Super Pandit
Dianakemaskan Hansi Flick, Florian Wirtz Jadi Wonderkid Elite Piala Dunia 2022
Florian Wirtz diyakini hanya akan menjalani persiapan selama 2 minggu bersama Timnas Jerman sebelum berlangsungnya Piala Dunia 2022.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Dwi Setiawan
“Dia (Wirtz) dapat melakukan semuanya. Dia lihai bermain, punya kemampuan teknis mumpuni, punya kecerdasan permainan yang luar biasa, cepat membawa bola dan merupakan pendribel hebat,"
"Jika dia tetap bugar, paling tidak dia akan menyamai level Kai Havertz,” ucap Direktur Akademi FC Koln, Joerg Jakobs.
Musim 2021/2022, kontribusi Wirtz bagi Bayer Leverkusen lebih mentereng lagi.
Selain karena kemampuannya yang terus berkembang, ia juga mendapat peran yang berbeda.
Hadirnya Gerardo Seoane di pos pelatih jadi faktor utama.
Dalam skema 4–2–3–1 Seoane, Wirtz ditempatkan sebagai pemain nomor 10. Peran yang biasa dimainkan Kai Havertz saat masih membela Die Werkself.

Posisi natural Wirtz dan Havertz sama-sama gelandang serang, tak heran jika nama Wirtz terus dikaitkan dengan pemain yang sekarang bermain untuk Chelsea tersebut.
Kesamaan mereka tak hanya itu, dua pemain asal Jerman tersebut juga mampu bermain sebagai penyerang sayap.
Wirtz dan Havertz mampu tampil baik dari sisi lapangan dan membuat peluang-peluang berbahaya dari half-space.
Dilansir Fbref, musim lalu, dari 31 pertandingan yang dijalani Wirtz, ia mencatatkan 23 umpan kunci, 31 umpan ke sepertiga akhir, dan 54 umpan ke kotak penalti.
Sebagai pemain nomor 10, Wirtz juga mampu berperan besar dalam progresi bola Die Werkself, ia menorehkan 82,9 persen umpan sukses.
Peran nomor 10 yang diberikan oleh Seoane membuat Wirtz lebih sering berada di dekat gawang, ia diberi kebebasan lebih banyak untuk menyerang dan berada di kotak penalti lawan.
Ditambah dengan kecepatan dan visi menyerangnya, gol dan assist terus berhasil ia sumbangkan.
Musimlalu, Wirtz jadi pemain dengan kontribusi ofensif tertinggi bagi Leverkusen, berkat torehan 10 gol dan 14 assist dari 31 pertandingan.
Ya, 23 kontribusi gol dari 31 pertandingan dari remaja berusia 19 tahun.
Tak hanya itu, ia juga seorang penggiring bola handal, dia mencatatkan 2.77 dribel sukses per pertandingan, hampir menyamai catatan Leroy Sane di Bayer Munchen.
Bahkan, saat usianya masih menginjak 17 tahun, ia sudah pernah dipanggil Timnas Jerman untuk melakoni laga uji coba.
(Tribunnews.com/Deivor)