Minggu, 10 Agustus 2025

Piala Dunia 2026

FIFA akan Tinjau Ulang Format Piala Dunia 2026, Satu Grup 3 Tim Bisa Picu Main Mata

FIFA akan meninjau ulang format baru Piala Dunia 2026 yang akan digelar di benua Amerika.

AFP/GIUSEPPE CACACE
Tampilan umum presentasi menjelang pertandingan final sepak bola Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha. Minggu (18 Desember 2022). Argentina menang dalam adu penalti dengan Prancis. 

TRIBUNNEWS.COM - FIFA akan meninjau ulang format baru Piala Dunia 2026 yang akan digelar di benua Amerika.

Gelaran Piala Dunia 2022 telah rampung digelar dengan Argentina sebagai pemenangnya setelah mengalahkan Prancis melalui adu penalti.

Gelaran sekapbola akbar FIFA ini akan kembali dihelat empat tahun mendatang pada Piala Dunia 2026.

Akan ada perbedaan format di Piala Dunia 2026 yang akan digelar di tiga negara Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat ini.

Jumlah peserta akan bertambah dari semula 32 menjadi 48, dengan kuota untuk negara Asia 8, Afrika 9, Amerika Utara, Tengah dan Karibia 6, Eropa 16, Amerika Selatan 6 dan Oseania 1.

Baca juga: Piala Dunia 2026 Digelar di Amerika Serikat, Kanada, & Meksiko, FIFA Tambah Kuota Jadi 48 Tim

Semula ditetapkan untuk dibagi menjadi 16 grup yang terdiri dari tiga tim, dengan dua tim teratas melaju ke 32 besar.

Namun format ini belum sepenuhnya final.

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan akan meninjau ulang format 16 grup dengan tiga peserta itu.

Hal ini menimbang apa yang telah terjadi selama Piala Dunia 2022 Qatar di mana format empat tim dalam satu grup cukup seru dan terlebih banyak kejutan hingga menit terakhir.

"Di sini kelompok berempat benar-benar luar biasa," kata Infantino.

"Sampai menit terakhir pertandingan terakhir Anda tidak akan tahu siapa yang lolos," katanya, dikutip dari BBC.

Jika menggunakan format satu grup tiga tim, maka setidaknya ada dua masalah yang akan muncul.

Pertama yakni tim hanya dijamin memainkan dua pertandingan, berlawanan dengan tiga pertandingan di bawah sistem saat ini.

Masalah kedua adalah bahwa pertandingan terakhir di setiap grup akan dimainkan antara dua tim yang sama-sama mengetahui hasil yang mereka butuhkan untuk mencapai babak sistem gugur.

Ini berpotensi membuka pintu kolusi untuk memastikan hasil yang saling menguntungkan.

Presiden FIFA Gianni Infantino memberi tepuk tangan kepada para pemain menjelang pertandingan sepak bola Grup G Piala Dunia Qatar 2022 antara Swiss dan Kamerun di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha pada 24 November 2022. (Fabrice COFFRINI / AFP)
Presiden FIFA Gianni Infantino memberi tepuk tangan kepada para pemain menjelang pertandingan sepak bola Grup G Piala Dunia Qatar 2022 antara Swiss dan Kamerun di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha pada 24 November 2022. (Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan