Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Hal 88: Kisah Pak Samhu
Berikut merupakan kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 88 bab 5 : Kisah Pak Samhu Penjual Gorengan
TRIBUNNEWS.COM – Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 88 bab 5 mempelajari tentang Asuransi, Bank dan Koperasi Syariah.
Salah satu materi yang dibahas pada buku pelajaran buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 88, karangan Taufik Ahmad, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 2021 yakni mencari rezeki yang halal serta menjauhi riba.
Mencari rezeki yang halal serta menjauhi riba adalah berusaha memperoleh penghasilan dengan cara yang baik, benar, dan sesuai ajaran agama Islam, tanpa melibatkan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Rezeki yang halal diperoleh melalui kerja keras, kejujuran, dan usaha yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sementara menjauhi riba berarti menghindari segala bentuk tambahan atau bunga yang bersifat zalim dalam transaksi keuangan, karena riba dapat merugikan orang lain dan tidak membawa keberkahan.
Dalam Islam, riba dianggap dosa besar yang dapat merusak keadilan ekonomi dan menimbulkan ketimpangan sosial.
Pada latihan soal kali ini, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas yang ada dalam halaman tersebut.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 88 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka Halaman 88: Kisah Pak Samhu Penjual Gorengan.
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka Halaman 88
Aktivitas 4.3
1. Bacalah dengan cermat dan teliti kisah inspiratif berikut ini!
2. Lalu simpulkan dan tuliskan di buku kalian, hikmah apakah yang bisa kita petik dari kisah tersebut! Kaitkanlah hikmah dari kisah tersebut dengan pengalaman hidup yang mirip dengan orang-orang di sekitar tempat tinggal kalian!
Pak Samhu (49 tahun) adalah seorang pelaku usaha kecil yaitu penjual gorengan. Ia adalah seorang anggota sebuah koperasi syariah di wilayah Serpong, Banten, Jawa Barat. Sehari-hari ia berjualan di sekitar area kampung Curug, Kelurahan Serpong, Tangerang Selatan.
Selain berprofesi sebagai seorang penjual gorengan, ternyata di kampungnya, pak Samhu dikenal sebagai seorang qari’ yaitu orang yang pandai membaca ayat-ayat Al-Qur`an dengan suara, nada dan lagu yang sangat indah. Ia sering diminta untuk menjadi qari’ pada peringatan hari-hari besar Islam, seperti perayaan Maulid Nabi, peringatan Isra’ Mi’raj dan pengajian akbar di kampungnya. Bahkan pada kajian rutin yang diadakan oleh koperasi syariah di mana ia menjadi salah satu anggotanya pun, ia diminta untuk membaca ayat suci Al-Qur`an pada sebagai acara pembuka.
Namun sayang, kisah kehidupan pak Samhu, tidak seindah suaranya. Ia pernah terjerat hutang riba kepada rentenir ketika ia merintis usaha berjualan gorengannya. Seiring berjalannya waktu, hutang itu bukan semakin berkurang namun semakin bertambah apalagi jika ia terlambat membayar cicilannya. “Saya kapok meminjam uang ke rentenir lagi, sangat berbahaya dan tidak berkah sama sekali” kata pak Samhu.
Akhirnya pak Samhu bergabung dengan salah satu koperasi syariah pada sebuah program pinjaman modal tanpa riba pada tahun 2014 untuk mengembangkan usaha berjualan gorengannya. Selain itu para anggota koperasi syariah ini rutin mengadakan kajian dan mendapatkan ilmu baru tentang larangan praktik riba dalam transaksi keuangan. “Alhamdulillah, saya bersyukur dapat bergabung dengan koperasi syariah ini, semoga semakin berkah dan maju untuk seluruh anggota” pungkas pak Samhu.
(Dikutip dari Republika.co.id / Selasa, 19 April 2016)
Jawaban :
Hikmah yang bisa dipetik dari kisah Pak Sambu adalah pentingnya kejujuran, kesabaran, dan keteguhan dalam mencari rezeki yang halal serta menjauhi riba.
Meskipun sempat terjerat utang kepada rentenir, Pak Sambu belajar dari kesalahan dan beralih ke sistem keuangan syariah yang lebih berkah.
Kisah ini menunjukkan bahwa rezeki yang halal akan membawa ketenangan dan keberkahan dalam hidup.
Dalam kehidupan sekitar, banyak pedagang kecil yang juga berjuang seperti Pak Sambu. Mereka sadar bahwa meminjam uang dari rentenir justru menjerat, bukan menolong.
Dengan bergabung ke koperasi syariah atau lembaga keuangan halal, mereka bisa tetap mengembangkan usaha tanpa khawatir dosa riba.
Sikap istiqamah dan syukur seperti Pak Sambu menjadi teladan bagi siapa pun untuk tetap berusaha jujur, sabar, dan tidak mudah tergoda jalan cepat yang tidak berkah.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.