Rabu, 24 September 2025

Kemendiktisaintek: Kolaborasi Kampus dan Dunia Usaha jadi Fondasi Ekonomi Digital 

Perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat ilmu, tetapi juga agen perubahan dalam membentuk ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
HandOut/IST
KOMITMEN KEBERLANJUTAN - Mengusung tema “Innovating for Sustainable Development and Digital Economy Advancement”, Perbanas Institute menyelenggarakan The 3rd Perbanas International Conference on Economics, Business, Management, Accounting and IT (PROFICIENT) 2025, di Auditorium Perbanas Jakarta secara hybrid, Selasa (29/7/2025).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kelembagaan Kemendiktisaintek, Mukhamad Najib, mengatakan pembangunan berkelanjutan membutuhkan keterlibatan kolektif antara pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan tinggi.

Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi fondasi dari ekonomi digital. 

"Kolaborasi lintas sektor adalah fondasi dari ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Najib melalui keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025).

Hal tersebut diungkapkan oleh Najib pafa The 3rd Perbanas International Conference on Economics, Business, Management, Accounting and IT (PROFICIENT) 2025 pada Selasa (29/7) di Auditorium Perbanas, Jakarta.

Dirinya mendorong sinergi lintas sektor dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan dan transformasi digital global.

"Sinergi lintas sektor untuk keberlanjutan pun semakin menguat dalam diskusi panel yang mempertemukan pemimpin industri dan praktisi internasional," katanya.

Baca juga: Wisuda Universitas Terbuka Wilayah 3 Diwarnai Sederet Momen Inspiratif

Sementara itu, Rektor Perbanas Institute, Prof. Hermanto Siregar, menekankan pentingnya kontribusi dunia akademik dalam menghadirkan solusi atas tantangan masa depan. 

Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat ilmu, tetapi juga agen perubahan dalam membentuk ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. 

"Kita tidak bisa lagi memisahkan keberlanjutan dari strategi pertumbuhan. Pendidikan tinggi harus menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan nyata masyarakat,” ujar Prof.
Hermanto.

Melengkapi sesi panel, Mr. Nouy Vilaisy, B.Sc., M.A., selaku praktisi dari FLIP Project di bawah naungan Global Partnership for Education di Laos, menekankan pentingnya literasi digital dalam penguatan kapasitas komunitas lokal dan UMKM sebagai aktor pembangunan berkelanjutan.

“Pemberdayaan tidak hanya soal menyediakan akses teknologi, tapi memastikan masyarakat memahami cara menggunakannya untuk memperbaiki kehidupan mereka,” pungkas Nouy. 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan