Pilkada Serentak 2020
Mendagri Tito Sebut Pilkada Bisa Jadi Momentum Lawan Covid-19 hingga Stimulus Pertumbuhan Ekonomi
Mendagri Tito sebut Pilkada 2020 bisa jadi momentum lawan covid-19 hingga stimulus pertumbuhan ekonomi.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Whiesa Daniswara
Tito juga mengatakan, bahwa pelaksaan Pilkada 2020 dapat menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi.
"Pilkada juga merupakan program padat karya yang dapat menjadi stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Tito.
Berdasarkan data dari Kemendagri, dari total anggaran Rp 15 triliun, sudah terserap sebagian oleh pihak-pihak terkait Pilkada.
Di antaranya, KPU hampir menyerap 99 persen, Bawaslu sudah mencapai 98 persen, dan Aparat Keamanan menyerap 61,90 persen.
"Sebagian besar 60 persen anggaran itu digunakan untuk para penyelenggara, artinya program padat karya terjadi."
"Sebanyak 20 persen itu untuk alat Pilkada. Kemudian 20 persennya untuk pelindung dari Covid-19."
"Itu untuk para petugas penyelenggara, pengamanan, maupun untuk para pemilih di TPS nanti, jadi ini sebetulnya bisa membangkitkan ekonomi," papar Tito.
Baca: Dampak yang Timbul Jika Pilkada 9 Desember 2020 Ditunda Menurut Komite Pemilih Indonesia
Baca: Segini Daftar Harta Kekayaan Bagyo Wahyono, Penjahit yang Tantang Gibran di Pilkada Solo
Tito mengimbau agar daerah segera mempercepat transfer Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tak hanya itu, ia juga sudah melakukan rapat evaluasi dan menegur daerah-daerah yang transfer APBD-nya masih di bawah rata-rata nasional 53,18 persen.
Terutama kepada empat daerah, yakni Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Aceh, dan Papua.
"Kami sudah melakukan 3 kali rapat untuk mempercepat selama bulan Agustus dan September."
"Kami evaluasi dan kami baca-bacakan semua yang bagus maupun yang merah."
"Sehingga yang merah menjadi iklim kompetitif antara wilayah."
"Jadi sudah terjadi peningkatan yang lumayan bagus untuk belanja pendapatan maupun belanja di daerah," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)