Piala Dunia 2022
Dahsyatnya Maroko yang Baru Sekali Kebobolan di Piala Dunia, 3 Faktor Singa Atlas Jadi Trengginas
Faktanya, Timnas Maroko menjadi tim yang baru sekali kebobolan pada ajang Piala Dunia 2022 ini. Ada tuga faktor yang bikin Singa Atlas trengginas
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Dahsyatnya Maroko yang Baru Sekali Kebobolan di Piala Dunia 2022, 3 Faktor Singa Atlas Jadi Trengginas
TRIBUNNEWS.COM - Di antara delapan tim yang lolos ke babak perempatfinal Piala Dunia 2022, Maroko mungkin menjadi tim yang paling berstatus underdog.
Pada babak 8 besar Piala Dunia 2022 itu, Maroko dikepung oleh tim-tim unggulan dari Eropa dan Amerika Latin macam Belanda, Argentina, Prancis, Inggris, Kroasia, Brasil, dan Portugal.
Namun, Maroko sudah membuktikan, mereka adalah tim yang tak bisa diremehkan. Belgia, Kroasia, dan bahkan Spanyol sudah merasakan betapa sulitnya menembus gawang Yassine Bounou Cs.
Baca juga: Pepesan Kosong Ala Luis Enrique: Spanyol Rasa Barca, Ngoper Doang Bikin Gol Kagak, Efek De Gea?
Faktanya, Maroko menjadi tim yang baru sekali kebobolan pada ajang Piala Dunia 2022 ini.
Mereka menahan imbang Kroasia 0-0 pada matchday pertama fase grup F Piala Dunia 2022, mengalahkan tim bertabur talenta sepakbola, Belgia.
Satu-satunya kebobolan Maroko terima saat menang 2-1 atas Kanada sebelum akhirnya memupus mimpi Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 lewat adu penalti dengan skor 3-0.
Terkait solidnya penampilan Maroko, ada tiga faktor mengapa timnas Maroko bisa memberi kejutan dan melangkah jauh hingga babak perempat final Piala Dunia 2022.
Timnas Maroko tampil sensasional dengan berhasil melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2022.
Tak tanggung-tanggung, tim berjulukan Singa Atlas ini sukses menyingkirkan timnas Spanyol lewat babak adu penalti.
Bermain tanpa gol pada waktu normal dan babak extra time, timnas Maroko mengakhiri laga dengan kemenangan 3-0.
Kiper timnas Maroko, Yassine Bounou, menjadi bintang lapangan usai menggagalkan tiga penendang timnas Spanyol.
Kemenangan ini membuat Maroko menjadi negara keempat asal Afrika yang berhasil menjejakkan kaki di babak delapan besar.
Sebelumnya, Kamerun menjadi negara pertamanya yang melakukamnya pada 1990 lalu, disusul oleh Senegal (2002) dan Ghana (2010).
Keberhasilan ini tak lepas dari beberapa hal yang mendasarinya.