Minggu, 21 September 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 312: Sosok Rasyid Rida dan Muhammad Iqbal

Berikut ini kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 312: Sosok Rasyid Rida dan Muhammad Iqbal

Canva/Tribunnews.com
GRAFIS KUNCI JAWABAN - Template kunci jawaban yang dibuat di Canva premium pada Senin (26/5/2025). Berikut ini kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 312: Sosok Rasyid Rida dan Muhammad Iqbal, karangan Abd. Rahman, dkk. terbitan Kemdikbudristek tahun 2021. 

Di Indonesia, pendekatan yang terlalu konservatif dalam politik Islam bisa menimbulkan kesulitan dalam konteks pluralisme dan kebhinekaan Indonesia yang membutuhkan toleransi yang lebih besar.

  • Penekanan pada Negara Islam:

Rida sangat mendorong konsep negara Islam, yang mungkin kurang relevan dengan Indonesia yang menganut sistem demokrasi Pancasila.

Pemikiran ini bisa menimbulkan gesekan dalam konteks keanekaragaman agama dan sistem pemerintahan yang tidak berbasis agama.

3. Kelebihan Pemikiran Muhammad Iqbal

  • Fokus pada Individualitas dan Kebebasan Berpikir:

Iqbal menekankan pentingnya kebebasan berpikir dan kebangkitan individu.

Di Indonesia, pemikiran ini sangat bermanfaat dalam mendorong pengembangan intelektual Muslim yang kritis dan mandiri.

Iqbal mengajarkan bahwa setiap Muslim harus bisa berpikir untuk dirinya sendiri, yang sangat sesuai dengan semangat pendidikan modern.

  • Pembaruan Spiritual dan Filosofis:

Pemikiran Iqbal juga membawa pembaharuan dalam aspek spiritual, di mana Islam tidak hanya dilihat sebagai agama ritual, tetapi juga sebagai sumber inspirasi filosofis.

Di Indonesia, hal ini bisa meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai spiritual Islam yang lebih dalam dan universal, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 227: Soal Refleksi

4. Kelemahan Pemikiran Muhammad Iqbal

  • Terlalu Abstrak dan Filosofis:

Pemikiran Iqbal yang cenderung filosofis dan abstrak terkadang sulit untuk diterapkan secara praktis di masyarakat luas.

Di Indonesia, yang masyarakatnya cenderung lebih pragmatis, beberapa ide Iqbal mungkin sulit dipahami atau diterapkan tanpa adanya interpretasi yang lebih sederhana dan langsung.

  • Tidak Menyentuh Aspek Sosial-Politik Secara Mendalam:

Iqbal lebih fokus pada pembaruan spiritual dan filsafat Islam, namun kurang membahas aspek sosial-politik secara konkret.

Di Indonesia, yang menghadapi tantangan politik Islam modern, kekurangan ini bisa menjadi kendala dalam mewujudkan perubahan yang lebih komprehensif.

*) Disclaimer:

  • Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
  • Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan