswa dan siswi. "Sukanya banyak banget, bisa kenal teman dari berbagai daerah dan belajar banyak hal baru. Dukanya? Jelas, kangen orang tua. Dan yang paling nggak enak itu kalau pas ada konflik di asrama, ya antar teman begitu, itu berat banget, karena kan kita tinggal bareng, apalagi kalau satu unit, jadi canggung dan nggak enak gitu suasananya," ujar Bella. 

Sementara Catherine, yang mengaku dirinya seorang introvert, merasa Van Lith telah mengubahnya menjadi pribadi yang lebih terbuka.  "Aku belajar survive, kenal banyak watak orang, dan belajar public speaking. Tapi itu juga tantangan buat aku,” ujarnya. 

Keduanya juga menitipkan pesan untuk adik kelas mereka, agar menikmati dan menjalani seluruh waktu yang masih tersisa di SMA Pangudi Luhur Van Lith, sehingga dapat dikenang menjadi  momen paling berharga. 

"Nikmati saja semua prosesnya,” pesan Bella. 

"Waktu tiga tahun itu cepat banget. Rasanya baru kemarin masuk, eh sekarang sudah lulus. Semangat terus ya, terutama waktu kelas 10 dan 11 yang paling berat. Tapi pas kelas 12, kalian akan sadar kalau banyak momen di Van Lith yang luar biasa dan berkesan," tambah Catherine. 

Baca juga: 11 Motor Dibakar Massa dalam Bentrok di Muntilan Minggu Sore

Tak hanya siswa, para orang tua juga menyampaikan rasa syukur dan haru atas proses yang telah dijalani oleh anak-anak mereka. Salah satunya datang dari perwakilan orang tua, Dr. Sn. Yusup S. Martyastadi, S.T., M.I.T. 

Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Van Lith telah menjadi tempat yang bukan hanya membentuk aspek akademis, tetapi juga karakter dan spiritualitas para siswa. 

“Kami bangga menitipkan anak-anak kami di sini. Mereka dibentuk secara utuh. Kami juga berterima kasih kepada Bruder, Suster, para pendamping, dan seluruh staf SMA Van Lith yang telah menjaga dan membimbing anak-anak kami selama tiga tahun ini,"  ucapnya. 

Tak lupa, harapan besar juga disampaikan oleh para orang tua, yang berharap agar api Van Lith terus menyala dalam diri anak- anak mereka, menjadi cahaya dalam perjalanan hidup selanjutnya, di mana pun mereka diutus. 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan