Aksi Demonstrasi di Pati
Demi Lengserkan Bupati Sudewo, Kuli Angkut Rela Sisihkan Penghasilannya untuk Donasi Demo
Seorang kuli angkut rela menyisihkan sejumlah pendapatannya untuk berdonasi guna dukung pelengseran Bupati Pati, Sudewo
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu akan melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2-3 September 2025 mendatang.
Demo tersebut dilakukan Masyarakat Pati Bersatu sebagai cara untuk mendesak KPK supaya mengusut tuntas dugaan kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) yang menyeret nama Bupati Pati, Sudewo.
Sudewo yang baru dilantik jadi Bupati Pati pada Februari 2025 tersebut terseret dalam kasus dugaan suap pembangunan jalur kereta api di DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Rumahnya pada November 2023 lalu sempat digeledah kala ia menjabat sebagai DPR RI.
Rumahnya digeledah karena namanya disebut oleh dua terdakwa, Putu Sumarjaya sebagai Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah.
Pada November 2023, Putu menyebut Sudewo menerima aliran dana "commitment fee" proyek jalur kereta api.
Lalu terdakwa Bernard Hasibuan yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di BTP Jawa Bagian Tengah juga menyebut nama Sudewo.
Ia mengaku menyerahkan uang Rp500 juta ke Sudewo melalui stafnya.
Uang tunai senilai Rp3 miliar disita, termasuk uang asing dari penggeledahan rumah Sudewo.
Masyarakat Pati Bersatu pun mendesak KPK untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Demi kelancaran aksi demo, Masyarakat Pati Bersatu mendirikan posko donasi di depan Kantor Bupati Pati di kawasan Alun-alun Pati sejak 19 Agustus 2025 lalu.
Baca juga: 2.500 Warga Pati Kirim Surat ke KPK, Rela Bayar Rp 14 Ribu ke Kantor Pos
Donasi tersebut nantinya akan digunakan untuk fasilitas transportasi dan perbekalan para demonstran.
Hingga 25 Agustus 2025 kemarin, donasi sudah mencapai lebih dari Rp160 juta.
Donasi tersebut datang dari warga Kabupaten Pati, satu di antaranya Basiyo.
Mengutip TribunJateng.com, Basiyo yang berprofesi kuli angkut ini rela menyisihkan pendapatannya untuk berdonasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.