Dari Senam ke Renungan, SMP Baitul Maal Rayakan Hari Ayah Lewat Olahraga dan Surat Cinta

TRIBUNNEWS.COM, PONDOK AREN — Alun-alun Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, berubah menjadi lautan cinta dan kebersamaan pada Sabtu, 8 November 2025. 

Dalam rangka menyambut Hari Ayah Nasional, SMP Islam Plus Baitul Maal bersama SMP Tahfidz Qur’an Baitul Maal menggelar kegiatan bertajuk “Olahraga Bareng Ayah: Sehat Fisik, Sehat Mental — Menjadi Ayah yang Hadir dan Menginspirasi.”

Sebanyak 252 peserta, terdiri dari ayah dan anak, larut dalam semangat kebersamaan. 

Senam pagi menjadi pembuka yang penuh keceriaan—gerakan sederhana namun sarat makna, mempertemukan dua generasi dalam satu irama.

Namun puncak emosi terjadi saat anak-anak membacakan “Surat untuk Ayah.” 

Kata-kata tulus yang mengalir dari hati kecil mereka membuat banyak ayah tak kuasa menahan air mata. 

Ungkapan terima kasih, harapan, dan cinta menjadi pengingat bahwa kehadiran seorang ayah bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal jiwa yang menyatu dalam keluarga.

Baca juga: 50 Link Twibbon Hari Ayah Sedunia 2025, Lengkap dengan Cara Mudah Unggah di Media Sosial

Kepala SMP Islam Plus Baitul Maal, Pratiwi, M.Pd, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi titik balik bagi para ayah untuk lebih hadir secara emosional.

“Saya sangat terharu melihat kehangatan yang tercipta hari ini. Ayah yang hadir bukan hanya secara fisik, tetapi juga dengan hati dan kasih sayang yang mendalam,” ujarnya.

Doni Astoto, orang tua dari Faiz (kelas 8A3), mengaku kegiatan ini memberi dampak positif. 

“Terima kasih atas kegiatannya. Semoga terus berlanjut karena memberikan nilai yang luar biasa bagi kami para orang tua,” tuturnya.

Senada dengan itu, Evan Arief Rasyidin Anwar, ayah dari Maulana Hikari Anwar (kelas 8A2), menyebut kegiatan ini sebagai pengingat penting. 

“Hari Ayah ini luar biasa. Selain menumbuhkan kebersamaan, juga menjadi pengingat bagi kami untuk lebih dekat dan hadir bagi anak-anak.”

Lebih dari sekadar olahraga, kegiatan ini menjadi ruang spiritual dan emosional yang memperkuat ikatan ayah-anak. 

Di tengah gerakan senam dan pelukan hangat, lahirlah harapan akan keluarga yang lebih kuat, penuh cinta, dan saling menginspirasi dalam bingkai nilai-nilai Islam.