Contoh Modul Ajar Deep Learning, Teknik Menyusun Pembelajaran Mendalam
Contoh modul ajar Deep Learning yang bisa diaplikasikan oleh bapak/ibu guru dalam mengembangkan pembelajaran menggunakan pendekatan mendalam.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Contoh modul ajar Deep Learning yang bisa diaplikasikan oleh bapak/ibu guru.
Modul ajar Deep Learning berikut bisa menjadi referensi guru dalam mengembangkan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning).
Sejalan dengan implementasi pembelajaran mendalam, dengan modul ajar Deep Learning guru juga diharapkan dapat menyusun modul ajar yang mencerminkan deep learning dari mulai pendahuluan, kegiatan inti, hingga penilaiannya.
Pada dasarnya, modul ajar Deep Learning formatnya tinggal mengadaptasi atau mengembangkan dari contoh yang sudah ada.
Meski demikian, guru diberikan keleluasaan untuk mengembangkan modul ajar Deep Learning sesuai dengan kebutuhan, konteks, dan karakteristik murid.
Berikut contoh modul ajar Deep Learning yang bisa menjadi refrensi guru di kelas.
Contoh Modul Ajar Deep Learning
MODUL AJAR DEEP LEARNING
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Informasi Umum
Identitas Penulis Modul: Febrianto Utomo
Institusi : SDN Gegap Gempita 1
Kelas/Semester : V/2
Tahun Ajaran : 2024-2025
Kompetensi Awal : Peserta didik telah mengenal rukun Islam dan memiliki pemahaman dasar tentang ibadah.
Profil Pelajar Pancasila:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia (menyadari puasa sebagai perintah Allah Swt.).
- Mandiri (mengelola diri dalam menjalankan ibadah puasa).
- Bernalar kritis (menganalisis hikmah dan ketentuan puasa).
- Berkebinekaan global (menghargai perbedaan dalam pelaksanaan ibadah puasa).
- Gotong royong (bekerja sama dalam mencari solusi permasalahan terkait puasa).
Sarana dan Prasarana:
- Ruang kelas
- Papan tulis/proyektor
- Spidol/alat tulis
- Gambar/video tentang aktivitas berpuasa
- Lembar kerja peserta didik
- Akses internet (jika diperlukan)
- Target Peserta Didik: Peserta didik kelas V SD
- Model Pembelajaran: Problem Based Learning (PBL)
B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat menjelaskan pengertian puasa dengan benar.
- Peserta didik dapat menyebutkan syarat wajib dan syarat sah puasa.
- Peserta didik dapat mengidentifikasi hal-hal yang membatalkan puasa.
- Peserta didik dapat menjelaskan hikmah ibadah puasa.
- Peserta didik dapat menunjukkan sikap sabar dan pengendalian diri sebagai implementasi dari ibadah puasa.
Asesmen:
Asesmen Formatif:
- Diskusi kelas
- Tanya jawab
- Observasi keaktifan peserta didik dalam kelompok
- Penilaian hasil diskusi kelompok
Asesmen Sumatif:
- Presentasi solusi masalah
- Laporan hasil diskusi kelompok
- Kuis/tes tertulis (pilihan ganda atau isian singkat tentang konsep puasa)
Baca juga: 5 Contoh Jurnal Modul 2 PPG 2025 Pembelajaran Sosial Emosional PSE yang Cepat Divalidasi
Pertanyaan Pemantik:
- Apa yang kalian rasakan ketika tidak makan dan minum dalam waktu tertentu?
- Mengapa umat Islam diwajibkan berpuasa di bulan Ramadan?
- Apa saja hal-hal yang menurut kalian dapat membatalkan puasa?
Kegiatan Pembelajaran:
1. Pendahuluan (15 menit)
- Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. (Mindful Learning: Menciptakan suasana tenang dan fokus)
- Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi sebelumnya tentang rukun Islam dan pentingnya ibadah.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran umum tentang kegiatan pembelajaran berbasis masalah yang akan dilakukan.
- Guru mengajukan pertanyaan pemantik untuk menstimulasi pemikiran peserta didik tentang puasa. (Meaningful Learning: Mengaitkan dengan pengalaman dan memunculkan relevansi)
2. Kegiatan Inti (60 menit)
(Sintaks PBL: 1) Orientasi siswa pada masalah)
- Guru menyajikan sebuah skenario atau permasalahan yang berkaitan dengan ibadah puasa, misalnya:
- "Bayangkan teman kalian merasa sangat lapar dan haus saat berpuasa di sekolah. Ia bingung, bolehkah ia membatalkan puasanya?"
- "Ada seorang anak kecil yang ingin ikut berpuasa seperti orang dewasa, tetapi ia merasa sangat lemas. Apakah ia wajib berpuasa?"
- "Seseorang tidak sengaja makan dan minum saat berpuasa karena lupa. Apakah puasanya batal?"
- Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
- Setiap kelompok mengidentifikasi masalah utama dalam skenario yang diberikan. (Meaningful Learning: Mengidentifikasi permasalahan nyata dan relevan)
(Sintaks PBL: 2) Mengorganisasi siswa untuk belajar)
Setiap kelompok berdiskusi dan mengorganisasikan tugas anggota untuk mencari informasi terkait masalah yang dihadapi.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan pertanyaan - pertanyaan penelitian yang relevan dengan masalah, misalnya:
- Apa saja syarat wajib puasa bagi seorang muslim?
- Apa saja syarat sah ibadah puasa?
- Hal-hal apa saja yang dapat membatalkan ibadah puasa?
- Apa hikmah dari ibadah puasa? (Joyful Learning: Memberikan kesempatan untuk merumuskan pertanyaan sendiri)
(Sintaks PBL: 3) Membimbing penyelidikan)
- Peserta didik secara berkelompok mencari informasi dari berbagai sumber (buku pelajaran, artikel, video pendidikan, atau bertanya kepada guru) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian mereka.
- Guru membimbing dan memantau proses penyelidikan setiap kelompok, memberikan arahan dan bantuan jika diperlukan. (Mindful Learning: Kehadiran guru sebagai fasilitator yang mendukung proses belajar)
Baca juga: Jawaban Modul 1 PPG 2025: Makna yang Paling Menggambarkan Pembelajaran Berbasis Pendekatan TaRL
(Sintaks PBL: 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil)
- Setiap kelompok menyusun hasil penyelidikan mereka dalam bentuk laporan tertulis, presentasi visual (poster, slide), atau drama singkat yang menggambarkan solusi dari masalah yang diberikan.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas. (Meaningful Learning: Mengembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi)
(Sintaks PBL: 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
- Guru memfasilitasi diskusi kelas untuk menganalisis dan mengevaluasi solusi yang diajukan oleh setiap kelompok.
- Peserta didik memberikan umpan balik konstruktif terhadap presentasi kelompok lain
- Guru memberikan penguatan dan meluruskan pemahaman yang kurang tepat. (Mindful Learning: Merenungkan proses belajar dan mengevaluasi solusi)
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
- Guru memberikan kesimpulan tentang materi puasa berdasarkan hasil diskusi dan presentasi.
- Guru memberikan apresiasi kepada semua kelompok atas partisipasi dan hasil kerja mereka. (Joyful Learning: Memberikan pengakuan dan membangun motivasi)
- Guru menyampaikan informasi tentang materi selanjutnya.
- Guru menutup pelajaran dengan salam dan doa.
- Refleksi Peserta Didik dan Pendidik:
Refleksi Peserta Didik:
Apa hal paling menarik yang kamu pelajari tentang puasa hari ini?
Bagaimana kamu berkontribusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.