Rabu, 20 Agustus 2025

Piala Dunia 2022

Trending di Twitter, Timnas Jerman Digelari Tim Terburuk Matchday 1 Piala Dunia 2022

Sedang trending di Twitter Timnas Jerman digelar tim terburuk matchday 1 Piala Dunia 2022, berikut ini beberapa penyebabnya

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
AFP/INA FASSBENDER
Para pemain Timnas Jerman menutup mulut saat berpose untuk berfoto dalam laga sepak bola Grup E Piala Dunia 2022 Qatar antara Jerman melawan Jepang di Stadion Internasional Khalifa, di Doha, Qatar, Rabu (23/11/2022) waktu setempat. Trending di Twitter, Timnas Jerman mendapat predikat tim terburuk matchday 1 Piala Dunia 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Jerman kembali mendapat sorotan setelah matchday 1 Piala Dunia 2022 usai, Jumat (25/11/2022) dini hari.

Timnas Jerman mendapat gelar sebagai tim terburuk matchday 1 Piala Dunia 2022.

Pantauan Tribunnews di media sosial Twitter hingga pukul 17.45 WIB, tim terburuk menjadi trending di Indonesia.

Penyerang #18 Jepang Takuma Asano dan bek Jerman #02 Antonio Rudiger memperebutkan bola selama pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Jerman dan Jepang di Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 23 November 2022.
Penyerang #18 Jepang Takuma Asano dan bek Jerman #02 Antonio Rudiger memperebutkan bola selama pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Jerman dan Jepang di Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 23 November 2022. Timnas Jerman mendapat predikat tim terburuk matchday 1 Piala Dunia 2022. (PERMATA SAMAD/AFP)

Baca juga: Jerman Kena Karma Karena Pose Bungkam Sebelum Laga Lawan Jepang? Hansi Flick: Bukan Alasan!

Tak sedikit dari warganet yang mengaitkan gelar tim terburuk itu kepada Der Panzer.

Setidaknya, ada 3 alasan Jerman dilabeli tim terburuk matchday 1.

1. Aksi Tutup Mulut

Suporter cukup menyoroti gestur tutup mulut yang diperagakan para pemain Timnas Jerman sebelum bertanding melawan Jepang.

Bisa dibilang, banyak yang kurang setuju dengan apa yang dilakukan anak asuh Hansi Flick tersebut.

Tudingan standar ganda langsung dialamatkan kepada mereka.

Pasalnya, Jerman bungkam kala Mesut Ozil bersuara soal kemanusiaan, khususnya yang menyangkut nasib muslim Uighur.

Atas aksi tutup mulut ini, Jerman juga dianggap kurang fokus dalam menghadapi Jepang.

Meski demikian, Jerman tetap teguh dengan gestur tutup mulut tersebut.

"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai yang selama ini kami pegang di Timnas Nasional Jerman," dikutip Tribunnews dari akun instagram @dfb_team.

"Yakni perihal keberagaman dan saling menghormati, kami ingin suara kami didengar, ini bukan pernyataan politik tapi hak asasi manusia yang dinegosiasikan,"

"Melarang kami memakai ban kapten itu (One Love) seperti membungkam kami," tulisnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan