PHE ONWJ Lepas Anjungan OOA, Tambah Produksi Minyak dan Gas Nasional

TRIBUNNEWS.COM - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) resmi melepas topside Anjungan OOA seberat 530 metrik ton dari Pulau Bintan, Kepulauan Riau menuju perairan utara Jawa Barat, Selasa (24/6/2025). Pelepasan ini menandai dimulainya instalasi fasilitas produksi migas ramah lingkungan dalam proyek pengembangan Lapangan OO-OX.

Anjungan OOA ini merupakan bagian dari upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional. Bersama struktur jacket seberat 200 metrik ton yang telah lebih dulu dikirim, struktur ini akan dirakit dan dihubungkan ke fasilitas pengolahan darat (OPF) Balongan melalui pipa bawah laut sepanjang 14 kilometer.

Turut hadir dalam kegiatan pelepasan, perwakilan dari SKK Migas, Pertamina Subholding Upstream, Regional Jawa, serta jajaran manajemen PHE dan PHE ONWJ.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Catat Pertumbuhan Positif Sepanjang 2024

Produksi Ditargetkan Bertambah 2.996 BOPD dan 21,26 MMSCFD

Melalui proyek ini, PHE ONWJ akan membor empat sumur pengembangan yang diperkirakan menambah produksi hingga 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada awal 2026.

Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi, menyatakan proyek ini sejalan dengan Program Asta Cita pemerintah menuju swasembada energi. Hal senada disampaikan Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, yang menekankan pentingnya pengembangan lapangan migas untuk menahan penurunan alamiah produksi.

Gunakan Panel Surya, PHE ONWJ Dorong Transisi Energi

Anjungan OOA dilengkapi panel surya berkapasitas 14,22 kW untuk kebutuhan listriknya. General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, mengatakan bahwa penggunaan energi surya merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap praktik ramah lingkungan di sektor migas.

Pada 2022, PHE ONWJ mencetak rekor MURI atas pemanfaatan energi surya di fasilitas migas lepas pantai. Langkah ini diharapkan mendorong industri migas Indonesia menerapkan prinsip keberlanjutan dan efisiensi operasional.

Tahap Instalasi dan Kontribusi Industri Dalam Negeri

Instalasi lanjutan akan mencakup fondasi jacket, pemasangan pipa bawah laut, dan integrasi dengan OPF Balongan. Semua proses dijalankan dengan prinsip “safer, faster, better” untuk memastikan keselamatan dan kualitas kerja.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa Pertamina terus mendorong optimalisasi produksi dalam negeri untuk mendukung target 1 juta barel minyak per hari dan memperkuat industri nasional melalui penggunaan produk lokal.