Pilpres 2019
TKN: Menyelesaikan Persoalan Bangsa Tak Cukup dengan Emosional
Secara umum, Jokowi telah menunjukkan kualitas pemimpin yang matang, teruji dan lebih solutif.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sanusi
"Konsep ini jelas akan mempertegas fungsi sejati pemerintahan ialah memberikan pelayanan yang cepat, memangkas birokrasi yang berbelit-belit, bertele-tele dan rawan korupsi," jelas wakil ketua komisi VIII DPR RI ini
Sementara Prabowo kembali mengulang isu lama yang sering dilontarkannya, keboncoran anggaran, tax ratio, korupsi stadium 4, dan soal kekayaan Indonesia di luar negeri.
"Prabowo tidak menyampaikan secara jelas apa solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dia tuduhkan tersebut. Pertanyaan tentang Mall Pelayanan Publik tidak dapat dijelaskan secara meyakinkan dan terlihat tidak menguasai isu-isu tentang pelayanan pemerintahan," jelasnya.
Dalam bidang pertahanan, Jokowi menunjukan kepercayaannya kepada TNI sebagai alat pertahanan negara. Walaupun bukan berlatar belakang militer, penguasaan terhadap isu keamanan sangatlah impresif.
Penjelasannya tentang reorganisasi gelar pasukan yang ditempatkan di pulau-pulau terluar yang dilengkapi dengan perlengkapan seperti radar menunjukan bahwa Jokowi sebagai Panglima Tertinggi menguasai pertahanan.
"Ini menujukan bahwa supremasi sipil dalam negara demokrasi telah ditunjukan dengan sangat kuat pada figur Jokowi,' tegasnya.
Sementara Prabowo yang berlatar belakang militer, lanjut dia, justru menunjukan arogansinya sebagai bekas TNI dengan menunjukan ketidakpercayaannya terhadap kemampuan institusi yang membesarkannya itu.
Kritiknya soal kemampuan pertahanan kita yang lemah dan anggaran pertahanan yang dinilai rendah tidak disertai dengan solusi yang masuk akal dan dapat diterima. Prabowo tidak mampu menjelaskan alternatif program yang dapat memperkuat alat utama sistem persenjataan kita.
Dalam bidang luar negeri, menurut dia, Jokowi menyampaikan modalitas Indonesia sebagai penduduk muslim terbesar di dunia yang menunjukan Islam moderat dan nilai toleransi.
Dengan modal itu, Indonesia mampu menjadi contoh dari dunia Islam yang dapat menyelesaikan konflik berbasis agama. Peran Indonesia dalam pergaulan internasional digambarkan Jokowi seperti Afganistan dan Rohingya, menujukan bahwa Indonesia diperhitungkan dalam relasi global tersebut.
Di bidang luar negeri, jelas dia, Prabowo menunjukan ketidakpercayaannya terhadap kemampuan diplomasi Indonesia.
"Prabowo selalu merefer pada keadaan domestik kita. Padahal dengan kemampuan diplomasi kita, justru akan berimplikasi terhadap penguatan urusan domestik kita. Kemampuan diplomasi luar negeri yang kuat, justru akan mendatangkan kepercayaan internasional terutama dalam bidang ekonomi kepada Indonesia sehingga urusan dalam negeri kita akan dapat kepercayaan investasi asing, perluasan pasar ekspor di luar negeri, dan lain-lain" paparnya.