Minggu, 10 Agustus 2025

Piala Dunia 2022

Serba-serbi Piala Dunia 2022: Jarang Terdengar Bunyi Klakson di Qatar, Ternyata Ini Penyebabnya

Berbeda dengan Indonesia, membunyikan klakson di Qatar dianggap tindakan yang tidak sopan.

Editor: Drajat Sugiri
Tribunnews.com/Eko Priyono
Orang Indonesia (Eriyadi) yang saat ini tengah bekerja di Qatar. Ternyata membunyikan klakson di Qatar dianggap tindakan yang tidak sopan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Priyono dari Qatar

TRIBUNNEWS.COM - Di Qatar, jarang terdengar bunyi klakson.

Dan ternyata, ada alasan dibalik jarang terdengarnya bunyi klakson di Qatar.

Jurnalis Tribunnews, Eko Priyono, berkesempatan bertemu dan mewawancarai langsung orang Indonesia yang saat ini tengah bekerja di Qatar, yakni Eriyadi, Sabtu (10/12/2022).

Dari pantauan langsung via Facebook Wartakota, Eriyadi menuturkan bahwa orang yang membunyikan klakson dianggap tidak sopan.

Berbeda dengan Indonesia, membunyikan klakson di Qatar dianggap tindakan yang tidak sopan.
Orang Indonesia (Eriyadi) yang saat ini tengah bekerja di Qatar. Ternyata membunyikan klakson di Qatar dianggap tindakan yang tidak sopan. (Tribunnews.com/Eko Priyono)

Baca juga: Sisi Lain Qatar Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Kebanyakan Warganya Punya Mobil Besar, Ini Alasannya

Dianggap Tidak Sopan

Eriyadi menjelaskan bahwa orang Qatar memang tidak sembarangan dalam membunyikan klakson, beda dengan Indonesia.

Jika di Indonesia, membunyikan klakson adalah hal yang wajar apalagi di tengah kondisi jalanan yang padat dan macet.

Selain itu, bunyi klakson juga merupakan isyarat bahwa ada kendaraan yang akan melintas.

Lalu, juga sebagai peringatan kepada pengendara lain atau pejalan kaki untuk berhati-hati.

Namun, tampaknya hal tersebut berbeda dengan Qatar.

"Di sini, membunyikan klakson bisa dianggap tindakan yang ofensif (penyerangan).

"Kalau orang yang diklakson tidak suka, bisa lapor polisi, tapi sejauh ini jarang sih."

"Yang masih sering klakson-klakson itu supir dari Asia Selatan, mungkin itu sudah menjadi kebiasaan mereka."

"Tapi kalau yang warga asli sini, klakson itu terlalu kasar," kata Eriyadi.

Baca juga: Seusai Piala Dunia 2022, Kapasitas Stadion Education City Bakal Dikurangi dari 45.000 jadi 20.000

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan