Pilpres 2019
Buka-bukaan Real Count Room, TKN Jokowi: Kami Sudah Buka, Kubu 02: Tak Semua Bisa Dipertontonkan
Arya Sinulingga, mempertanyakan Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandiaga yang tidak membuka data penghitungan internal mereka.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Hal itu dikatakan Andre menanggapi tantangan dari Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dan Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang meminta BPN terbuka soal penghitungan internal yang dilakukan.
Menurut Andre, saat ini BPN masih mengumpulkan formulir C1 di seluruh Indonesia. "C1 kami dikumpulkan dari seluruh Indonesia di DPP Partai Gerindra. Kami yang kerja banyaklah," kata Andre.

Namun, Andre mengaku tak tahu pasti berapa banyak yang terlibat dalam penghitungan di internal BPN.
Berdasarkan hitungan real count BPN, pasangan Prabowo-Sandiaga unggul dibandingkan Jokowi-Ma'ruf. Hasil ini berbeda dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga yang menunjukkan sebaliknya.
BPN menuding hasil hitung cepat lembaga survei tak bisa dijadikan pegangan dan tidak independen.
Sebelumnya, pakar statistika Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Asep Saefuddin menyatakan yakin pengelola lembaga survei yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki integritas tinggi dan bekerja secara profesional.
Baca: 5 Tempat Paling Terisolasi di Dunia, Cocok untuk Traveler yang Butuh Liburan Tenang dan Damai
Baca: Maruf Amin: Peran NU dalam Pilpres Luar Biasa
Asep mengatakan, sebanyak delapan lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count pada Pemilu 2019 melakukan kerja berdasarkan metodologi ilmiah, tetapi dituding melakukan rekayasa.
Menurut Asep, hitung cepat dilakukan berbasis ilmu pengetahuan dengan metodologi ilmiah. Hal inilah yang membuat lembaga-lembaga survei tersebut berani untuk "buka-bukaan" dan siap dibedah seputar pemetaan sampel, pemilihan sampel, metodologi, serta mekanisme penghitungannya.
Sementara, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said menyebut bahwa timnya enggan menunjukkan dapur pengawasan ke publik.

"Di berbagai partai politik koalisi kita, mereka juga punya dan kebijakan masing-masing. Tapi saya kira kan ada bagian-bagian dapur kita, kalau kita punya dapur kan tidak seluruhnya bisa dipertontonkan," kata Sudirman Said.
Namun, Sudirman Said menyatakan pihaknya siap membuka data dan metode mengenai real count atau penghitungan internal Pemilu Presiden 2019.
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Sandiaga telah mendeklarasikan klaim kemenangan berdasarkan hasil penghitungan suara internal yang mencapai 62 persen.
Hanya saja, Sudirman juga meminta seluruh lembaga survei yang melakukan quick count pasca-pemungutan suara terbuka soal siapa yang mendanai survei mereka.
"Kami siap nanti. Tapi kami tantang lembaga survei terbuka untuk siapa pendananya. Saya tantang mereka untuk buka dana dari siapa. Dananya dari siapa," ujar Sudirman saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019). (Tribunnews.com/Kompas)