Perbaiki Infrastruktur Pendidikan, Konawe Dapat Bantuan Renovasi Gedung Sekolah Rp 11 Miliar
Pertumbuhan industri yang pesat di Kawasan Morosi bisa diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM melalui infrastruktur pendidikan.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendidikan sering disebut sebagai kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik. Hal itu juga yang dirasakan
Masyarakat Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, kini dapat menikmati fasilitas pendidikan untuk anak-anak sekolah dasar setelah bangunan sekilah dasar negeri (SDN) di desa ini direnovasi.
Sekolah yang mendapat renovasi tersebut adalah Sekolah Dasar Harapan atau SDN 1 Porara di Desa Morosi dengan alokasi anggaran senilai 5 juta yuan atau sekitar Rp11 miliar, sumbangand dari pengusaha asal Tiongkok, Tony Zhou.
Renovasi atas bangunan SD ini dilakukan menyeluruh dan pembiayaannya disalurkan melalui Yayasan Andrew Zhu & Tony Zhou.
Baca juga: Bupati Bogor Beri Apresiasi dan Dukungan untuk Dua Tokoh Inspiratif Bidang Pendidikan dan Sosial
Proses renovasi dimulai sejak November 2022 dan rampung Januari 2024 terdiri dari 16 ruang kelas. Operasiona sekolah ini didukung oleh 22 guru dengan 500 murid dan 107 siswa baru pada tahun ajaran 2025.
Pendidikan di SDN 1 Porara juga dikelola gratis alias tanpa biaya, sehingga semakin memudahkan akses belajar bagi anak-anak di Morosi.
Kepala SDN 1 Porara, Israni mengatakan, sejak dia pertama bertugas di SD ini jumlah muridnya hanya sekitar seratusan siswa dengab tiga ruang kelas belajar. "Anak-anak belajar dengan duduk melantai.” ujarnya, Senin, (15/9/2025).
Bangunan SD ini memiliki luas 4.500 meter persegi dan struktur beton bertulang cor di tempat dan struktur bangunannya dinilai memenuhi standar keselamatan internasional dengan intensitas fortifikasi seismik hingga 8 derajat.
Gedung dua lantai tersebut memiliki 20 ruang, termasuk kelas, kantor, toilet, dan ruang kegiatan. Fasilitasnya lengkap, mulai dari meja, alat peraga, hingga peralatan olahraga, dengan kapasitas menampung 600 guru dan siswa.
Kepala Desa Morosi, Budi Santoso menegaskan, semua upaya ini sejalan dengan pesan yang selalu disampaikan Tony Zhou, “Yang saya tidak pernah lupa, Pak Tony selalu bilang bahwa pendidikan itu sangat penting. Karena melalui pendidikan dapat mengubah nasib masyarakat menjadi lebih baik,” katanya.
Selama lebih dari 10 tahun, komunikasi antara masyarakat Morosi dan Tony Zhou terjalin erat, dengan banyak aspirasi warga yang diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur dan pendidikan.
Pertumbuhan industri yang pesat di Kawasan Morosi bisa diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM melalui infrastruktur pendidikan.
Selain renovasi SDN 1 Porara juga dibangun Politeknik Tridaya Virtu Morosi untuk akses anak-anak lokal ke perguruan tinggi.
Perkembangan Desa Morosi kini terakselerasi oleh infrastruktur fisik, ditopang upaya meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, penyediaan air bersih, renovasi sekolah dasar, hingga pendirian politeknik
“Sekarang, Morosi bukan hanya dikenal sebagai desa yang tumbuh bersama industri, tetapi juga sebagai desa yang sedang menyiapkan generasi emas melalui jalur pendidikan,” kata Budi Santoso.
30 Soal PTS PAI Kelas 8 Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban STS, UTS |
![]() |
---|
Pemerintah Siap Kucurkan Rp 200 Triliun ke Sektor Riil, HKI: Momentum Percepatan Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
Duplikasi Sekolah, Mungkinkah? |
![]() |
---|
Menteri Mu'ti Ungkap Ada Aspek Penting yang Belum Bisa Terdanai Meski Anggaran Naik Rp400 M |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 20: Teladan Hidupku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.