Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 189 Edisi Revisi, Aktivitas 7.4 Ayo Cari Tahu
Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 189 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, Aktivitas 7.4 Ayo Cari Tahu.
TRIBUNNEWS.COM - Siswa SMP/MTs Kelas 8 saat ini memasuki Bab 7 dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kurikulum Merdeka Edisi Revisi yang berjudul “Tanah bagi Kehidupan Berkelanjutan”, yang ditulis oleh Okky Fajar Tri Maryana dan rekan-rekan, serta diterbitkan oleh Kemdikbudristek pada tahun 2024.
Pada bagian ini, siswa diajak menelusuri bagaimana tumbuhan bereaksi ketika tubuh kecil mereka—unsur hara mikro—tidak tersedia dengan cukup.
Data yang disajikan dalam Aktivitas 7.4 pada halaman 189 memberi gambaran rinci tentang gejala kekurangan berbagai unsur penting, mulai dari besi hingga nikel.
Sebelum melihat kunci jawaban, sangat dianjurkan agar siswa menjawab berdasarkan pemahaman pribadi terlebih dahulu.
Kunci jawaban berikut disediakan sebagai referensi untuk membantu proses belajar bersama guru maupun orang tua.
Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 189 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Aktivitas 7.4 Ayo Cari Tahu
Gunakanlah berbagai sumber terpercaya untuk mencari informasi mengenai dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro bagi tumbuhan.
Jawaban:
1. Besi (Fe)
Gejala: interveinal chlorosis (daun muda menguning antara tulang daun sementara tulang daun tetap hijau), pertumbuhan terhambat, buah/bungaan menurun, pada kasus berat muncul nekrosis dan kematian jaringan. Mekanisme: Fe diperlukan untuk pembentukan klorofil dan banyak enzim fotosintesis — kekurangan menurunkan fotosintesis dan vigor tanaman. Diagnosa & penanganan: uji tanah/tissue, aplikasi chelated-iron atau FeSO₄, koreksi pH jika terlalu basa (Fe tidak tersedia pada pH tinggi).
2. Mangan (Mn)
Gejala: interveinal chlorosis pada daun muda, bintik nekrotik di antara urat daun, pertumbuhan terhambat; sering menyerupai defisiensi Fe, tapi Mn sering memberi bintik-bintik coklat/putih pada area klorotik. Mekanisme: Mn penting untuk fotosintesis (O-evolving complex), metabolisme fenolik dan pertahanan; ketersediaan menurun pada pH tinggi. Implikasi: produksi dan kualitas turun jika tidak cepat ditangani.
3. Seng (Zn)
Gejala: tunas pendek / internoda pendek → tampak roset, daun kecil, speckled interveinal chlorosis pada daun muda, pembentukan buah biji menurun, kualitas biji/hasil turun. Mekanisme: Zn penting untuk banyak enzim dan regulasi pertumbuhan (hormon); kekurangan memengaruhi pembelahan sel dan sintesis protein. Penanganan: penambahan pupuk Zn (foliar atau tanah), perbaiki kondisi pH yang memengaruhi ketersediaan.
4. Tembaga (Cu)
Gejala: klorosis pada jaringan muda, ujung daun mengering, deformasi daun, pertumbuhan terhambat, keterlambatan kematangan; pada serealia dapat menyebabkan gagal polinasi/isi butir menurun. Mekanisme: Cu berperan dalam respirasi, pembentukan lignin (kekuatan jaringan) dan aktivasi enzim; kekurangan melemahkan struktur dan ketahanan penyakit.
5. Boron (B)
Gejala: kematian titik tumbuh (meristem), deformitas daun & bunga, buah keropeng atau retak (corky spots), pembuahan buruk → penurunan set buah/biji, jaringan menjadi rapuh. Mekanisme: B penting untuk integritas dinding sel, transpor karbohidrat, pembentukan dinding dan fertilitas (pollen germination). Dampak ekonomi besar pada buah dan sayuran bila defisiensi terjadi.
6. Molibdenum (Mo)
Gejala: daun pucat/kuning (pada banyak tanaman), gejala seperti defisiensi nitrogen (karena gangguan nitrate reductase), pada Brassica: 'whiptail' (daun tipis/tergulung). Mekanisme: Mo adalah kofaktor untuk enzim seperti nitrogenase dan nitrate reductase — kekurangan mengganggu metabolisme nitrogen dan protein. Perbaikan: aplikasi Mo (soil/foliar/seed) atau pengapuran pada tanah asam.
7. Klor (Cl)
Gejala: relatif jarang, tetapi bisa muncul berupa layu mendadak pada tepi daun, bercak nekrotik, dan sistem akar yang sangat bercabang; tanaman penting klorida untuk osmoregulation dan fotosintesis (proses tertentu). Kekurangan biasanya hanya pada kondisi tanah sangat miskin Cl atau varietas sensitif.
8. Nikel (Ni)
Gejala: kurang dipelajari dibanding mikro lain, tetapi pada legum dan tanaman tertentu kekurangan Ni menyebabkan akumulasi urea (urease tidak aktif), gangguan metabolisme nitrogen, berkurangnya kemampuan fiksasi N pada legum, dan nekrosis ujung daun/pertumbuhan buruk. Ni diperlukan dalam jumlah amat kecil; kelebihan lebih sering menjadi masalah (toksisitas).
*) Disclaimer:
Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 189 Kurikulum Merdeka di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.