Pilpres 2019
TKN: Menyelesaikan Persoalan Bangsa Tak Cukup dengan Emosional
Secara umum, Jokowi telah menunjukkan kualitas pemimpin yang matang, teruji dan lebih solutif.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat keempat yang bertema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan, Keamanan dan Hubungan Luar Negeri, calon presiden nomo urut 01, Joko Widodo (Jokowi) kembali unggul menghadapi Capres 02, Prabowo Subianto.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, kepada Tribunnews.com, Minggu (31/3/2019).
Secara umum, Jokowi telah menunjukkan kualitas pemimpin yang matang, teruji dan lebih solutif.
"Beliau sangat tenang dalam menjawab serangan-serangan Prabowo. Sementara Prabowo menujukkan pemimpin yang emosional dan meledak-ledak. Menyelesaikan persoalan bangsa tak cukup dengan emosional tanpa ketenangan berpikir dalam mencari solusi yang terbaik," tegas politikus Golkar ini.
Dia menilai, Jokowi mampu menyampaikan program-program konkret dan menguasai tema yang diperdebatkan. Sementara Prabowo sebaliknya, tidak dapat mengelaborasi visi dan misinya di bidang tersebut dengan baik.
Baca: Disebut Syahrini Bikin Terpesona, Bacaan Salat Reino Barack Saat Jadi Imam Dibocorkan MUA Ini
"Prabowo lebih banyak mengkritik tapi tak menawarkan solusi konkret," ucap Ace.
Dalam bidang ideologi, lebih lanjut, Jokowi menyampaikan langkah-langkah yang lebih maju terkait dengan penanaman ideologi Pancasila kepada generasi muda.
Jokowi tampak lebih spesifik dan solutif dalam menjawab. Selain melalui pendidikan, beliau juga mencontohkan penanaman nilai Pancasila melalui visual di media sosial, agar penanaman nilai Pancasila sejakan dengan generasi muda.
Baca: Jokowi Naik Becak ke Lokasi Kampanye di Makassar, Gibran Kendarai Vespa Launching Markobar
Sementara Prabowo kata dia, menjawab tentang pendidikan Pancasila dengan program yang sudah berjalan saat ini, yaitu pendidikan sejak dini hingga kuliah S3.
"Pendidikan Pancasila ini sudah sejak lama telah diberikan dalam dunia pendidikan," kritik anggota DPR RI ini.
Selain itu imbuh dia, Jokowi lebih memahami perkembangan zaman dan memahami dunia anak muda dengan pendekatan yang mudah dipahami serta bukan indoktrinatif.
Sebaliknya, Prabowo masih pendekatan yang lama yang justru tanpa dijelaskan metodologinya yang lebih sesuai dengan generasi muda saat ini.
Di bidang pemerintahan, Jokowi menjelaskan dengan sangat baik tentang dua hal. Pertama, kinerja pemerintahan yang melayani. Kedua, pemerintahan yang harus dapat memanfaatkan teknologi informasi terutama digital.
Jokowi dalam pemerintahannya telah memulai e-government seperti e-planning, e-budgeting, e-procurement, dan e-reporting.
Kemudian, Jokowi kembali memperkenalkan istilah milenial, yaitu Dilan atau digital melayani.