Harga Properti di Jabodetabek Kompak Naiknya, Merata di Semua Area
Harga properti di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek menunjukkan tren kenaikan secara merata
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Hendra Gunawan
Bank penyedia fasilitas pembiayaan juga sudah mulai menaikkan suku bunga untuk hunian, dan diprediksi masih akan melakukan penyesuaian terhadap suku bunga KPR serta KPA.
Pesatnya pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan transportasi umum, memunculkan lokasi-lokasi strategis baru yang akan semakin memperbanyak pilihan bagi konsumen.
Lokasi-lokasi baru akan dipasarkan dengan harga yang masih terjangkau dengan prospek kenaikan dalam waktu relatif dekat, menjadi kesempatan bagi pencari properti untuk dihuni maupun investasi.
Sementara penjual properti perlu menangkap peluang di tengah ancaman resesi dan kenaikan suku bunga global, pasar properti hunian tetap menunjukkan tren yang positif memasuki kuartal terakhir tahun 2022.
Kenaikan indeks harga jual yang mencapai 5 persen per tahun tak menyurutkan minat konsumen. Sementara itu, indeks permintaan terhadap properti hunian justru naik hingga 9 persen secara tahunan pada kuartal ketiga 2022.
Optimisme ini juga dapat dilihat dari sisi pencarian hunian oleh konsumen. Pencarian terhadap properti menengah atas dengan harga di atas Rp1 miliar mencapai 56 persen dari total pencarian di Rumah.com.
"Ini artinya, mayoritas konsumen cukup percaya diri merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan hunian yang menawarkan kualitas lebih," jelasnya.
Tantangan di 2023
Marine mengungkapkan, tantangan maupun peluang bagi industri properti akan ada di tahun 2023. Permintaan properti perumahan secara umum masih akan kuat, namun menghadapi sedikit perlambatan seiring kenaikan harga bangunan dan suku bunga KPR.
Baca juga: Lebih Untung Mana, Inves Beli Gudang Atau Ruko? Begini Pendapat Pemasar Properti
Bagi para pengembang properti perlu mencari celah peluang dan inovasi dalam menghadapi ancaman resesi dan tekanan inflasi.
“Bagaimanapun, sejalan dengan kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia untuk melanjutkan fase pemulihannya di tahun 2023, bisnis dan industri properti di tahun 2023 akan tetap prospektif," ujar Marine.
Dia menegaskan, bagi konsumen hal ini merupakan timing yang cukup tepat untuk membeli, sebelum kenaikan harga berlanjut lagi.
"Namun perlu diperhatikan bahwa outlook pasar properti hunian pada 2023 akan bergantung pada kebijakan Pemerintah dalam menjaga situasi ekonomi nasional,” Marine mengingatkan.
Indonesia Property Market Outlook & Real Estate Trend 2023 menghadirkan stakeholder industri properti terdiri dari asosiasi developer, pengembang, ekonom dan portal teknologi properti. Mereka mengungkap arah pandang pasar dan tren properti 2023.
Selain Marine Novita, para paneliis yang hadir di diskusi ini adalah Hari Ganie, Sekretaris Jendral DPP REI; ekonom dan pengamat INDEF Aviliani, Managing Director Ciputra Development Budiarsa Sastrawinata, serta Titi Anggraini, Pembina Perludem dan pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia.