Jumat, 31 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Antropologi Kelas 11 Halaman 121: Lembar Kegiatan 3.4 Situs Prasejarah

Kunci jawaban Antropologi kelas 11 halaman 121 Kurikulum Merdeka, mempelajari soal Lembar Kegiatan Peserta Didik 3.4: Situs Prasejarah.

jatengprov.go.id
ILUSTRASI SISWA SMA - Ilustrasi Siswa sedang berada di kelas, diunduh dari jatengprov.go.id pada Senin (12/6/2023). Simak Kunci jawaban Antropologi kelas 11 halaman 121 Kurikulum Merdeka. 

Situs Sangiran adalah salah satu situs manusia purba paling terkenal di dunia.

Di tempat ini ditemukan berbagai fosil manusia purba, hewan purba, dan alat batu yang digunakan oleh manusia pada masa Pleistosen Tengah.

Situs ini juga dikenal sebagai “The Home of Homo erectus”, karena banyaknya temuan fosil Homo erectus di sana.

3. Usia Situs

Berdasarkan penelitian geologi, lapisan tanah di Sangiran berusia antara 1,5 juta hingga 200 ribu tahun.

Artinya, situs ini berasal dari Zaman Pleistosen Tengah, bagian dari Zaman Batu Tua (Palaeolitikum).

4. Temuan Penting

  • Fosil Homo erectus (manusia purba yang hidup ±1 juta tahun lalu).
  • Alat batu seperti kapak perimbas, alat serpih, dan alat penetak.
  • Fosil hewan purba seperti gajah purba (Stegodon), kerbau purba, dan badak.
  • Lapisan tanah vulkanik yang menunjukkan perubahan iklim dan lingkungan purba.

5. Kegunaan atau Fungsi Situs

  • Sebagai tempat tinggal manusia purba.
    Lingkungan Sangiran pada masa lalu subur, terdapat sungai, dan banyak sumber makanan.
  • Sebagai sumber penelitian ilmiah.
    Sangiran menjadi laboratorium alam untuk mempelajari evolusi manusia, geologi, dan perubahan lingkungan.
  • Sebagai objek wisata edukatif dan budaya.
    Pengunjung dapat belajar langsung tentang kehidupan manusia purba di Museum Manusia Purba Sangiran.
  • Sebagai warisan dunia.
    Situs Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996.

6. Jumlah Kunjungan Masyarakat

Menurut data dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah,

  • Setiap tahun Situs Sangiran dikunjungi oleh sekitar 150.000–200.000 orang, baik wisatawan lokal, pelajar, maupun peneliti dari luar negeri.
  • Jumlah kunjungan meningkat pada masa liburan sekolah dan hari besar nasional, terutama saat diadakan pameran, festival, atau kegiatan edukasi arkeologi.

7. Perhatian Pemerintah terhadap Kelestarian Situs

Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan kelestarian Situs Sangiran melalui berbagai upaya, antara lain:

  1. Pembentukan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP Sangiran) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
  2. Pembangunan empat museum tematik di kawasan Sangiran, yaitu:
    - Museum Sangiran Krikilan (utama)
    - Museum Bukuran
    - Museum Dayu
    - Museum Ngebung
    Semua museum ini difungsikan untuk edukasi, penelitian, dan konservasi.
  3. Pemetaan dan pengamanan kawasan inti dan penyangga, agar tidak terjadi perusakan atau penggalian ilegal.
  4. Kegiatan sosialisasi dan edukasi masyarakat sekitar untuk menjaga dan menghargai warisan prasejarah.
  5. Kerjasama internasional dengan UNESCO dan lembaga arkeologi dunia untuk pengembangan riset dan teknologi konservasi.

8. Analisis

Situs Sangiran membuktikan bahwa Indonesia merupakan salah satu pusat evolusi manusia purba dunia.

Keberadaan situs ini sangat penting untuk memahami sejarah manusia, lingkungan, dan budaya masa lampau.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved